Jadi keinget waktu awal-awal naik motor, yaa sekitar tahun 90 hingga 2000an, helm yang kita pakai masih helm ciduk atau ada yang mengatakan helm proyek. Semacam topi gitu, jadi kemungkinan melindungi kepala hanya bagian atas (telinga ke atas) saja. Itu juga kalau tali tidak dikaitkan berkendara rada banter sedikit saja helm langsung terbang.
Kemudian di era tahun 2000an mulai deh pengendara menggunakan helm half face, yang mana melindungi kepala bagian atas dan belakang, seiring kebijakan atau peraturan yang meski kita gunakan helm ber standar setidaknya standar nasional atau SNI.
Saat inj dikalangan kami merk yang paling nge-hits adalah merk KYT dengan seri Kyoto terlebih warna putih, udah deh paling digemari. Yups warna putih menjadi paling dicari terlebih untuk kawula muda. Terbukti saat mau membeli nya kudu indent dulu selama dua minggu, begitu unit datang langsung ludes deh. Pun juga terlihat banyak sekali yang memakai nya.
Jika dicermati varian Kyoto desainnya cukup simple, tidak banyak lekukan, tanpa spoiler, tanpa fender. Tapi tidak dipungkiri kualitas menjadi yang utama untuk kelas KYT yang punya tagline helm kelas dunia tersebut, berstandar DOT dan pasti berstandar SNI. Ada lubang pengaman helm untuk menghindari pencurian. Lubang ini berada di samping kanan, sepertinya tepat di bawah telinga. Lubang ini nantinya dimasuki kunci gembok lingkaran semacam gembok untuk mengunci roda sepeda.
Ada 4 lubang ventilasi diatas dan belakang helm, lubang ventilasi visa dibuka tutup, menghindari air masuk saat hujan. Visor atau kaca helm cukup tebal dan ada semacam cekungan kecil sebesar ujung ibu jari disisi kiri bawah guna mempermudah saat membuka dan menutup visor.
Dan untuk harga, helm KYT Kyoto iini dibanderol RP 450.000,00 di wilayah kabupaten Bantul Yogyakarta.