Ratusan Peserta Ngabuburit Berfaedah bersama Astra Motor Yogyakarta

Yogyakarta – Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Banyak hal yang bisa dilakukan saat ngabuburit, mulai dari jalan-jalan, bermain, berkendara keliling komplek, mencari takjil gratis, hingga jalan-jalan ke pasar kuliner / kampung Ramadan. Selain itu ngabuburit juga biasa diisi dengan aktivitas kerohanian seperti mengaji atau mendengarkan tausiah.

Dalam bulan Ramadan tahun ini, Astra Motor Yogyakarta menggelar program #Cari_Aman Berkah Ramadan yang diisi dengan rangkaian pelatihan safety riding yang diselenggarakan saat menanti waktu buka puasa. Tercatat dalam program ini 516 orang berpartisipasi aktif sebagai peserta. Adapun peserta tersebut berasal dari SMK Muhammadiyah 7 Wonosegoro – Boyolali, SMK Bhumi Phala Parakan – Temanggung, MTS Negeri 6 Kulon Progo, hingga berbagai komunitas motor Honda.

“Berbeda dengan jadwal pelatihan reguler, program #Cari_Aman Berkah Ramadan ini kami mulai pukul 15.00 WIB. Tujuannya agar peserta tidak terlalu capek dan dehidrasi namun tetap bisa mengisi momen ngabuburit dengan aktivitas yang berfaedah.” ungkap Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

Pelatihan ini dibuka dengan sesi teori yang memuat kurikulum tentang safety awareness, faktor penyebab kecelakaan, pemeriksaan kendaraan, teknik pengereman, teknik menikung, hingga pengenalan resiko dan antisipasi bahaya di jalan raya. Sesi teori ini ditutup dengan simulasi menggunakan simulator Honda Riding Trainer yang dikenal sebagai HRT.

Saat kondisi sudah semakin sore, pelatihan diteruskan dengan sesi praktek safety riding di area course Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta. Perlengkapan berkendara seperti helm, baju praktek, sepatu, sarung tangan, bahkan unit praktek sepeda motor merupakan bagian dari fasilitas training. Untuk teknik dan rute praktek disesuaikan dengan skill dan kondisi peserta di bulan puasa ini.

Untuk semakin mengakrabkan serta memperkuat silaturahmi peserta dan instruktur safety riding, #Cari Aman Berkah Ramadan ditutup dengan aktivitas evaluasi yang digabung dengan buka puasa bersama.

“Bulan Ramadan bukan alasan bagi kita untuk bermalas-malasan. Ada berbagai hal positif dan bermanfaat yang bisa kita lakukan sembari menunggu azan maghrib. Tetap fokus dan konsentrasi dalam berkendara dan jangan lupa untuk selalu #Cari_Aman di jalan raya.” pungkas Muhammad Ali Iqbal.

***

Tips Mendirikan Sepeda Motor Jatuh ala Honda Istimewa

Yogyakarta – Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi karena berbagai faktor antara lain faktor pengemudi, kondisi sepeda motor, cuaca, serta lingkungan jalan yang dilalui pengemudi. Di antara faktor-faktor tersebut faktor pengemudi menjadi penyebab terbesar dalam sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, salah satunya adalah keterampilan pengemudi dalam mengendarai sepeda motor. Tentunya hal ini dapat diatasi dengan mempelajari teknik berkendara yang aman (safety riding).

Kecelakaan lalu lintas sebisa mungkin harus kita hindari. Meskipun demikian, dalam kondisi di mana kecelakaan tidak terhindarkan dan sepeda motor kita terjatuh, pengendara harus memperhatikan beberapa hal sebelum mendirikan sepeda motor yang jatuh. Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta berbagi tips mendirikan sepeda motor yang jatuh saat kecelakaan ala Honda Istimewa.

  1. Periksa kondisi badan pengendara

Saat pengendara terjatuh ada kemungkinan terjadi luka atau cedera pada bagian tubuh. Hal ini dapat terjadi karena benturan atau gesekan dengan benda keras seperti batu dan aspal jalan raya. Sebelum mendirikan sepeda motor yang jatuh, pengendara perlu melakukan pengecekan terhadap kondisi badannya dengan cara menggerakkan jari tangan dan kaki untuk mengidentifikasi adanya kemungkinan patah tulang.

Selanjutnya, pengendara dapat memiringkan badan ke arah kiri dan menggunakan tangan kanan sebagai tumpuan untuk bangun. Apabila pengendara jatuh dengan posisi terlentang, sebaiknya pengendara pindah ke posisi duduk terlebih dahulu untuk melancarkan peredaran darah. Hindari untuk langsung berdiri dari kondisi terlentang.

  1. Mematikan mesin sepeda motor

Sepeda motor yang terjatuh sering kali sudah berada pada posisi mesin mati. Meskipun demikian, pengendara perlu memastikan kembali dengan mematikan mesin sepeda motor melalui kunci kontak serta tombol engine off (jika ada). Hal ini bertujuan agar pengendara tetap aman saat memegang handgrip gas.

