Selis=Sepeda Listrik Buatan ‘Italjet’ Dan Sejarah Pembuatnya

kusnantokarasan.com – Ini bukan sepeda listrik lokal yang harganya terjangkau, tapi ini sepeda buatan Turin-Italia yang penuh dengan sejarah pembuatnya Leopoldo Tartarini, karena harga selis (sepeda listrik ) ini Rp 45-50  juta Bro, wew mihil ya, mending belii CBR, tapi tunggu dulu lihatlah sejarah sang pembuatnya dulu, begitu penuh liku dan dunia balap roda dua, dan lihat juga selisnya mantab bro, dan lagi memang sepeda listrik/ E-Bike di peruntukkan pada kelas premium, berikut kutipannya dari detikoto,

-Produsen motor Italia, Italjet, akan masuk ke Indonesia. Kendaraannya memang bukan motor, tetapi sepeda listrik. Siapa sih Italjet, kenapa merek premium Italia ini mau masuk Indonesia?

Export Manager Italjet Riccardo Tartarini serta Presiden dan CEO Italjet, Massimo Tartarini bercerita panjang lebar bergantian soal perusahaannya.

Ceritanya bermula dari passion keluarga mereka. Dari sang kakek, sampai ayah mereka Leopoldo Tartarini, DNA balapan sambil naik motor sudah ada dalam diri mereka. Ayah mereka sempat dilarang balapan oleh orangtuanya. Namun ketika orangtua meninggal saat Leopoldo berumur 19 tahun, Leopoldo mulai kembali menekuni balapan motor.

Dia pernah membalap untuk tim Benelli dan Ducati. Dan menjadi salah satu pebalap legendaris di Italia yang memenangkan balapan jarak jauh dari Milan ke Taranto, Italia sejauh sekitar 1.000 km.

Menggunakan motor yang framenya dibuat sendiri dan mesin BSA dia akhirnya menang di tahun 1952. Leopoldo kemudian memenangi balapan lagi di Bologna pada 1953 dan di tahun berikutnya menggunakan Benelli. Sebelum di tahun 1954-1955 dia membalap untuk Ducati.

“Dia pakai mesin 125 cc saat pebalap lain pakai mesin 600, 750 cc. Itu jadi headline di surat kabar saat itu,” ujar Riccardo.

Selain membalap, Leopoldo juga mendesain motor-motor untuk Ducati. Yang paling populer adalah Ducati Scrambler model pertama.

Tetapi kecelakaan fatal yang mematahkan punggung Leopoldo praktis membuat karir balapannya usai. Leopoldo harus menggunakan kursi roda.

“Motor yang dikendarai Leopoldo loncat dari jembatan, dan tertahan oleh pohon. Dia kemudian patah punggung. Tetapi dia tidak pernah nyerah, dia terus mencoba pulih. Setelah 6 bulan akhirnya bisa pulih, namun tidak pernah bisa membalap lagi, karena dilarang oleh federasi motor Italia,” ujarnya.

Leopoldo pun kemudian nganggur. Daripada berdiam diri saja, saat kucuran uang sponsor dari Ducati masih banyak, dia kemudian memilih melakukan perjalanan keliling dunia sejauh hampir 60.000 km pada tahun 1957 mengendarai Ducati 175 dan pernah memasuki Indonesia juga.

“Saat itu tidak ada telepon, tidak ada telekomunikasi, saat itu di Indonesia tengah ada revolusi. Dia sempat dimasukkan ke penjara selama seminggu karena disangka orang Belanda,” ujar Massimo sambil tertawa.

Setelah berkeliling dunia, Leopoldo akhirnya menekuni lagi motor dan memutuskan untuk memproduksi motor sendiri dengan merek Italjet dengan pabrik di Bologna pada tahun 1959. Bologna sendiri terkenal dengan pabrik kendaraannya. Total ada 50 pabrikan dengan nama besar seperti Ferrari, Lamborghini.

“Leopoldo Tartarini menekankan perusahaannya harus sebuah perusahaan internasional perusahaan, dia tidak hanya ingin motor untuk Italia tetapi untuk seluruh dunia. 10 persen di Italia, 90 persen di luar negeri,” ujar Massimo.

Leopoldo akhirnya menyerahkan perusahaan itu untuk dikelola si anak, Massimo. Setelah beberapa tahun fokus di skuter dan motor mini yang merupakan mainan pertama, Italjet memutuskan untuk memproduksi sepeda listrik.

