Unik 11 Pasang Pengantin Ijab-Qabul diatas Panser-Baracuda

Ijab-qabul diatas Panser-Baracuda

Lagi dan lagi, keunikan menyeruak diantara keriuhan Malioboro,
11 pasang mengucap janji suci pernikaha atau Ijab-Qabul di atas mobil perang(Panser) ‘Baracuda” dalam event Nikah Bareng Indonesiana yang diprakarsai oleh FORTAIS.

Seperti terlihat dalam foto diatas, salah satu pasang Pengantin sedang mengikrar ikatan perkawinanatau Ijab-qabul dihadapan penghulu (kepala KUA Danurejan, Drs. H. M. Lukman Hakim M.A). Dipersaksikan oleh pejabat oemerintah, keluarga, dan tentunya wisatawan yag sedang berada di kawasan Malioboro.

Acara diawali dengan kirab atau pawai dari kesebelas pasang peserta yang naik diatas Baracuda milik Brimob dan mobil pemadam kebakaran tersebut dari Balai Kota Yogyakarta menuju depan Kantor DPRD DIY Jl. Malioboro. Kemudian beragam acara hingga sambutan-sambutan dan finalnya prosesi Akad Nikah di atasatas Panser-Baracuda.

Kirab Nikah Bareng Indonesiana

Kirab Nikah Bareng Indonesiana

Sambutan perwakilan Walikota Yogyakarta

RM. Ryan Budi Nuryanto , SE ketua FORTAIS

Keseruan pun terjadi saat peserta naik diatas mobil perang tersebut, hinhga awak mediapun kerepotan mengabadikan moment yang begitu sakral tersebut.

Panser Baracuda

Panser Baracuda

Peserta Nikah Bareng Indonesiana

Pengantin peserta Nikah Bareng Indonesiana

Berikut nama-nama 11 pasang peserta Nikah Bareng Indonesiana :

Nama 11 pasang pengantin peserta Nikah Bareng Indonesiana

 

Fashion Show Pengantin Di Malioboro Sambut ‘Nikah Bareng Indonesiana 14 Mei 2018’

Fashion Show Manten di Malioboro street 27 Maret 2018

Jika anda kemarin pagi (Selasa,27/03) sempat berada di Malioboro, dan melihat sebuah peragaan busana pengantin, maka inilah jawabannnya… Kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB di jalanan pedestrian serta halte bus di kawasan pedestrian Malioboro telah diadakan pagelaran busana atau Fashion Show untuk menyambut event Nikah Bareng Indonesiana yang akan digekar pada 14 Mei mendatang.

Acara yang cukup menyita oara wisatawan Malioboro kemarin, digawangi oleh FORTAIS serta Paguyuban Rias Kinasih Jogja yang didukung oleh UPT Malioboro, menampilkan 4 pasang model, 2 diantaranya calon Pengantin pada Nikqh Indonesiana yakni pasangam; Basri+ Musiyem, dan Johny+Elisabeth, dan 2 pasangan alumni peserta nikah bareng Jefri+Yulis dan Eendi+Mulia.

Disamping mereka bersolek di  kawasan pejalan kaki tersebut mereka juga berlenggang-lenggok di halte bus TransJogja.

Rencananya Nikah Bareng Indonesiana akan digelar sitempat yang sama yakni di kawasan pedestrian Malioboro pada 14 Mei 2018 pada pukul 15.00 WIB. Nantinya akan berkonsep Bhagolek, ata sebua adat pernikahan dari daerah Riau, dengan berarak tabak, khatam Al-Quran, cacah inai, dan surat kapal.

Nah bagi yang ingin ikut Nikah Bareng Indonesiana,  bisa segera mendaftarkan diri dan pasangannya hingga tanggal 1 Mei 2018, karena acara ini terbuka untuk umum san gratis serta full fasilitas ( biaya nikah, mahar(bendera merah-putih+teks Pancasila), cincin kawin, rias/ busana pengantin nusantara/ modern, bulan madu, bingkisan nikah, dll). Segera daftarkan ke KUA Danurejan, Kompleks Masjid Lempuyangan Yogyakarta ( 0274-543857). Atau bisa hubungi panitia 08157908232(Ryan).

 

Mau Foto Ekstrem Di Atas Motor Pajangan?

Monumen Gatholoco Sleman

Kaget plus decak kagum saat pertama melihat sebuah motor tua (keluaran 1975) sebut saja Yamaha 75, dipajang diatas permukaan tanah (sekitar 4 meter dari permukaan tanah).

Ada apa?

Ternyata eh ternyata…. Motor asli tersebut menjadi sebuah icon ‘Kampung Bebek’ yang beralamatkan di
Jalan Kabupaten, RT.05 / RW.31, Dusun Biru, Trihanggo, Gamping, Trihanggo, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55291.

Kenapa dinamakan  ‘Kampung Bebek’ ? Menurut penggalian info, didapat bahwa penamaan tersebut bukan karena wilayah tersebut ada sangkut pautnya dengan bebek atau itik, akan tetapi merupakan sebuah penamaan bahwa di wilayah kampung atau dusun tersebut ada sebuah komunitas/ klub sepedamotor underbone atau yang lazim kita sebut dengan motor bebek.