  1. Periksa kondisi sekitar sepeda motor

Pengendara perlu memeriksa kondisi di sekitar sepeda motor untuk memastikan keamanan. Bersihkan debu atau pasir yang ada di sekitar sepeda motor, khususnya di bagian ban. Pemeriksaan ini memungkinkan pengendara dapat mendirikan sepeda motor dengan lebih aman dan menghindari slip.

  1. Menurukan gigi sepeda sepeda motor

Pengendara perlu memastikan persneling sepeda motor dalam kondisi netral atau sudah masuk. Apabila persneling sepeda motor berada dalam posisi netral, sebaiknya masukkan persneling ke gigi satu menggunakan tangan dan lakukan lagi pengecekan dengan cara memutar roda belakang. Hal ini bertujuan agar roda belakang dapat digunakan sebagai pengunci saat pengendara mendirikan sepeda motor.

  1. Perhatikan posisi badan saat mendirikan sepeda motor

Pengendara juga perlu memperhatikan posisi badan saat mendirikan sepeda motor yang jatuh. Pertama, pegang kemudi stang sepeda motor dalam posisi lurus. Kedua, masukkan lutut paha ke dalam celah antara tangki dan aspal. Ketiga, gunakan kaki yang lain sebagai tumpuan. Selanjutnya, angkat sepeda motor menggunakan lutut paha bersamaan dengan tumpuan kaki yang lain secara bertahap. Setelah sepeda motor berhasil terangkat, pengendara dapat menurunkan standart samping (side stand).

“Kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, kecelakaan dapat diantisipasi dengan cara mempelajari teknik berkendara yang aman. Ingat untuk selalu #Cari_aman saat berkendara”, pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

***

Memilih Helm yang Aman dan Nyaman ala Honda Istimewa

Yogyakarta – Helm merupakan salah satu perlengkapan berkendara yang paling penting dan wajib digunakan saat berkendara. Hal ini dikarenakan fungsi helm untuk melindungi salah satu bagian tubuh yang paling vital yaitu kepala. Saat ini setidaknya terdapat tiga jenis helm yang banyak dipasarkan yaitu full facemodular, dan half face. Ketiga jenis helm ini aman digunakan saat berkendara dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan tiap pengendara.

Saat memilih atau membeli helm terdapat beberapa hal yang wajib diperhatikan. Tim Instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta berbagi tips memilih helm yang aman dan nyaman ala Honda Istimewa.

  1. Memenuhi SNI atau DOT

Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Department of Transportation (DOT) merupakan syarat wajib dalam memilih helm. Helm yang berlogo SNI/DOT akan lebih aman saat helm terkena benturan keras dan dapat melindungi kepala secara maksimal karena telah melewati uji kelayakan yang ketat.

  1. Memilih ukuran yang sesuai

Pilih helm yang ukurannya sesuai dengan kepala kita. Jangan memilih helm yang terlalu sesak karena berpotensi menghambat aliran darah di area kepala yang bisa menyebabkan rasa pusing dan mual. Namun demikian, jangan pula memilih helm yang terlalu terlalu longgar. Karena helm yang terlalu longgar tidak akan nyaman digunakan saat berkendara. Khusus untuk para perempuan yang berjilbab sebaiknya memilih ukuran helm yang lebih besar atau bisa memilih helm khusus untuk perempuan berjilbab.

  1. Berwarna cerah

Direkomendasikan untuk memilih helm yang berwarna cerah. Tujuannya untuk meningkatkan visibilitas kita saat berkendara di malam hari dengan penerangan jalan yang minimum. Hal ini akan membantu kita agar lebih mudah terlihat oleh pengendara lain.

  1. Visor atau kaca pelindung

Jenis visor atau kaca pelindung helm sangat mempengaruhi jarak pandang kita saat berkendara di siang maupun malam hari. Sebaiknya pilih helm yang memilki visor ganda sehingga bisa digunakan di dua jenis cuaca (siang dan malam). Sangat tidak disarankan menggunakan helm dengan kaca gelap saat berkendara di malam hari.

“Penting bagi pengendara sepeda motor untuk memilih helm yang tepat bagi dirinya. Gunakanlah helm saat berkendara jarak dekat maupun jarak jauh serta pastikan helm dikacingkan dengan aman. Kita tidak pernah tahu bahaya yang mengintai saat berkendara. Ingat untuk selalu #Cari_aman saat berkendara” pungkas Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

***

Tingkatkan Ketrampilan Berkendara Polisi-Polisi Muda


Yogyakarta – Menekan jumlah terjadinya kecelakaan lalu lintas saat ini menjadi salah satu fokus petugas kepolisian. Tak hanya memberikan himbauan etika berlalu lintas, kepolisian juga terus meningkatkan kompetensi anggotanya agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.



Dalam visi yang sama, Astra Motor Yogyakarta berkolaborasi dengan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda DIY menggelar pelatihan safety riding kepada polisi-polisi muda yang merupakan perwakilan dari Polres Sleman, Polres Bantul, Polres Gunungkiidul, Polres Kulon Progo, dan Polresta Yogyakarta. Pelatihan ini digelar di Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta (27/7).



