
Saat pengurus ICJ klarifikasi/ tabbayun kedua belah pihak masalah viralnya taggar save 4 juta
Dua atau tiga hari terakhir media sosial facebook, khususnya komunitas di jogja yakni grup ICJ, gempar dan heboh terkait akan taggar /#4juta, #save4juta, #patangyuta, yang kesemua menyangkut sebuah nominal uang empat juta. Jadi status apa saja ditanggapi dengan taggar tersebut.
Lalu apa sebenarnya di balik kehebohan diatas?
Bagi yang ingin tau silahkan simak penjelasan dari pengurus grup ICJ yakni mas Yanto ‘Antok’ Sumantri yang di share melalui wall grup ICJ, yang secara gamblang disertai tabayyun/ klarifikasi dari kedua belah pihak, yuuk kita simak bersama-sama…
#Final
Serius, namum saya sampaikan dengan santai, sesuai gaya bahasa ICJ mawon.
Bagi yang merasa tidak punya cukup waktu membaca dan memahami postingan ini harap abaikan.
Bagi yang merasa ini tidak penting, bukan urusan saya, atau apapun, harap jangan meneruskan membaca postingan ini.
Yang mau protes kalau katanya di ICJ tidak boleh munggunakan kata KLITIH tapi ini Admin malah menggunakanya silakan protes sama tembok, dan berfikir sendiri kenapa kali ini Kami harus menggunakan kata tersebut.
Yang sekiranya akan berkomentar “dawane semono mosok kon moco kabeh”, segera tinggalkan postingan ini.
Hanya untuk yang mau tahu dan mau cari tahu saja…!
Informasi ini murni hanya untuk meluruskan kehebohan di ICJ saja, tanpa ada tujuan lain.
———————————————————————————–
Menanggapi Post beberapa hari yang lalu oleh Saudara Ilham,
Atas Ijin Kapolresta Yogyakarta dan kesediaan kedua pihak, Kami dari ICJ sudah bertemu dengan kedua pihak untuk masing-masing memberikan informasi yang sesuai tentang kejadian tersebut.
Kami memang tidak berkepentingan atas kejadian itu, hanya saja Kami merasa punya kepentingan atas VIRALnya kiriman tersebut di ICJ.
———————————————————————————–
Karena panjangnya kronologi kejadian, tidak semua bisa Kami beberkan detail, namun hanya point-pont utama terkait postingan di ICJ, bukan terkait kejadian dan proses hukumnya.
Bila masih ada yang mangganjal dan Anda merasa perlu mengetahuinya, silakan menghubungi yang bersangkutan.
———————————————————————————–
Adapun hasil pertemuan Kami dengan kedua pihak dan difasilitasi pihak Kepolisian menghasilkan point berikut.
Pihak 1 = pelapor
Pihak 2 = pihak Ilham/terlapor
– Kedua pihak sama-sama terposisi sebagai pelaku dan juga sekaligus korban. Kedua pihak tidak/belum saling mengenal sebelumnya.
– Kejadian tersebut bukanlah tindakan KLITIH. Namun murni pertengkaran spontan antara kedua pihak, tidak ada sajam, tidak ada target sasaran dan terjadi saat masih sore hari, bukan seperti kejadian KLITIH yang seperti asumsi pada umumnya.
– Pihak 1 saat kejadian masih menggunakan seragam SMU, karena hebohnya pemberitaan tentang KLITIH, saat kejadian timbul kekhawatiran jangan-jangan Dia akan diklitih.
– Begitupun pihak 2, karena informasi pelaku KLITIH rata-rata masih SMU, maka dia mengasumsikan bahwa dia mengalami kejadian di KILITH.
– Jadi kedua pihak sama-sama berfikir akan di KLITIH, padahal ini murni pertengkaran spontan mereka di jalan. Bukan AKSI KLITIH.