Unik dan menariknya icon tersebut yang berupa motor tua merk Yamaha ( kalo gak salah seri V75 ) dipajang dengan dipancangkan tiang besi dibawahnya, yang kuat yang bisa kita naiki, jadi kita bisa selfi _ narsis diatas sana.

Gatholoco Komunitas sepedamotor Yamaha V75-V80 Dusun Biru Trihanggo Sleman Yogyakarta

Kabarnya icon tersebut sering digunakan untuk befoto, ada yang dari Jawa Barat juga. Weleh, ada ada saja yach…..

Prasasti Gatholoco Diresmiksn oleh Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria S.Ik

Oiya, icon tersebut sepertinya juga legal / resmi jika dilhat pada prasasti yang ada dibawahnya, yang diresmikan oleh Kapolres Sleman AKBP Burkan Rudy Satria S.IK pada Sabtu Legi 23 September 2017 lalu.

Foto di atas prasasti Gatholoco Biru Trihanggo Sleman Yogyakarta

Mau foto seperti gambar diatas ? silahkan berkunjung Kampung Bebek tersebut, dan minta ijin dulu yach, karena juga butuh tangga untuk menaikinya.

 

Unik, Parkir Mobil di Kampus UAJ Yogyakarta, Ditata berdasar warna

Parkir mobil unik di UAJY

Ada -ada saja nih ide kreatif dari Agung Sahari seorang petugas parkir di Kampus_2 ‘Gedung Thomas Aquinas’ UAJY +Universitas Atma Jaya Yogyakarta) membuat sebuah inovasi dengan mengatur formasi parkir mobil tidak seperti umumnya yaitu dengan menyusun sesuai warna mobil.

Ide yang bisa dibilang ‘aneh’ ini muncul berangkat dari kejenuhan melihat formasi parkir yang biasa saja, begitu-begitu saja, maka dari itu Agung mempunyai ide untuk menyusun formasi parkir berdasarkan warna mobil. Agung menuturkan bahwa inovasi ini sudah berjalan satu tahun belakangan. Dengan dibantu tim petugas parkir mobil yaitu Ari, Wiyono dan Heri parkiran kampus 2 UAJY setiap harinya menampillkan berbagai formasi warna mobil yang kreatif, unik dan menarik.

Sebenarnya Agung mengaku mendapat kesulitan dalam  menyusun formasi tersebut. “Kendalanya suka pekewuh, ga enak, dikira tidak boleh parkir, tetapi dosen atau mahasiswa kemudian paham dengan kondisi parkir,” tutur Agung.

 

Lain halnya dengan salah satu pengemudi mobil yang menanggapi aksi Agung dan kawan-kawan dengan positif. “Nggak papa sih kalo aku, malah kadang penasaran bapaknya tu mau ngapain,” jelas Sheilla seorang mahasiswa pengguna parkir Kampus 2.

 

Agung mengaku bahwa memang pada bulan September dan Oktober formasi terlihat sering berganti. Mulai dari formasi warna yang sama sampai dengan formasi warna yang berselang-seling, misalnya pada baris pertama mobil diisi dengan warna putih dan baris kedua diisi dengan merah atau warna merah dan putih di atur berselang-seling.

 

Dalam menyusun formasi, penentuan awal formasi dilihat dari mobil pertama yang masuk ke parkiran dan setelah itu Agung dan tim menyusun formasi sesuai pola awal yang ada. Keunikan ini mejadi trending topic mahasiswa UAJY khususnya mahasiswa Kampus 2. Para mahasiswa baru sadar setelah melihat salah satu akun mahasiswa yang mengunggah pada instagram story.

Sumber : Jogja.co

SMKN 1 Sewon Bantul dapat Murid Baru Bernama Unik

N menunjukkan ijazah SMPnya ,foto: usman hadi detik.com

Ditengah hiruk-ikuk suasana PPDB(Penerimaan Peserta Didik Baru) 2017 di SMKN 1 Sewon atau yang dulunya lebih familiar dikenal dengan SMEA negeri Sabdodadi, sempat di hebohkan dengan salah satu calon siswi yag mempunyai nama yang unik, yakni namanya N, iya satu huruf saja.

N lahir pada 15 November 2001 dari pasangan Wahyu Sih Nugroho (51) dan Sukarti (48), warga Desa Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, telah resmi menjadi siswi di SMKN 1 Sewon Bantul, saat dia telah mendaftar ulang Sabtu (8/7/17) kemarin.

N merupakan lulusan SMP N 2 Sewon, dan mendaftar ke SMK N 1 Bantul untuk mendaftar di jurusan akuntansi.

N merupakan 3 bersaudara, saudara pertamanya Puji Lestari (29), kedua Jarot (20), dan yang terakhir N.

Hasil penelusuran dari detiknews.com(8/7/17) menyebutkan bahwa alasan orang tua N memberi nama itu karena faktor spontan saja, Ketimbang mengikuti arus dengan memberikan nama anak bungsunya seperti tokoh-tokoh di sinetron. Nugroho(ayah N) lebih memilih menamai anaknya hanya 1 huruf, N saja. Nama ini terilhami bulan lahir di bulan November, maka dari itu Nugraha mengambil huruf depan bulan itu.

Nugroho bercerita tidak langsung memberikan nama N. Baru sekitar 5 hari setelah hari kelahiran, Nugroho memberikan nama N pada putrinya yang kini berusia 16 tahun itu.