Ini Langkah-Langkah Periksa Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Menggunakan BPJS-Kesehatan

RSUD Panembahan Senopati Bantul

RSUD Panembahan Senopati Bantul

Hal ini seakan sepele, namun banyak warga merasa kebingungan, apalagi  jika belum pernah periksa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Terlebih  sekarang jamannya menggunakan kartu jaminan, jadi tambah ribet.
Untuk itu kali ini saya akan ceritakan langkah maupun proses periksa menggunakan Jaminan Kesehatan (dalam hal ini BPJS-Kesehatan).

Semua jaminan kesehatan saat ini telah melebur menjadi satu, baik askes, jamkesmas, jamkesos dan lainnya menjadi BPJS-Kesehatan, jadi prosedur atau langkah jika mau periksa lanjutan di faskes tingkat dua (RSU/RSUD), pastilah sama.

Yang pertama pastilah mencari surat rujukan, ( cara mencarinya bisa anda baca lagi klik disini)

Lalu mempersiapkan berkas yang ada untuk di fotocopy, diantaranya KTP, Surat Rujukan dan  Kartu BPJS-Kesehatan. Tempat foto copy ada di sebelah timur pendaftaran.

Setelah itu silahkan ambil nomor antrian (dengan memencet tombol, maka akan keluar nomor antrian digital yang bertuliskan  nomor antrian dan tanggal. Tombol berada di samping kanan/sudut barat-selatan bagian Pendaftaran Pasien.

bagian pendaftaran pasien

bagian pendaftaran pasien

Menunggu beberapa saat, dan harus sabar karena yang periksa banyak sekali, dibutuhkan sekitar 2 jam untuk antri di bagian pendaftaran pasien. Perlu diingat kita harus segera mendatangi loket yang telah disebutkan, jika tidak maka dalam hitungan beberapa detik akan dilewati.

Setelah selesai dibagian pendaftaran juga dengan menyertakan kartu bpjs asli dan kartu pendaftaran, lalu menuju ke bagian layanana bpjs, yang berta tepat lurus di sisi timur dari pendaftaran.

Di layanan bpjs kita juga harus mengambil nomor antrian dan juga tetap harus bersabar menunggu panggilan, karena juga akan memakan waktu yang lama, sekitar 2 jam juga.

Nah setelah selesai pada bagian layanan bpjs, maka kita tinggal menuju ke poly yang kita inginkan, yang telah ada pada surat rujukan. Setelah diperiksa oleh dokter yang bersangkutan, kita akan di beri berkas untuk obat dan lainnya, maka kita perlu dan disuruh untuk mem-fotocopynya.  Setelah selesai foto copy, kita menuju ke resep obat atau apotik yang ada di RSUD Bantul.

Nah setelah ada panggilan dari apoteker dan menerima obat, maka selesailah sudah seluruh proses / langkah dalam periksa lanjutan ke RSUD Bantul, semoga bermanfaat yach…..!!

RSUD Panembahan Senopati Bantul

RSUD Panembahan Senopati Bantul

Ini Bunyi Konteks Sabda Raja Dan Dawuh Raja Sri Sultan HB X Yogyakarta

https://goblokku.files.wordpress.com/2011/11/hamengkubuwonox.jpg

Seperti yang kita ketahui bersama setelah Sri Sultan HB X Raja Ngayogyakarta Hadiningrat mengeluarkan Sabdaraja dan Dawuh Raja sempat  menjadi perdebatan di kalangan internal Keraton Yogyakarta.

Sri Sultan pun telah memberikan penjelasan terkait isi dari Sabdaraja serta Dawuh Raja tersebut, Jumat (8/5/2015). Melalui penjelasan tersebut, beliau berharap masyarakat Yogyakarta serta internal Keraton, tak lagi memperdebatkan hal tersebut dan memahami alasan serta isi utuh dari Sabdaraja dan Dawuh itu.

Berikut isi dari Sabdaraja dan Dawuh Raja yang disampaikan Sri Sultan HB X.