– Sesaat setelah kejadian, kedua pihak diamankan oleh Kepolisian, lalu selanjutnya datang keluarga masing-masing. Dalam hal ini POLISI tidak ikut berunding, hanya memberikan tempat untuk mereka berunding.
– Dari pihak 2 yang berunding bukanlah Mas Ilham, namun orang tua dari Temannya yang terlibat saat kejadian.
– Angka 4 juta adalah kesepakatan dari perundingan kedua pihak keluarga, tanpa melihat siapa pelaku dan siapa korban, melainkan melihat biaya pengobatan yang diperlukan.
– Pihak kedua mengganti biaya pengobatan 4juta, patungan 2 keluarga masing-masing 2juta, diserahan ke pihak 1, dan dan sejumlah tersebut ternyata memang sudah habis untuk berobat, itupun proses berobat belum selesai, bagi yang penasaran sakitnya apa lukanya apa diobatai apa koq mahal. silakan cek langsung ke pihak 1, kalau saya yang cerita…ndak dikiro gawe-gawe.
– Angka 4 juta keluar pada perundingan ke2, perundingan pertama belum memutuskan hasil tersebut, namun menunggu proses pemeriksaan di RS, dll.
– Dana 4juta diterima pihak 1, bukan POLISI.
Kesimpulan 1 …
Jogja tetap tidak mentolelir KLITIH.
Bedakan KLITIH dengan perseteruan, bukan semua kejadian adu fisik adalah KLITIH.
Silakan membela diri bila mengalami ancaman keselamatan, tidak perlu khawatir kehilangan 4Juta.
Sik njaluk 4 juta kui yo wargamu dewe, iso dadi kancamu dewe, masyarakatmu dewe. sedulurmu dewe, tonggomu dewe, bolomu dewe utowo sopo wae…
Sesama warga…tapi sayang POLISI lagi jadi korban.
Intine 4juta bukan cuma beli betadine…biaya rumah sakit tidak sedikit.
———————————————————————————–
Seiring perjalanan waktu, sebenarnya peristiwa ini sudah dianggap selesai,
namun karena adanya efek psikologi, mas Ilham dalam hal ini bagian dari pihak kedua memposting di ICJ atas kejadian yang dia alami.
Berharap mendapatkan masukan dari teman-teman ICJ.
Mas Ilham mengaku merasa terusik dengan statusnya sebagai tersangka, karena merasa juga dalam posisi yang sulit, mendapat tekanan dan dicap sebagai pelaku klitih oleh lingkungan sekitar,merasa tidak nyaman bersosialisasi.
Masalah status jawaban pihak POLISI yang menjelaskan terkait apa tidak percaya POLISI atau POLISI tidak manjawab pertanyaan dalam pertemuan kemarin tidak dibahas, bagi yang masih mempermasalahkan silakan klarifikasi langsung pada mas Ilham selaku pembuat post pertama.
———————————————————————————–
Kesimpulan 2 …
Masyarakat (dalam hal ini member ICJ) masih sangat butuh hiburan, masih banyak yang trauma dengan pihak POLISI di masa lalu, masih banyak yang intinya cuma ingin ada situasi yang ramai, yang bagi sebagian dianggap menghibur,
“tidak masalah kalau Anda lemas, yang penting Saya puas”
tapi tidak semua.
Masih banyak membrr ICJ yang bijak, mau mencari tahu informasi sebenarnya, dan tidak mudah terprovokasi oleh berita apapun. Dan tidak suka membully.
Hal ini juga sudah saya sampaikan ke pihak Kepolisian.
———————————————————————————–
Tambahan …
Jangan mudah terprovokasi, cari tahu sebelum menyimpulkan.
Banyak pihak yang sudah berbenah, dari Instansi Pemerintahan, Kepolisian, proses birokrasi dan banyak hal di Jogja sudah lebih baik
Bukan karena ICJ, tapi karena masyarakat YOGYAKARTA yang ISTIMEWA….!!!