“Massimo yang buat model pertama. Di benak saya, roda dua itu harus ada mesinnya,” ujar Riccardo.

Ternyata orang-orang suka dengan sepeda listrik Italjet. Dalam satu bulan terjual 350 unit di tahun pertama.

“Kami terus melakukan perbaikan pada prototipe, awalnya baterai di belakang, jadi agak susah untuk digenjot. Jadi secara bertahap sepeda terus diperbaiki,” ujar Riccardo.

“E-bike kami seperti motor tetapi listrik. Sekarang orang sudah mulai meniru. Kami tidak peduli dengan hal itu, karena itu berarti pesaing kami sudah ada di belakang kami,” ujarnya.

Sepeda listrik itu dikembangkan pertama kali pada 4 tahun lalu. Sepeda bisa digenjot sejauh hampir 80 km dengan waktu pengisian baterai sekitar 4 jam. Saat detikOto mengendarainya, sepeda ini sangat asyik. Dua kali genjot maka sepeda akan langsung berjalan sendiri.

Begitu pula saat berada di tanjakan, keringat pun tak ada, karena sepeda ini langsung menapaki tanjakan dengan mudah. Ketika dijual di Indonesia, harga sepeda mencapai sekitar Rp 45-50 juta.

Mantra

Agung Kurniawan – Mantra, model baru Italjet yang baru mau diproduksi massal mulai Juni atau Juli 2015.

 

Riccardo Tartarini, Kepala Divisi Ekspor Italjet menjelaskan, E-Bike merupakan tren baru di kalangan pesepeda di dunia. Keunggulan Italjet E-Bike menawarkan produk premium dengan sentuhan nilai seni tinggi, karena beberapa bagian desain sasisnya diproduksi dengan tangan.

Agung Kurniawan Italjet Diablone, salah satu model terlaris E-Bike dari Italia. "Dulu kami yang

Agung Kurniawan – Italjet Diablone, salah satu model terlaris E-Bike dari Italia.
“Dulu kami yang

“Dulu kami yang pertama memutuskan untuk menggunakan ban lebar untuk sepeda, semua orang sempat menertawakan. Tapi, sekarang semua mengikuti tren ini,” cetus Massimo Tartarini, CEO Italjet.

Italjet E-Bike memiliki desain unik dengan nuansa retro dengan aksen rendah bergaya “low rider“. Sepeda ini dilengkapi dengan motor listrik berkekuatan 350 watt, memungkinkan dikayuh sampai kecepatan maksimum 32 kpj di luar tenaga kayuh. Baterainya sudah lithium-ion, sehingga pengisian tenaga bisa dilakukan kapan saja.

“Ketika baterai terisi penuh, untuk Indonesia bisa nempuh jarak 90-100 km. Pengisian baterai dari kosong sampai penuh butuh waktu sekitar 4 jam,” imbuh Riccardo di Turin, Italia, Jumat (6/3/2015).

Total, sudah ada empat model yang diproduksi massal oleh Italjet dalam empat tahun terakhir, yakni Diablone, Angel, Ascot Sport, dan Ascot Classic. Mulai Juni, Italjet juga sudah mengembangkan satu tambahan model baru, Mantra.

PT Garansindo Inter Global kembali membuat gebrakan baru dengan menambah lini produk yang dipasarkannya, mulai paruh kedua 2015. Kali ini, perusahaan lokal yang juga berstatus ATPM Jeep, Fiat, dan Chrysler di Indonesia ini merambah ke pasar sepeda motor elektrik (E-Bike) Italjet.

Sesuai namanya, Italjet merupakan produsen sepeda motor asal Italia. Merek ini sudah eksis sejak tahun 1959 dan dalam empat tahun terakhir mulai merambah pasar sepeda elektrik (E-Bike). Ternyata, “mainan” baru ini mendapat respon bagus di pasar terutama Eropa.

Kini, Italjet E-Bike terus mengembangkan jaringan pemasaran di seluruh dunia, salah satunya Indonesia dengan menggandeng perusahaan lokal. “Kalau ibarat mobil, E-Bike Italjet ini seperti Lamborghini-nya sepeda, jadi segmennya premium,” jelas Muhammad Al Abdullah, CEO Garansindo di Turin, Jumat (6/3/2015).

s

Agung Kurniawan – Ada empat model E-Bike Italjet yang sudah diproduksi dan kini sudah disiapkan tambahan model barunya lagi.

