
Mengingat banyaknya kendala (suhu kawah yang panas dan tebing yang labil) yang dihadapi oleh tim SAR Gabungan yang mencoba mengevakuasi survivor-Eri Yunanto (21) pendaki yang terjatuh di kawah Gunung Merapi. Setelah kemarin (Selasa, 18/5) Tim SAR berhasil mengangkat tubuh Eri setinggi kurang lebih 50 meter dari titik jatuh korban, karena terbentur gelap, maka dihentikan.
Saat ini mulai jam 06.00 pagi tadi, proses evakuasi kembali dilakukan .
“Posisi korban saat pencarian dihentikan sementara kemarin sudah berada 50 meter dari dasar ia ditemukan. Saat ini kami mulai untuk mengevakuasinya menuju bibir kawah atau titik aman,” ucap Suwiknya, Kepala Resor Selo Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Selasa pagi.
Menurutnya tim sudah siaga sejak pukul 06.00 WIB. Selanjutnya ketika korban sudah berada di bibir kawah, evakuasi akan dilanjutkan dengan sistem estafet.
Hal itu berarti, para relawan telah disiapkan pada titik tertentu dan akan mengangkat tubuh Eri secara sambung menyambung.
“Jadi dari tim yang ada di puncak akan membawa korban menuju Pasar Bubrah, selanjutnya tim tersebut akan melanjutkan evakuasi ke Pos I, begitu seterusnya hingga mencapai New Selo,” katanya.
Ditanya mengenai estimasi waktu evakuasi dari kawah, menuju New Selo, Suwiknya enggan memberikan jawaban pasti.
Menurutnya perkiraan waktu baru bisa diberikan, ketika korban mencapai titik aman. Namun demikian, ia mengatakan bahwa upaya evakuasi akan diselesaikan pada hari ini.
“InsyaAllah hari ini (Rabu, 19/5) kami upayakan (selesai) dengan semaksimal mungkin,” tuturnya.
(tribunjogja.com)