Ada Trayek Baru nih, Bus Damri Malioboro- Parangtritis, Malioboro – Baron, Keren…!!!

Bus Damri di terminal Palbapang

Kabar gembira nih bagi para wisatawan, maupun warga, masyarakat pecinta tamasya, dimana ada solusi yang cukup terjangkau jika ingin berkunjung ke lokasi wisata seputaran Bantul, kota Jogja, maupun Jawa Tengah. Kini Perusahaan umum – Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) kembali membuka delapan rute baru untuk mendukung Kawasan Startegis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19 ini. Berikut 7 jurusan atau trayek baru bus Damri :

1. Malioboro (Jogja)-Parangtritis (Bantul).

Trayek Malioboro-Parangtritis ini akan dilayani 2 (dua) unit armada DAMRI yang beroperasi dari Hotel Limaran pukul 06.00-17.00 WIB. Dari Malioboro, bus DAMRI melintasi Jalan Parangtritis, Simpang Empat Manding, ke barat lewat Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul sampai Simpang Empat Gose, kemudian ke selatan Masuk Terminal Palbapang, lalu ke timur masuk Simpang Empat Bakulan dan ke selatan sampai Terminal Parangtritis. Dengan tarif sebesar Rp 15.000,-.

2. Yogyakarta Internasional Airport (YIA)-Wonosari-Pantai Baron yang dilayani 4 (empat) armada dengan tarif Rp25.000 per orang. Dengan rute Malioboro-Nglanggeran-Wonosari-Pantai Baron.

3. Malioboro-Gua Kiskendo (Kulonprogo) : 3 (tiga) armada,

4. Monjali-Slono : 3 (tiga) armada,

5. UGM-Borobudur : 2 (dua) armada,

6. Prambanan-Borobudur : 3 (tiga) armada,

7. YIA-Gunung Gajah-Gua Seplawan-Hutan Pinus Purworejo sampai Borobudur dilayani 2 (dua) unit armada.

Tujuh tambahan rute DAMRI tersebut mulai beroperasi per tanggal 15 Oktober 2020.

Sebanyak 23 armada yang melayani tujuh rute tersebut dalam kondisi prima. Semua DAMRI yang dioperasikan buatan 2017 dan 2018 dengan kapasitas penumpang maksimal 45 orang. Namun dalam pandemi Covid-19 ini, hanya separuh kapasitas yang boleh diisi. Manajemen juga memberlakukan protokol kesehatan dengan menyemprot disinfektan semua armada setiap hari sebelum beroperasi.

Rute yang telah beroperasi semenjak September lalu, yakni Palbapang (Bantul)-YIA dan sebaliknya, tingkat keterisian harian rata-rata sekitar 120 orang. Sabtu-Minggu bisa sampai lebih dari 300 penumpang.

Sumber: Harianjogja.

Dolan di Bandara baru YIA -Kulonprogo

Area keberangkatan YIA

Yes akhirnya, berkesempatan juga berkunjung ‘dolan’ ke bandara baru yogyakarta, atau yang lazim disebut dengan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) a.k.a Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Sebenarnya bandara hanya untuk fasilitas penerbangan saja khan, tapi ya karena tidak ada pelarangan yang untuk sekedar jalan-jalan di area terminal nya atau diluar zona khusus penumpang pesawat, sih boleh-boleh saja. Maka semenjak dibuka pada bulan Maret 2020 lalu, banyak warga sekitar Yogyakarta yang ‘picnic’ kesana. Menikmati kemegahan arsitektur Bandara yang sangat menawan. Seperti pada foto diatas, atap area keberangkatan (bagi para penumpang pesawat) atau area kedatangan (bagi para wisatawan Bandara) seperti kubah yang besar sekali, sangat megah, dan unik. Menjadikan area ini sangat identik/ iconic bagi Bandara YIA. (Kabarnya total biaya untuk membangunnya sekitar 9 trilyunan)

Bus Damri Palbapang- Bandara YIA

Lalu bagaimana bisa kita kesana? Bagi warga masyarakat Bantul bagian tengah atau yang dekat dengan terminal Palbapang, sangat dimudahkan dengan adanya trayek bus baru jurusan Palbapang – Bandara YIA, beroperasi setiap hari mulai pukul 05: 30 hingga pukul 14.10/ selesai. Dengan rentan waktu sekitar 1jam keberangkatan dari terminal Palbapang/ bandara. Dan harga tiket nya pun relatif murah, hanya sebesar 6.500 rupiah (13 ribu PP). Lama perjalanan sekitar 40-45 menit, kalao jarak dari terminal Palbapang ke bandara YIA sih sekitar 32 km.

