Kantung-Kantung Parkir Seputaran Malioboro

Pedestrian Malioboro

Pedestrian Malioboro

Malioboro menjadi magnet destinasi wisata kota Jogja, terlebih telah rampungnya pembangunan kawasan pedestrian atau revitalisasi trotoar sisi timur. Ini lebih menjadi kan Malioboro semakin di primadona kan.

Apalagi saat ini musim liburan sekolah, natal dan akhir tahun, wisatawan semakin membludak.

Nah bagi yang ingin berwisata dan berbelanja di kawasan Malioboro, yang kebingungan mencari tempat parkir, berikut ada beberapa kantung-kantung parkir seputaran Malioboro dan wisata  keraton Yogyakarta. Karena kawasan Malioboro saat ini bebas dan steril dari kendaraan , jadi parkir kendaraan harus diluar kawasan ini.

Parkir pengunjung Malioboro ada di beberapa lokasi, mulai dari parkir selatan Stasiun Tugu, ABA (Abu Bakar Ali), Senopati, Vredeburg, Ngabean, dan lain-lain. Parkiran ini bisa menampung bus, mobil dan sepedamotor.

Utara Malioboro:

Ada parkir Abu Bakar Ali menampung 50 bus dan 2650 motor, serta parkir selatan Stasiun Tugu untuk mobil dan motor.

Barat Malioboro :

Ada parkir Eks Bioskop Indra menampung 50 mobil, parkir depan Ramai Mall menampung 40 mobil dan 100 motor.

Selatan Malioboro:

Ada parkir Jalan Senopati menampung 50 bus dan 50 mobil, parkir Ngabean menampung 50 bus. Ada pula parkir Vredeburg menampung 50 mobil dan 150 motor, parkir Sriwedari menampung 50 mobil dan 100 motor.

Timur Malioboro :

Parkir Beringharjo menampung 50 mobil dan 150 motor, parkir Ketandan menampung 150 mobil dan 520 motor. Parkir sisi utara Jalan Suryatmajan juga bisa digunakan dan mampu menampung 60 mobil, parkir Mall Malioboro menampung 150 mobil dan 400 motor, parkir belakang Mal Malioboro menampung 200 mobil. parkir sisi utara Jalan Perwakilan memiliki kapasitas 50 mobil.

Itulah empat penjuru kantung-kantung parkir yang bisa digunakan untuk akses ke Malioboro, Semoga bermanfaat

Selamat berlibur di Malioboro….!!!!

Buaya Muara ‘Surfing’ Di Pantai Congot Resahkan Warga

Salah seorang petugas sedang memancing buaya dengan menaruh unggas.

Salah seorang petugas BKSDA sedang memancing buaya dengan menaruh unggas.

Siapa sih yang ga takut dengan buaya? Predator terganas di bumi ini emang menakutkan kita sebagai rantai makanan tertinggi. Karena report di belahan dunia manapun buaya sering menerkam manusia…serem bukan???

Di beberapa hari ini di dunia maya khususnya wilayah kulon progo melalyi sebuah grup di media sosial facebook yang cukup terkenal dan nomor satu “Berita Kulon Progo” dihebohkan dengan foto maupun video akan dua ekor buaya yang sedang surfing atau berenang di pantai Congkot, sebuah pantai paling ujung DI Yogyakarta.

Sempat saya sedikit ragu akan kabar ini, banyak pertanyaan yang ada. Takutnya ‘hoax’.

Lha terus kenapa bisa ada buaya di pantai? Sedangkan buaya bukan merupakan sebuah binatang laut?

Hingga akhirnya pagi ini sebuah portal media terkenal di Jogja mengabarkan akan kebenaran berita ini.

Disinyalir buaya ini jenis buaya muara yang kemungkinan terlepas dari penangkaran dari wilayah lain yakni wilayah Purworejo Jawa Tengah, atau memang buaya muara liar.

Dengan kemunculan buaya ini membuat resah warga dan juga sepertinya mengganggu aktifitas pariwisata pantai ini.

Tidak pakai lama,dinas terkait yakni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta turun tangan dalam upaya mengevakuasi buaya yang menghebohkan dengan memancingnya keluar.

Berikut kronologinya…

Penampakan buaya semula di pantai perbatasan antara Jawa Tengah yakni selatan Purworejo dan Kulonprogo- DI Yogyakarta. Buaya terlihat menghilang di pintu muara Bogowonto Congot Desa Jangkaran Kecamatan Temon.

 

“Jumat Pukul 20.30, buaya terlihat di pantai Congot, tapi karena banyak orang yang akan menangkap kembali lagi ke tengah. Sekitar 01.30 terlihat lagi di sekitar pintu muara Bogowonto dan akhirnya gelombang pasang, buaya menghilang, sehingga pencarian dihentikan pukul 05.00,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Yogyakarta Untung Suripto, Sabtu (24/12/2016).

 

Pencarian dilanjutkan Sabtu pagi dengan menerjunkan lima personil dengan peralatan evakuasi buaya. Buaya muara menurut teori akan berjemur pukul 09.00 – 13.00 WIB, maka BKSDA memasang umpan unggas itik di muara Bogowonto sebagai upaya memancing buaya naik ke daratan.

 

“Bila berhasil di tangkap, maka akan dititipkan di Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY). Kebetulan di Kulonprogo juga ada Wildlife Rescue Center (WRC) atau Pusat Penyelamatan Satwa Jogja (PPSJ) Kulonprogo Yogyakarta,” jelasnya.

 

BKSDA Yogyakarta masih menunggu konfirmasi dari BKSDA Jawa Tengah terkait buaya itu. “Sebab buaya muncul dari barat, apakah lepas dari penangkaran atau tidak, dan fokus kita saat ini melakukan pengangkapan,” urainya.

Sumber : krjogja.com