SABDA RAJA, 30 April 2015 :

Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto paringono siro kabeh adiningsun, sederek dalem, sentono dalem lan abdi dalem nompo welinge dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto lan romo ningsun eyang-eyang ingsun, poro leluhur Mataram wiwit waktu iki ingsun nompo dawuh kanugrahan dawuh Gusti Allah, Gusti Agung, Kuoso Cipto asmo kelenggahan ingsun Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram, Senopati ing Kalogo Langenging Bawono Langgeng Langgenging Toto Panotogomo.

Sabdo Rojo iki perlu dimangerteni diugemi lan ditindakake yo mengkono sabdo ingsun.

Bahasa Indonesia :

Tuhan Allah, Tuhan Agung, Maha Pencipta, ketahuilah para adik-adik, saudara, keluarg di Keraton dan abdi dalem, saya menerima perintah dari Allah, ayah saya, nenek moyang saya dan para leluhur Mataram, mulai saat ini saya bernama Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo.

Sabda Raja ini perlu dimengerti, dihayati dan dilaksanakan seperti itu sabda saya.

DAWUH RAJA, 5 Mei 2015 :

Siro adi ingsun, seksenono ingsun Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram, Senopati ing Ngalogo Langenging Bawono Langgeng, Langgenging Toto Panotogomo

Kadawuhan netepake Putri Ingsun Gusti Kanjeng Ratu Pembayun tak tetepake Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mangertenono yo mengkono dawuh ingsun.

Bahasa Indonesia :

Saudara semua, saksikanlah saya Sampean Dalem Ingkang Sinuhun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Surya ning Mataram, Senopati ing Kalogo, Langenging Bawono Langgeng, Langgeng ing Toto Panotogomo mendapat perintah untuk menetapkan Putri saya Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menjadi Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram. Mengertilah, begitulah perintah saya.

Demikian tersebut isi atau konteks asli dari Sabda dan Dawuh Raja, semoga bermanfaat.

Tentang Kapal ‘Tol Laut’ Pertama Di Indonesia

//images.detik.com/content/2015/05/07/4/150124_kapaltollauat4.jpg

Ini kabar cukup menarik, pantas saya bagi kepada anda semua, yang saya himpun dari detikfinance.com, yakni sebuah kapal laut besar dengan  bobot 15.000 gross ton.  Kapal yang dinamakan ‘Tol laut’ ini mempunyai panjang  151, 3 meter, lebih panjang dari lapangan sepak bola yang hanya 110 meter, sedangkan lebar kapal ini 23 meter.

Kapal ini seharga Rp 100 milyar dibeli oleh PT. ALP (Atosim Lampung Pelayaran), merupakan kapal buatan Jepang tahun 1991, tapi kini telah resmi berbendera Indonesia. Maka jadilah PT. ALP  sebagai pelopor dari konsep short sea shipping, atau tol laut.

Kapal berukuran besar ini mampu mengangkut truk barang berukuran ‎besar hingga 150 unit dan 50 unit truk-truk kecil. Jumlah tersebut setara dengan 587 mobil kecil. Selain itu, untuk truk bermuatan barang, kapal ini juga berkapasitas 500 orang penumpang.

Jadi bisa dikatakan kapal ini mirip dengan kapal penyeberangan yang lebih lazim disebut kapal Feri.

//images.detik.com/content/2015/05/07/4/150319_kapaltollaut7.jpg

Sedangkan untuk biaya atau tarif angkutan di kapal ini beragam, untuk kelas ekonomi angkutan orang, penumpang dewasa dikenakan tarif Rp 350.000/orang sedangkan anak-anak Rp 250.000/orang. Sedangkan untuk kelas bisnis Rp 450.000/orang. Seluruhnya mendapatkan fasilitas tempat tidur dan makan.