Bingung disana? Mau ngapain? Iya, namanya juga Bandara bukan tempat wisata sih, ya kita sekedar jalan-jalan saja, di area keberangkatan atau dimana pertama kali kita datang atau boleh lah kita sebut terminal, berada dipaling atas, di area yang sangat luas ini yang kabarnya sekitar 210.000 meter² (terminal saja loh ya, kalo luas keseluruhan sih 600 hektare), kita langsung disambut oleh angin sepoi bahkan kencang, karena letak Bandara Khan pinggir pantai(Pantai Glagah), dengan hanya ketinggian sekitar 7,3 Mdpl. Disini banyak spot bagus, seperti foto di bawah ini

Jika sudah puas menikmati area ini kita bisa turun ke bawah, atau tingkat dua, yang mana mungkin untuk area rest para penumpang pesawat. Disini kemarin terlihat ada tenda PMI yang melayani rapid test covid-19, bagi para penumpang pesawat yang membutuhkan nya.

Karena tidak ada apa-apa, turun lah ke bawah, atau Lantai dasar disini merupakan terminal/ area kedatangan, nah disini para penumpang pesawat yang baru saja mendarat, dan tempat penjemputan. Di gerbang masuk yang dibuat 4 , disesuaikan dengan filosofi Yogyakarta, ada beberapa spot juga yang mirip bagian dari bangunan kraton Yogyakarta, seperti Plengkung gading(seperti foto dibawah). Didepan Banyak para penyedia layanan transportasi baik konvensional maupun online, yang siap mengantar para penumpang pesawat. Disisi barat utara nya terdapat tulisan icon Bandara

Masjid Al-Akbar Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Disini bagi para penumpang buat Damri ke terminal Palbapang
Prasasti masjid Al-Akbar Bandar Udara Internasional Yogyakarta

Jika sudah puas, menikmati Bandara, kita bisa juga singgah atau beribadah sholat di masjid yang berada di sisi barat utara atau utara icon Bandara tadi. Bentuk masjid cukup unik loh ya, disini halaman juga luas, terasa adhel meski di tengah terik matahari. Kita bisa ngaso-ngaso sejenak disini. Jika sudah, hilang capek dan sudah puas, kalo mau pulang dengan bus Damri kembali ke Palbapang, kita tinggal berjalan kearah utara barat saja, disana sudah ditunggu Tayo si bus biru Damri ☺

Bus Damri trayek Terminal Palbapang- Bandara YIA
Jadwal keberangkatan bus Damri di terminal palbapang/Bandara YIA

Seribu Pesona di Bukit Lintang Sewu

Tidak disangka, meskipun obyek wisata ini sudah terkenal cukup lama,  namun, ternyata menyimpan banyak pesona/keindahan yang tidak kalah bahkan lebih dibandingkan dengan wisata lainnya. Dan saya baru bisa berkunjung saat ini (Sabtu kemarin),  padahal seangkatan dengan obyek wisata Puncak Becici/ obyek wisata kawasan hutan pinus lainnya.

Bukit Lintang Sewu merupakan salah satu dari bagian obyek wisata Hutan Pinus,yang berada di dusun Karangasem, desa Muntuk, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Karena merupakan kawasan Cagar alam hutan Pinus tentunya didalam nya terdapat banyak pohon pinus

Namun begitu terlihat pengelolaan begitu serius, hingga terasa nyaman hingga terpesona,

Dengan dibuat kan banyak tempat duduk, seperti foto diatas, gazebo, dan yang saya amati kebersihan lingkungan bagus banget. Disamping penempatan spot-spot untuk berfoto.

Yupz, di obyek wisata ini terkenal atau bisa dikata the best adalah ber-swa foto dengan latar belakang gelap dengan kerlap kerlip lampu. Jadi saat yang terbaik ya di saat petang dan malam hari, namun jika pun kita datang ke sini pagi hingga sore, kita tetap dimanjakan dengan spot latar belakang lembah dan banyak spot bunga,

Untuk masuk area wisata ini kita cukup membayar 3ribu rupiah per orang, parkir 2ribu untuk motor.

