Gempabumi 97 km Tenggara CIAMIS-JABAR
Peta Goncangan Gempabumi (Earthquake Shakemap)-InaTEWS BMKG

Siapapun Sabtu pagi (25/07) kemarin yang terlelap dipukul 4.45 WIB di sekitar pulau Jawa bagian tengah -selatan pasti akan terhenyak bangun dan lari keluar rumah. Iya secara spontan kita akan terbangun jika posisi tidak sadar sekalipun (waktu tidur pulas), bila mana kita terasa ada gempa. Itu lah saat Sabtu pagi kemarin, saya dan keluarga juga tetangga bahkan sepanjang sisi selatan pulu jawa merasakan gempa yang secara rincian kekuatan mencapai 5,7. Perkiran durasi yang saya rasakan sekitar 5-10 detik. Gempa tersebut berpusat di Ciamis Jawa Barat. dan mengapa guncangan begitu terasa oleh sebagian besar warga di jawa berikut penjelasan dari BMKG,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya fenomena alam gempa bumi, Sabtu (25/7/2015) Subuh atau sekitar pukul 04.44 WIB.
Berdasarkan data Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Gempa itu dirasakan dari pusat gempa di Ciamis hingga masuk ke beberapa daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Getaran itu dirasakan oleh sejumlah daerah sebab pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 km, dengan lokasi 111 km Tenggara Ciamis – Jabar, 115 km Tenggara Cilacap – Jateng, 117 km Barat Daya Kebumen – Jateng dan 147 km Barat Daya Yogyakarta.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengungkapkan, Posko BNPB sudah mengkonfirmasi dampak gempa ke beberapa BPBD.
Gempa dirasakan lemah, sedang hingga kuat oleh masyarakat di beberapa daerah oleh masyarakat di Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga.
Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo.
Gempa terasa kuat sekitar 10-15 detik di Tasikmalaya, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Gunungkidul dengan guncangan yang meliuk-liuk.
Sebagian masyarakat berhamburan ke luar rumah dan berteriak gempa. Belum ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat gempa tersebut. BPBD masih melakukan pemantauan di daerahnya.
Pusat gempa 5,7 SR bukan berada di jalur subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia, tetapi berada di sisi dalam lempeng Eurasia.
Wilayah selatan Pulau Jawa adalah daerah rawan gempa dan tsunami. Aktifnya jalur subduksi tersebut bergerak rata-rata 5-7 cm per tahun ke arah Timur Laut-Utara.
Potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust di selatan Jawa sekitar 8,1 – 8,2 SR. Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megthrust tersebut baru di selatan Pangandaran (7,8 SR, tahun 2006).
Juga Selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir.
Daerah lainnya tidak ada catatan sejarah gempa besar dan dinyatakan sebagai seismic gap.
Upaya kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana di daerah selatan Jawa harus ditingkatkan terus menerus karena memang wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami.
Iya secara sadar, saya terlebih setelah tragedi gempa yang melanda Bantul dan Jogja pada 27 Mei 2006 silam, untuk mengantisipasi dan kesiapsiagaan dalam mengurangi resiko bencana, dengan menyadarkan diri apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa jika didalam rumaha adalah membuka akses keluar rumah, yakni membuka pintu-pintu untuk keluar rumah, lalu membantu keluarga untuk keluar dari bangunana rumah secepatnya. Hal itulah yang saya terapan ke diri saya dan keluarga.
Oke demikianlah sedikit mengulas tentang gempayang berpusat di Ciamis Jawa Barat, semoga bermanfaat.
Sumber ; tribunjogja & BMKG
rambatan gempanya jauh banget ya, dari ciamis sampai terasa di ponorogo. hotel murah di jogja
SukaDisukai oleh 1 orang
satu lempengan kali
SukaSuka