Kalau mereka saja bisa berubah, masak Kita tidak….!
Mari menjadi warga yang juga bisa menerima bahwa pemerintahan Kita juga sudah berusaha berubah, masak kita WARGA masih mau ogah-ogahan…
masih mau pakai gaya-gaya lama…
Move On Brooo….!!!
Buat Bapak-bapak POLISI…
Tetap semangat, jangan tipis telinga dan lanjutkan bertugas, berikan yang terbaik buat warga Jogja sekalipun kadang harus korban perasaan.
Masih banyak yang mendukungmu…
———————————————————————————–
Sementara ini yang dapat Saya sampaikan, kalau ada kurang lebihnya Saya mohon maaf.
Kalau ternyata ada kesalahan pengetikan atau informasi yang masih dirasa tidak sesuai oleh pihak 1 ataupun pihak 2 silakan menghubungi saya untuk Saya update.
Dan setelah ini bila ada post/komentar yang masih membahas 4juta dan terhapus oleh Admin, harap dimaklumi.
Kami hanya manusia, dan Kami tidak selalu benar, walaupun Anda kadang merasa tidak mau dianggap salah…hehehe…
Kami juga banyak medapat masukan dan keluhan, kok di mana-mana komentarnya 4 jt, kasian yang butuh informasi lainya. Piye iki mas Amdin….?
Bagi yang merasa Admin dapat tekanan…silakan sowan ke Admin…ditunggu tekananya, bisa dalam bentuk Cash atau juga barang….hehehe….!
Jangan cuma berani nulis doang.
Mari kembali ke aktivitas masing-masing…
Ojo lali…bentar lagi lebaran , masih banyak kegiatan lain yang perlu kita kondisikan, dari pada hanya sekedar membully di MEDSOS tapi nek dijak ketemu kokehan alasan…hehehe…
S.A.G.
#Lanjutan_klarifikasi(dari mas Hartanto Wijaya)
Masih banyak yang belum memahami & penasaran dari penjelasan awal dan menanyakan #4juta untuk siapa dan siapa yang menerima (kepo style)
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Saya menambahkan keterangan dari Pak Yanto Sumantri bahwa uang #4juta adalah kesepakatan sebagai biaya berobat korban dari pelaku karena luka mengenai organ vital ( mata) dan kemarin 3minggu setelah kejadian pun mata mas Rafian masih belum sembuh (bahkan 4juta itu sudah habis buat CT scan dan bolak balik periksa dokter mata [gambar& video terlampir]
Kesepakatan mereka sudah clear jadi jangan ada pertanyaan lagi mengenai rincian dan lain2 karena itu tidak ada masalah antara korban dan pelaku lagi.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Mengenai asumsi ‘klithih’ adalah pemikiran pelaku dan korban sendiri karena runtutan kejadian yang diceritakan mereka, Rafian merasa dibuntuti dan dipepet dan menendang motor, lalu Ilham narik jaket Rafian berusaha memberhentikan tapi malah dipukul sama Rafian sampai jatuh, tidak terima merasa di klithih juga Ilham dan teman tidak terima lalu mengejar sampai taman pintar dan memukul korban dengan helm dahulu dan lalu memukul mengenai mata sampai didatangkan Polisi dari Polsek Gondomanan.
JADI INI MURNI BUKAN KLITHIH TAPI HANYA SALAH PAHAM DIJALAN
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Semoga bisa menjadi paham semua untuk kalrifikasi ini.
Dan jangan pernah berfikir Admin di intervensi polisi, kami lakukan ini adalah mencari kebenaran fakta saja.
Masalah percaya atau tidak kembali pada pola pikir kalian (kabeh ra iso podo)
Hanya karena penataan kalimat dan asumsi saat posting saja yang menjadikan opini publik berasumsi negatif.
Sekian & terimakasih
#Stop_hastag_4juta
#SalamAspalGronjal
Menyukai ini:
Suka Memuat...