Icon bukit Lintang Sewu

Icon bukit Lintang Sewu

Di bukit Lintang Sewu terlihat beberapa tenda, munkin bisa kita sewa untuk camping/ kemah

Toilet pun dibangun apik

Terlihat tenda dengan view lembah

Kamar mandi/ toilet pun tersedia untuk kaum difabel

Toilet, kamar ganti, kamar mandi yang bisa untuk difabel

Toilet umum

Ada juga seperti home stay gambar diatas,

Dan jalan untuk kaum difabel gambar dibawah

Ada bangunan semacam aula juga

Ada mushola nya

Bangunan untuk kedai makan

Tempat parkiran motor yang ada atapnya

Untuk informasi selengkapnya, maupun reservasi silakan hubungi nomor yang ada di gambar atas

Update Harga tiket masuk Bonbin Gembira loka 2020

Dah mo tahun baru 2020 nih gaes, bagi yang ingin berlibur di kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta, ini nih informasi terbaru harga tiket masuk nya,

Kalender Harga Tiket Masuk Gembira Loka Zoo 2020:
Hari Biasa (Senin-Jumat) Rp.30.000,-/Orang
Hari Libur (Sabtu, Minggu, Tanggal Merah) Rp.35.000,-/Orang
*warna menunjukkan harga

Anak dengan Tinggi Badan dibawah 80cm Gratis

Khusus untuk rombongan dapatkan diskon dari 10% – 50% sesuai dengan kriteria dibawah ini:

Diskon Rombongan:
SLB/ Panti Asuhan = 50%
KB/ PAUD/ TK/ TPA/ SM = 25%
SD/ SLTP/ SLTA/ Sederajat = 15%
Umum/ mahasiswa = 10%

Syarat Rombongan:
Minimal 25 orang (Tidak berlaku kelipatan)
Membawa surat pengantar dari instansi terkait saat kunjungan

Ada 3 Jenis pembelian tiket saat masuk GLZoo

1. Tiket Masuk saja, hari biasa 30rb dan untuk hari sabtu, minggu, atau hari libur 35rb
2. Tiket Terusan Perahu Katamaran untuk rombongan (Harga Tiket + 5rb)
3. Tiket Paket Hemat Kataring (Perahu Katamaran dan Kereta Keliling) (Harga Tiket + 25rb)

Keuntungan dari Tiket No.2 dan No.3 harga lebih murah dan tidak perlu antri tiket lagi.

Info lebih lanjut hub marketing kami di:
Telp : +62-274-373861
SMS/WA : +62-812-2266-2290

Sumber: Facebook Gembira Loka Zoo

Wajah Baru Pantai Samas

“”

Dulu sekitar pertengahan tahun 80’an pantai🌊☀ ini sangat populer, sama halnya dengan pantai Parangtritis, karena juga menjadi obyek wisata seangkatan di kisaran tahun tersebut di kabupaten Bantul, dan satu lagi pantai yang berada diujung paling barat wilayah Bantul yakni Pantai Pandansimo, iya waktu itu ketiga nya sangat terkenal, dan hanya ketiga nya yang dituju wisawatan, baik lokal maupun nasional.

Seiring perkembangan zaman, pantai Samas mulai redup begitu juga pantai Pandansimo, hanya Parangtritis lah yang kian moncer dan menjadi destinasi wisata wajib bila berkunjung ke Yogyakarta,  karena juga Parangtritis lebih kental history dengan Keraton Jogja(pantai Parangkusumo)

Dan kini bermunculan pula wisata pantai sekitar nya, yakni disisi barat hingga Pantai Pandansimo, ada pantai Pandansari, Gua Cemara, Kuwaru, dan Pantai Baru, begitu juga disisi timur hingga Pantai Parangtritis, bertebaran, dibuka oleh warga sekitar,  ada pantai Depok,  Cemara Sewu, dan Parangkusumo.

Namun, pantai Samas tidak berdiam diri, kini mulai bersolek, dengan dibangunnya landscape dan icon baru, dibangunnya landscape atau landmark berupa menara, yang bisa kita naiki,  setinggi sekitar 20meter. Juga icon Baru berupa tulisan ‘ Pantai Samas’ yang dibuat bisa menyala/diberi lampu.

Pantai Samas sempat mengalami abrasi pada sekitar tahun 2013, beberapa deretan warung terujung(paling selatan), terkikis oleh air, dan terbentuk sungai, seakan terbelah jadi pada waktu itu pengunjung tidak bisa menuju ke bibir pantai.

Dan sempat ada pula tersiar kabar sebuah wacana untuk mengganti nama, menjadi ‘Gading Mas’ guna menghilangkan kesana negatif, tapi sepertinya diurungkan.

Dan inilah wajah baru,  atau keadaan terkini pantai Samas…

Landscape Pantai Samas, berupa Menara

Gapura/retribusi pantai Samas