Di Eropa, Italjet menawarkan E-Bike dalam lima model berbeda, Diablone, Angel, Ascot Sport, dan Ascot Classic. Keempatnya menyasar pada segmen premium, menawarkan sensasi baru berkendara sepeda. Riccardo Tartarini, Kepala Divisi Ekspor Italjet mengaku berhasil menjual 500 unit E-Bike setiap bulan.

Di negara asalnya, Italjet menawarkan E-Bike dengan banderol mulai 2.800 euro atau Rp 39,7 juta. Untuk Indonesia, Al masih belum mau membeberkan bocorannya, tapi merencanakan mulai memasarkan produk ini mulai Juni atau Juli 2015 mendatang.

“Soal harga, akan ditentukan ketika nanti diluncurkan, yang pasti kami menyasar segmen premium,” tutup Al.

Memang keren sepeda listrik atau E-Bike buatan  Italjet ini yach

Memang keren sepeda listrik atau E-Bike buatan Italjet ini yach

 

sumber : detikOto.com & kompas.com

Nanti Malam Bisa Perpanjangan SIM, Berikut Jadwal SIM Keliling Se-DIY Sepekan Kedepan 7 – 14 Maret 2015

ilustrasi- bus SIM keliling

ilustrasi- bus SIM keliling

kusnantokarasan.com – Disamping Jam kerja, pihak Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Negara republik Indonesia  DIY melalui Giat Bus SIM Keliling juga memberikan pelayanan di luar jam kerja yakni pada malam hari yakni pukul 19.00 – 21.00 WIB yang biasa di lakukan di Pos teteg Utara Malioboro, dan  Jadwal SIM Keliling untuk wilayah seluruh DI Yogyakarta ( mencakup area Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo dan Kabupaten Gunungkidul ) berikut jadwal seminggu mendatang :

Sabtu (7/3)

Depan Pos Teteg Malioboro (Kota Yogyakarta) pukul 19.00 – 21.00
Kelurahan Banguntapan (Bantul) pukul 09.00 – 12.00
Taman Parkir Polsek Wonosari (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

 

Senin (9/3)

Polsek Prambanan (Sleman) pukul 09.00 – 12.00
Balaikota Timoho (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Kenteng (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Mako Polsek Paliyan (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

Selasa (10/3)

Polsek Srandakan (Bantul) pukul 09.00 – 12.00
Balaikota Timoho (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Jonggrangan (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Mako Polsek Paliyan (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

 

Rabu (11/3)

Polsek Mlati (Sleman) pukul 08.00 – 12.00
Purawisata (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Plono (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Mako Polsek Rongkop (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

 

Kamis (12/3)

Puro Pakualaman (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Polsek Sanden (Bantul) pukul 08.00 – 12.00
Pasar Dekso (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Mako Polsek Rongkop (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

 

Jumat (13/3)

Purawisata (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Radio Rakosa Kentungan (Sleman) pukul 08.00 – 12.00
Pasar Sentolo (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Bunderan Siyono (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

 

Sabtu (14/3)

Depan Pos Teteg Malioboro (Kota Yogyakarta) pukul 19.00 – 21.00
Piramid Sewon (Bantul) pukul 09.00 – 12.00
Bunderan Siyono (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Cikli (Kulonprogo) pukul 08.00 – 12.00

Berikut persyaratan yang harus disertakan :
1. KTP asli dan fotokopinya
2. SIM asli dan fotokopinya

Ditlantas Polda DIY

Ssttt…! Ada Guru TK Cantik Dari Rancaekek – Bandung

Guru TK cantik di Bandung di depan rumah reotnya  (tribunjogja)

Guru TK cantik di Bandung di depan rumah reotnya (tribunjogja)

kusnantokarasan.com – Bojong Loa adalah sebuah sebuah nama desa di bawah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  Di desa Bojong Loa tersebut ada sebuah TK Pertiwi, nah di dalam TK Pertiwi tadi ada seorang guru muda nan cantik loh (lihat gambar/photo). Dengan penghasilan Rp350.000/ bulan, Yeri Meltriana (27) mengabdikan diri sebagai guru TK. Perempuan cantik anak dari pasangan Anda (69) dan Heti (64) sudah 8 tahun menjadi guru di TK Pertiwi Bojong Loa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Sejak lulus SMA 2006 lalu, ia memang berkeinginan untuk menjadi guru TK. Akhirnya pada tahun 2007 ia mengabdikan diri menjadi seorang guru di TK Pertiwi Bojong Loa.

