Suzuka merupakan sebuah nama sirkuit di Jepang, dan 8hours= delapan jam. Terus apa makna kalimat tersebut jika digabungkan? Apakah sebuah balapan? Jadi ‘Suzuka 8hours’ merupakan balap delapan jam? Apa benar begitu ya? Perkiraan saya begitu sih. Dari pada bingung saya mecoba menelusuri di google dan ketemulah di alamat situs asli dari Jepang sono.

Dan inilah hasil penelusuran saya mengenai definisi dan keterangan akan ‘Suzuka 8hours’.

Suzuka 8hours  Endurance Race (Balap Daya tahan) adalah bagian dari Kejuaraan Dunia Daya Tahan dari FIM (the FIM World Endurance Championship). Balap ini merupakan salah satu dari balap sepedamotor paling terkenal di Jepang, dan para penonton yang datang dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikan balapan ini. Jumlah penonton yang datang ke Suzuka selama balapan begitu tinggi, dan menjadi salah satu balap terbesar di Jepang.

Ada 70 team, dari team-team pabrikan penuh hingga team individu yang berlomba dalam sesi kualifikasi di hari Jum’at. 10 team teratas dari hasil kualifikasi akan maju ke dalam 10 teratas Trial dan berlomba balap di hari Sabtu, dimana 2 pembalap dari setiap team akan berlaga pada satu lap balap kualifikasi. Yang meraih waktu lebih akan menempati posisi grip 10 terdepan pada saat balapan. Setiap team(peserta) akan terdiri dari salah satu dari dua atau riga pembalap.

Balap Suzuka 8hours akan dimulai tepat pada pukul 11:30 siang dihari Minggu dan berlangsung selama 8 jam dan berakhir pada pukul 19:30 malam di hari yang sama.

Kualifikasi : Hanya Untuk Kebanggaan/Gengsi dan Kepuasan

Balapan berlangsung selam 8jam, ini berarti bahwa sesi kualifikasi tidak berpengaruh dalam balapan, dimana tugas akhirlah yang jadi penentu. Tapi mengapa sebagian pembalap masih memburu posisi pole? Hanya karena untuk gengsi dan kepuasan semata.

Memenangi posisi pole dalam balap Suzuka 8hours tidak berarti, tapi rasa bangga/gengsi san puaslah yang diingini oleh para pembalap. Ini benar adanya, bahwa akan lebih baik si posis grid berayi lebih menguntungkan. Tapi dalam balap 8hours dengan metode awal balap/starting grid yang sama seperti di sirkuit Le Mans, yamg mana pembala secara harfiah memulai balapan secara bersamaan, beberapa posisi di belakang tidaklah berpengaruh pada hasil balap (ini balapan daya tahan bro, 8jam). Namun begitu meraih posisi 10 teratas Trial dan ‘Menduduki Pole’ akan sepenting memenagi balapan bagi sebagian pembalap. “Menduduki Pole” di Suzuka dapat berarti bahwa namanya akan dikenang dalam sejarah olah raga ini.

Strategi Pitstop : Kunci dari Kemenangan

Mengingat kehilangan waktu selama pitstop; kecepatan kerja-pit adalah sangat vital untuk memenangi balap Suzuka 8hours. Selama berhenti, sebuah team akan mengisi ulang bahan bakar, mengganti ban dan mengganti pembalap. Kehilangan waktu sapat berayi bahwa rival/lawan akan meyalip posisi team, tapi berhenti ecaracepat juga dapat berarti bahwa sebuah team akan bisa meyalip lawannya.

Kebanyakan team-team akan membuat strategi untuk 8-kali pitstop selama balapan. Ini berarti bahwa disetiap tugasnya (antar pitstop) seorang pembalap akan melaju salama 23-25 putaran/lap. Bagaimana pun juga team teratas kan mengambil 7-kali pitstop saja, ini berarti setiap pembalap nya akan melakukan 27-28 lap di setiap tugasnya. Hal ini bisa dikatakan bahwa untuk memenangi Suzuka, sebuah team akan mengambil 7-kali pitstop saja. Tapi bukan berarti semua team akan mengambil 7-kali pitstop? Ini karena tergantung akan ketangguhan mesin/motor, kekuatan sebuah motor dari team papan atas dengan kekuatan leihb rendah untuk menghemat tenaga, dimana hal ini akan diikuti oleh mereka untuk mengambil 7-kali berhenti dan masih cukup tenaga untuk lap cepat. Bagaimana pun juga team non-pabrikan buruh untul menjaga setingam mesin pada kekuatan tinggi untuk bersaing dengan team pabrikan, tapi dengan melakukan hal itu konsumsi baan bakar akan menjadi boros dan dengan demikian tidak akan mampu untuk melaju hingga 27-28 lap.