“Ketrampilan berkendara dan kesadaran atas etika lalu lintas merupakan salah satu faktor utama untuk menekan angka terjadinya kecelakaan. Sebagai pengayom masyarakat, anggota kepolisian wajib bisa dijadikan contoh oleh masyarakat khsusunya mengenai perilaku aman di jalan raya.” ungkap Kasubbagrenmin Ditlantas Polda DIY Kompol Sukaryati.



Tercatat 57 anggota kepolisian berpartisipasi aktif dalam program kolaborasi Astra Motor bersama dengan Ditlantas Polda DIY ini. Kegiatan ini diawali dengan teori mengenai aturan lalu lintas. Dalam kesempatan selanjutnya instruktur safety riding Astra Motor Yogyakarta berbagi ilmu mengenai pentingnya berkendara yang aman dan benar di jalan raya. Hal tersebut dapat dimulai dengan menggunakan perlengkapan berkendara yang aman, saling menghargai sesama pengguna jalan dan juga selalu mematuhi aturan lalu lintas.



Program pelatihan safety riding kali ini berjalan sangat meriah. Para polisi muda yang menjadi peserta dalam kegiatan ini diajak untuk mencoba menggunakan simulator berkendara atau dikenal luas sebagai Honda Riding Trainer. Selain itu peserta juga diajak untuk melakukan teknik statics balancing dengan menggunakan berbagai tipe sepeda motor, mulai dari skutik, sport hingga Big Bike.



“Polisi merupakan sahabat masyarakat. Dalam menjalankan tugas mengayomi masyarakat mereka harus mampu menjadi role model dalam upaya mewujudkan ketertiban berlalu lintas.” tutup Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

***

Weekend Seru Bareng Honda Bikers Adventure Camp Yogyakarta

Yogyakarta – Aktivitas komunitas / klub sepeda motor tak selalu berkutat seputar modifikasi, balap, atau touring. Menghadirkan keseruan baru, Astra Motor Yogyakarta selaku Main Dealer sepeda motor Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas menghadirkan “Honda Bikers Adventure Camp Yogyakarta” di Bumi Perkemahan Lembah Merapi, Turi, Sleman (25-26/6).

“Kegiatan ini kami hadirkan sebagai wadah untuk memupuk rasa kekeluargaan antar anggota komunitas sekaligus sebagai ajang diskusi mengenai pengelolaan kegiatan komunitas motor Honda di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.” ungkap Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal.

Kegiatan ini diikuti oleh 50 bikers dari 11 komunitas yang terdiri dari Honda StreetFire Club Indonesia Yogyakarta (HSFCI Yogyakarta), Jogja CBR Riders Independent (JCRI), Verza Rider Community Indonesia Yogyakarta (VRCI Yogyakarta), Jogja CRF150L Community (JCC), CBR Yogyakarta Brotherhood (CYBER), Komunitas CBR Indonesia Yogyakarta (KCI Yogyakarta), Jogja GTR150 Owner Community (JGOC), Honda ADV Indonesia chapter Yogyakarta (HAI chapter Yogyakarta), Honda PCX Club Indonesia chapter Yogyakarta (HPCI chapter Yogyakarta), Vario Owner Community Jogjakarta (VOC Jogja), Honda BeAT Street Club Yogyakarta (HBSC Yk), dan Honda Vario 125 Owner Community (HV125OC).

Sebelum keberangkatan, seluruh peserta mendapatkan pengarahan perlengkapan berkendara serta formasi touring yang aman dan tidak mengganggu pengguna jalan lain oleh tim instruktur Safety Riding Astra Motor Yogyakarta.

Setelah mendapatkan pengarahan, para peserta mengawali perjalanan dengan pelepasan dari Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta – Jalan Kaliurang – Jl Damai – Jalan Turi-Tempel – dan berakhir di Bumi Perkemahan Lembah Merapi.

Setelah tiba di lokasi perkemahan, peserta diajak untuk mempersiapkan tenda beserta perlengkapan yang akan digunakan untuk menginap malam itu. Setelah semua selesai dan petang menjelang, peserta diajak untuk mengikuti beberapa kegiatan mulai dari perkenalan masing-masing komunitas, berbagi visi-misi dan sharing tentang manajemen organisasi. Semakin menyemarakkan malam perkemahan kali ini, perwakilan masing-masing komunitas juga menampilkan ketrampilan tarik suara dalam kegiatan api unggun.

Di hari kedua, kegiatan dibuka dengan senam pagi serta kekompakan peserta diuji dan diadu dalam fun outbound yang telah disiapkan oleh panitia. Lewat aktivitas ini peserta ditantang untuk menyelesaikan beberapa permainan yang menuntut solidaritas, kekompakan, dan kerjasama tim.

“Kami berharap melalui kegiatan semacam ini rasa kebersamaan antar komunitas motor Honda di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya semakin terjalin erat. Terima kasih untuk setiap peserta, sampai jumpa dalam kegiatan komunitas komunitas lainnya”. tutup Muhammad Ali Iqbal.

***