Menurut Yeri, Keinginannya menjadi seorang guru TK itu bukan didasari tanpa alasan. Baginya anak-anak kecil adalah makhluk yang lucu dan menggemaskan. Tak peduli seberapa nakalnya mereka, baginya anak kecil adalah anugerah Tuhan yang harus selalu dibimbing dan disayangi.

“Abis dari lulus SMA 2006 lalu saya memang pengen ngajar di TK, karena memang saya suka sama anak-anak kecil. Mereka perlu dibimbing dan diberikan kasih sayang,” Kata Yeri, kepada Tribun, Rabu (4/3/2015).

Tapi siapa sangka, Yeri guru TK Cantik itu, tinggal di rumah yang tidak layak huni. Sebagian rumahnya telah menyatu dengan tanah dan sebagiannya lagi juga terlihat sudah hampir ambruk. Atap-atap rumah yang sebagai pelindung teriknya matahari dan hujan juga banyak berlubang.

Kayu-kayu penyangga rumahnya telah kropos. Dengan penghasilan dari menajadi guru TK tersebut, ia cukupkan untuk kebutuhannya sehari-hari. Bahkan tak jarang ia selalu memberikan rezeki hasil keringatnya kepada Ibunya.

Berikut foto-foto dari miss Yeri Meltriana :

Yeri Meltriana Bu Guru TK yang cantik

Yeri Meltriana Bu Guru TK yang cantik

Bu guru cantik Yeri Meltriana sedang mengajar

Bu guru cantik Yeri Meltriana sedang mengajar

Yeri Meltriana bersama muridnya

Yeri Meltriana bersama muridnya

Yeri Meltriana

Yeri Meltriana

 

(sumber ; tribunnews & tribunjogja)

Kembali Akan Di gelar Mega Bazaar Entertainment and Technology Di JEC Yogyakarta 7 -11 Maret 2015

Ilustrasi - pameran gadget di JEC

Ilustrasi – pameran gadget di JEC

kusnantokarasan.com – Pameran besar tentang teknologi informasi dan komputer yang di gelarPameran komputer, gadget dan aksesoris terbesar dan terlengkap di Yogyakarta akan kembali hadir pada 7 sampai 11 Maret 2015 mendatang. Masih seperti tahun-tahun sebelumnya, Mega Bazaar Entertaintment & Technology 2015 berlokasi di Jogja Expo Center (JEC) Jl. Raya Janti Yogyakarta. Berbagai produk pilihan akah hadir di sini, mulai dari laptop, tablet PC, smartphone, monitor sampai aksesoris komputer seperti printer, monitor, headset, eksternal hardisk, powerbank dan masih banyak lagi.
Mega Bazaar Technology & Entertaintment adalah pameran berskala nasional yang diselenggarakan oleh PT Dyandra Promosindo. Pada tahun ini, MBCS diselenggarakan di tiga kota besar, yaitu Yogyakarta, Jakarta, dan Makassar. Berbagai brand ternama di dunia komputer misalnya Acer, Asus, Axioo, HP, Sony, Lenovo, dan Samsung akan saling adu teknologi di sini. Tidak ketinggalan pula brand-brand besar dari industri gadget seperti Oppo, Blackberry, Apple, Nokia, Xiamoi, Evercoss, Microsoft, Advan, dan Himax akan unjuk kebolehan dalam teknologi komunikasi.
Pameran yang telah menginjak tahun kedua puluh satu ini disajikan dengan konsep baru yang lebih lengkap dan banyak hadiah menarik. Terhubung dengan pameran Edufair yang juga menyuguhkan berbagai informasi menarik, seperti informasi study di Perancis, dunia perhotelan, dan workshop untuk menghadapi Job Interview.
Berbagai program dan acara menarik telah disiapkan, satu di antaranya adalah SanDisk Ultra microSDHC Card Class 10 16GB yang dijual hanya Rp 50 ribu. Para pengunjung yang melakukan transaksi minimal Rp 500 ribu dan kelipatannya berkesempatan untuk membawa pulang hadiah berupa doorprize satu unit motor Kawasaki Edge yang akan diundi pada hari terakhir pameran.
Sedangkan grandprize satu unit mobil Daihatsu Ayla yang akan diundi secara nasional di Jakarta. Meskipun begitu, kesempatan para pengunjung MBTE 2015 Yogyakarta untuk memenangkan grandprize tetap besar. Hal itu terbukti pada penyelenggaraan pameran dua tahun lalu yang yang juga diundi secara nasional dan berhadiah satu unit mobil dimenangkan oleh pengunjung dari Yogyakarta.

 

sumber : tribunjogja