Keluar dan Masuk lap : Membuat perbedaan dunia

Ini adalah satu point yang biasanya terlewatkan oleh para fans, torehan waktu dalam satu lap dari seorang pembalap datang hingga ke pit, dan pergi  keluar dai situ. Ini sangat krusial dalam menjaga posisi selama berlangsungnya balapan. Saat masuk pit pembalap melabat untuk mendekati pitlane, dalam batas kecepatan yang diperbolehkan pada 60km/jam. Setelah melewati garis pitlane, tapi kecepatan tersebut hingga dititik garis yersebut, menjadikan sebuah perbedaan dunia. Beberapa pembalap ada yang pelan sebelum 130R, Tapi beberapa pembalap melambat sebelum masuk garis pit. Hal ini dapat memimin perbedaan sekitar 10 detik, itu berarti kehilangan banyak waktu.

Ini sama halnya dengan keadaan selama di dalam pitlane setelah pekerja pit, banyak pembalap tidak dapat melaju pada kecepatan penuh sesegera mungkin setelah pitstop. Mereka butuh waktu untuk memanaskan ban, san mengecek segala hal bila ada yang salah. Jadi ini bisa sulitbuntuk mereka melaju 100% pada saat akan masuk ke lintasan. Meskipun diantara team papan atas perbedaan waktu didalam lap sanggup memimpin hingha 20 detik. Jadi jika kamu 10 detik lebih lambat saat masuk lap dan 20 detik lebih lambat saat keluar lap, berarti 30 detik selisih dengan pembalap tercepat yang melakukan hal yang sama. Meskipun kamu 1 detik lebih cepat dalam setiap lap,  ini sama saja kamu membutuhkan 30 lap untuk menutupi perbedaan tersebut, berarti bahwa pembalap tidak akan mampu menyelesaikan tugasnya.

Lap Akhir dalam Gelap : Ini tugas seorang bintang pembalap berbintang?

Suzuka 8hours Endurance dijadwalkan berakhir pada pukul 19:30. Wajarnya matahari terbenam pada pukul 18:30 (waktu Jepang). Jadi satu jam final balap dalam keadaan gelap, lampu motor dinyalakan, dan ini merupakan satu jam balap yang menegangkan, ini akhir dari balapan, dan pembalap akan dinyatakan menang pada pukul 19:30. Inilah satu momen yang mana para penonton dan team mengingatnya.

Jadi iakah seorang bintang pembalap yang harus menyelesaikan tugas akhir balapan? Belum tentu, melaju setelah matahari terbenam pada kecepatan 300 km/jam tidaklah mudah untuk dilakukan, pandangan akan terbatas dan pemandangan akan berubah drastis. Ini akan menjadi hal yang sangat menakutkan bagi para pembalap yang jarang melaju didalam gelap. Jadi hasil torehan waktu dari laju pembalap pada tugas akhir ini menjadi relatif lebih lambat dibandingkan dengan lap-lap dibawah sinar matahari. Dari alasan inilah team-team akan memilih seorang pembalap yang telah berpengalaman membalap dalam gelap, kecenderungan inilah yang menjadikan pembalap berbintang dari sebua team. Tapi ini tidak hanya berarti bahwa ini karena mereka pembalap berbintang, tapi karena mereka telah berpengalaman membalap setelah matahari terbenam.

Btw, penasaran dengan balap ini? Nantikan sebulan mendatang pada gelaran ” 2016 FIM  Endurance World Championship series Round 3  – The 39th “Coca-Cola Zero” Suzuka 8hours FIM Endurance World Championship 7/28–29–30–31”

Sumber : http://www.suzukacircuit.jp