Jogja Juga Macet

kepadatan kendaraan kawasan Malioboro

kepadatan kendaraan kawasan Malioboro

jalan jogja kian padat

jalan jogja kian padat

kusnantokarasan.com – Tak bisa dipungkiri daerah perkotaan tumbuh makin pesat, pembangunannya, juga warganya makin banyak, makin berkembang-biak. tak terkecuali Kota tercinta Yogyakarta Istimewa, dimana Jogja merupakan kota sejarah, kota wisata dan Kota pelajar. Jadi Jogja Merupakan tujuan wisata, dan tujuan pendidikan. Tak pelak jalanan saat ini penuh dengan kendaraan, padat dengan arus kendaran roda dua, roda tiga, roda empat dan roda banyak. Seperti yang diberitakan oleh tribunjogja, kecepatan kendaran saat ini hanya mampu melaju 20 km/jam pada jam-jam sibuk. Volume kendaraan tak mungkin bisa dibendung lagi, ruas jalan tak mungkin di perlebar lagi.
Kondisi lalu lintas Yogyakarta yang makin padat akhir-akhir ini tidak lepas dari pertambahan jumlah kendaraan baru maupun kendaraan yang masuk dari daerah lain, baik wisata maupun menetap sementara untuk keperluan pendidikan atau pekerjaan.

Berdasar data dari Ditlantas Polda DIY, jumlah mobil masuk terdaftar di DIY pada tahun 2014 ada 2.053.976 unit, naik dibandingkan tahun 2013 yang hanya 1.908.058 unit. Dari jumlah tersebut ada 277.216 unit yang terdaftar di Kantor Bersama Samsat Kota Yogyakarta pada tahun 2014.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudho mengatakan dengan kepadatan seperti sekarang, pada jam sibuk lalu lintas, kendaraan hanya dapat melaju sekitar 15-20 km/jam dibanding periode sebelumnya yang mampu melaju sampai dengan 40km/jam.

Kepadatan ini akan bertambah di saat weekend dan hari libur. Secara garis besar ada penambahan 20-25% volume kendaraan pada waktu tersebut. Walaupun banyak pusat wisata yang berada di luar kota Yogyakarta seperti Gunungkidul dan Bantul, namun para wisatawan tetap menuju pusat Kota Yogyakarta.

“Kepadatan bukan hanya ada di kota saja, namun juga di ring road dan di kawasan Agro Merapi (Kawaan Wisata Merapi sampai kota),” jelas Wirawan.

Karena itu, pihaknya masih melakukan kajian lajur jalan, untuk kemudian dilakukan rekayasa lalu lintas sebagai solusi karena penambahan ruas jalan tak mungkin diwujudkan.

Rekayasa

Rekayasa lalulintas dengan sistem satu arah

Dalam beberapa bulan terakhir rekayasa lalu lintas sudah dilakukan di beberapa ruas jalan di Yogyakarta. Tujuannya agar arus lalu lintas lebih lancar, seperti di Jalan C Simajuntak dan Jalan Prof Yohanes yang dijadikan satu arah.

Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Sugiyanta, ketika berbincang dengan Tribunjogja.com belum lama ini mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa ruas jalan lain yang akan dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Nambah jalan sudah tak mungkin, membendung motor dan mobil tak mungkin. Makanya kita selalu membuat rekayasa lalin, supaya arus tetap lancar,” jelasnya.

Beberapa ruas jalan yang direncanakan akan segera dilakukan rekayasa lalin adalah Jalan Bintaran Kulon, d imana nantinya kendaraan yang baru keluar dari taman parkir BI akan diarahkan ke barat untuk meninggalkan kota. Saat ini pihaknya sudah melakukan rekayasa sementara dengan water barrier, rencananya pembatas jalan itu akan dibuat permanen.

“Kita sedang koordinasi dengan pihak Dishub Yogya, nunggu dananya dulu,” papar Sugiyanta.

Hal senada diungkapkan Kepala Dishub Yogyakarta Wirawan Haryo Yudho. Dengan melihat proses rekayasa lalu lintas yang sudah dilakukan, pihaknya akan segera melakukan hal serupa di beberapa titik lain yang dianggap perlu. Saat ini pihaknya masih melakukan kajian, namun sudah ada gambaran rekayasa akan dilakukan di Kotagede dan Prawirotaman.

“Ada juga usulan di Lempuyangan, nanti kita lihat mana yang emergency dulu,” jelasnya.

..

6 thoughts on “Jogja Juga Macet

  1. Ping-balik: Andai Turis Naik Angkot Bukan Mobil Pribadi, Orang Bandung Atau Kota Wisata Lainnya Pasti Menghargai - Avatar IT

Tinggalkan komentar