Sedangkan untuk kendaraan dibedakan menjadi beberapa golongan. Un‎tuk kendaraan kecil seperti sedan, minibus, jip dan sejenisnya dikenakan biaya Rp 2,5 juta/kendaraan. Sedangkan untuk golongan kendaraan besar seperti truk, bis, atau kontainer harganya lebih mahal. Untuk truk  paling murah Rp 3,5 juta, sampai Rp 10 juta untuk bus atau trailer, dan truk tronton Rp 6,1 juta.

Menhub ‘Jonan’ mengatakan dengan adanya kapal ‘tol laut’ ini, waktu angkutan barang untuk rute Lampung Surabaya akan bisa jauh lebih dihemat. Jonan menuturkan, jika biasanya truk dari Lampung menuju Surabaya dengan menggunakan jalur Pelabuhan Bakauheni‎ dan dilanjutkan dengan jalur darat, waktu yang dihabiskan bisa 90-100 jam. Namun dengan kapal ‘Tol Laut’ hanya sampai 40 jam. Jadi bisa menghemat waktu hingga separoh atau 50%.

//images.detik.com/content/2015/05/07/4/150542_kapaltollaut1.jpg

Untuk jadwal pelayaran , kapal ini baru melakukan pelayaran perdana atau yang pertama yakni dari dari Pelabuhan Panjang-Lampung pada pukul 22.00 WIB Rabu malam‎ (6/5/2015) dan diperkirakan tiba di Tanjung Perak-Surabaya pada hari Jumat (9/5/205) pukul 14.00 WIB.

Kapal tersebut akan melakukan bongkar muat dan kembali berlayar menuju Pelabuhan Panjang pada pukul yang sama yaitu 22.00 WIB. Setiap pekan 3 kali trip yaitu Lampung-Surabaya, Surabaya-Lampung, dan Lampung-Surabaya.

//images.detik.com/content/2015/05/07/4/150319_kapaltollaut7.jpg

Berikut Jadwal Dan Lokasi SIM Keliling Se-DIY 9-16 Mei 2015

ilustrasi  (nmtc-korlantaspolri.blogspot.com)

ilustrasi (nmtc-korlantaspolri.blogspot.com)

Berikut jadwal dan lokasi SIM Keliling untuk wilayah Kodya Jogjakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul:

Berikut waktu dan lokasi bus SIM keliling :

Sabtu (9/5) :
Depan pos teteg Malioboro (Kota Yogyakarta) pukul 19.00 – 21.00
Kelurahan Banguntapan (Bantul) pukul 09.00 – 12.00
Pos Polisi Sambipitu (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00
Depan Pemda Gunungkidul (Gunungkidul) pukul 19.00 – 21.00
Pasar Jongrangan (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Senin (11/5) :
Terminal Pakem (Sleman) pukul 09.00 – 12.00
Balaikota Timoho (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Plono (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Polsek Paliyan (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00
Selasa (12/5) :

Polsek Srandakan (Bantul) pukul 09.00 – 12.00
Balai Kota Timoho (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Boro (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Polsek Paliyan (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

Rabu (13/5) :

Polsek Berbah (Sleman) pukul 09.00 – 12.00
Purawisata (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Pasar Cikli (Kulonprogo) pukul 09.00 – 12.00
Kecamatan Playen (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

Jumat (15/5) :

Radio Rakosa (Sleman) pukul 09.00 – 12.00
Purawisata (Kota Yogyakarta) pukul 09.00 – 12.00
Bundaran Siyono (Gunungkidul) pukul 09.00 – 12.00

Sabtu (16/5) :

Depan Pemda Gunungkidul (Gunungkidul) pukul 19.00 – 21.00

Sementara itu, SIM Corner juga dibuka bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan perpanjangan SIM. Berikut jadwalnya :
– SIM Corner Ramai Mall : Setiap Senin – Sabtu pukul 10.00 – 15.00
– SIM Corner Jogja City Mall : Setiap Senin – Sabtu pukul 10.00 – 15.00 ; Setiap Sabtu malam pukul 18.00 – 20.00

Berikut persyaratan yang harus disertakan :
1. KTP asli dan fotokopinya
2. SIM asli dan fotokopinya

(gya-tribunjogja)

Ditlantas Polda DIY

Inilah Penjelasan Komplit Dari Sri Sultan HB X Tentang Sabda-nya

Sri Sultan Hamengku Buwana X saat memberi penjelasan akan Sabdaraja Jum'at (8/5) kemarin.

Sri Sultan Hamengku Buwana X saat memberi penjelasan akan Sabdaraja Jum’at (8/5) kemarin.

Setelah kemarin saya memberitakan mengenai penjelasan singkatan akan Sabda Raja, kembali saat ini akan saya beritakan penjelasan secara utuh akan Sabda Raja dari Ngarso Dalem yang saya kutip dari tribunjogja.com, berikut ini Mari kita simak bersama-sama……
pada Jumat (8/5/2015) sore di Ndalem Wironegaran (kediaman GKR Mangkubumi), Sri Sultan Hamengku Buwon X sebagai Raja Ngayogyakarta Hadiningrat memberikan penjelasan mengenai Sabdaraja yang beliau keluarkan pada 30 April lalu.
Inti Sabdaraja adalah penggantian gelar, antara lain perubahan gelar Sultan HB X, yakni Buwono menjadi Bawono. Kanjeng menjadi Sri, Khalifatullah dan Sayidin dihilangkan dan diganti Langgeng ing Toto Panotogomo, Kaping Sedasa diganti Kasepuluh.
Adapun gelar baru  tersebut berbunyi, “Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Kasepuluh Suryaning Mataram Senopati Ing Ngalogo Langgeng ing Bawono Langgeng, Langgeng ing Tata Panatagama“.
Sedangkan gelar sebelumnya sejak Sultan naik tahta pada 7 Maret 1989 berbunyi, “Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengku Buwana Senapati-ing-Ngalaga Ngabdurrakhman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sadasa ing Ngayogyakarta Hadiningrat.”

Sementara terkait penghapusan gelar Khalifatullah, Sultan enggan menjelaskan lebih jauh. Beliau hanya mengungkapkan, bahwa hal itu adalah perintah dari Tuhan YME melalui para leluhur.

“Ya saya dapat keterangannya hanya itu, saya tidak berani melangkah jauh, saya juga takut keliru,” ucap beliau.

Penggantian Kaping Sadasa, menjadi Kasepuluh adalah menggunakan dasar lir gumanti (tata urutan). Misalnya kasapisan (pertama), kapindo (kedua), katelu (ketiga), dan seterusnya sampai kasepuluh (kesepuluh). Tidak bisa disebut sadasa, tidak pula disebut kaping sepuluh.

Penggunaan Suryaning Mataram, karena perjanjian pendiri Mataram antara Ki Ageng Pemananan dengan Ki Ageng Giring sudah selesai. Keraton Yogyakarta pada zaman sekarang ini bukan bagian dari perjanjian tersebut.
Zaman Ken Arok di Kerajaan Singasari sampai Kerajaan Pajang merupakan Mataram lama. Sedangkan Mataram Baru dimulai dari Panembahan Senopati sampai sekarang.
“Pada masa Mataram lama ada perjanjian itu (Ki Ageng Giring dengan Ki Ageng Pemanahan) yang memisahkan Mataram baru. Perjanjian itu sudah rampung. Saya tidak terkena perjanjian itu,” tegas Beliau.
Kemudian terhadap perubahan gelar ini, Sultan akan mengajukannya ke Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Presiden, Mendagri, DPR RI, pemberitahuan ke Pemda DIY, dan DPRD DIY. Namun hal itu hanya untuk kepentingan administrasi Negara.
“Saya hanya terima dawuh dari eyang-eyang (leluhur) untuk mengeluarkan Sabdaraja, tidak ada urusannya dengan UUK. Berbicara UUK itu urusan manusia yang masih hidup. Saya bisanya hanya itu, kalau pemerintah nanti inginnya seperti apa, terserah saja.” tutup beliau.

 

Demikianlah penjelasan menyeluruh dari Sri Sultan, semoga telah meredam rasa penasaran kita…