Benih Padi Kemasan, Eh Ternyata Produk Tetangga Dusun

Benih padi sebar produksi KT LOHJINAWI Dagaran Palbapang Bantul

Benih padi sebar produksi KT LOHJINAWI Dagaran Palbapang Bantul

Saatnya kembali ke sawah, saatnya membuat persemaian. Kali ini saya akan sedikit membahas tentang benih. Benih yang digunakan biasanya juga dari hasil panen sebelumnya. Namun untuk meningkatkan dan menjaga kualitas hasil panen, memang secara berkala benih mesti didapat dari membeli, yangmana ada jaminan bulir padi terpilih, jadi nantinya hasil panen bisa optimal.

Selama saya menanam padi, jenis varitas memanglah kelas yang biasa saja, belum pernah menanam jenis yang menghasilkan beras kelas atas setingkat rojolele maupun Delanggu.

Jadi saya hanya ikut saja apa yang dulu sering di tanam bapak…lha wong saya cuma membantu. Dan selama ini jenis varitas seputar ; 64, dan Ciherang, hanya dua varitas tersebut secara bergantian yang menemani / kami tanam di sawah keluarga kami dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Sebenarnya saya ingin menanam jenis varitas yang lain, disamping ingin merassksn sensasi yang berbeda juga karena sedikit trauma dengan varitas yang ditanam sebelumnya yakni jenis 64, karena kemaren terserang hanma walang sangit. Bahkan pernah dengar jikalau ada larangan atau himbauan dari penyuluh pertanian untuk meninggalkan jenis varitas 64.

Namun ternyata kebetulan benih susah didapat, di seputaran pasar Bantul hanya ada varitas Bah Gendut atau apa lah. Lalu simbok mencari di seputaran pasar jodog, eee ternyata dapat Ciherang. Yo uwis lah.

Kembali ke selera asal….hehe….sedikit amati kemasan benih warna merah transparan itu…eh ternyata di produksi di tempat itu. Tidak jauh dari pasar Jodog, tepat nya di dusun Dagaran Palbapang Bantul, masih satu desa dengan penulis ternyata. 

Tambah ‘kepo’ deh dengan kemasan benih itu, dan ini nih keterangan yang ada:

untuk ukuran kemasan satu kantong plastik warna merah-sedikit-muda-transparan itu ber volume 5 kilogram. Di produksi oleh : KT “LOHJINAWI” (KT mungkin singkatan dari Kelompok Tani) Alamat : Dagaran Palbapang Bantul Bantul. Sudah bersertifikat dari Badan Pengawasan Dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSBP) DIY. Didalam kemasan yang berisi benih padi/ gabah kering tersebut ada label yang menerangkan keadaan gabah diantaranya :

  • Produsen benih :  KT LOHJINAWI alamat Dagaran Palbapang Bantul Bantul Yogyakarta
  • Jenis tanamam : Padi Sawah
  • Varietas : Ciherang
  • No. Kelompok : I.Dgr
  • Berat Bersih : 5 Kg
  • Tgl. Selesai Pengujian : 25-10-2016
  • Tgl. Akhir Berlakunya Label : 25-04-2017
  • Kadar Air : 11,5 %
  • Benih Murni : 99,5 %
  • Benih Varietas lain : 0,4 %
  • Kotoran Benih : 0,2 %
  • Benih tanaman lain/ Rerumputan : 0,0 %
  • Biji Keras : – %
  • Daya Berkecambah : 91 %
  • Benih bersertifikat Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta.
  • Cap stempel ; Pemerintah D.I. Yogyakarta BPSBP Dinas Pertanian
Label benih padi

Label benih padi

Yach itulah isian yang ada di label dalam kemasan benih sebar. Jadi tau kalau benih memang merupakan bulir-bulir padi pilihan.

Babat Tunggak Tanaman Padi

Babat tunggak tanaman padi

Babat tunggak tanaman padi

Setelah ‘break’ sekitar 1 bulan lamanya, dan tiba waktunya panen padi, maka saatnya untuk kembali lagi beraktifitas di sawah.

Banyak sekali yang harus di lakukan, seperti membereskan jerami. Batang padi atau jerami pastinya dibuang begitu saja tatkala bulir padi telah terpisah darinya. Menumpuk di satu titik sawah dimana bulir padi dipisahkn dengan alat penggerek. Beruntunglah jika jerami ada yang mengambilnya untuk pakan sapi, namun jika tidak, mesti bagaimana?dikemanakan? Karena itu merupakan sesampah? Yang paling mudah dan efektif, juga tidak merugikan orang lain, ya kita membakarnya. Tapi karena jerami yang habis dipotong masih dalam keadaan basah,  maka kita harus menjemur beberapa hari dan jika telah kering, baru kita bisa kemudian membakarnya.

Disamping hal utama dari bercocok tanam yang dilakukan oleh petani adalah menyiapkan persemaian buat tanam berikutnya.

Sembari menunggu benih siap tanam, sekitar 2 minggu. kita bisa melakukan hal-hal kecil yang sebenarnya sangat berarti. Yakni memotong atau membabat tunggak tanaman padi pada sekeliling lahan. Tunggak/pangkal tanaman padi atau sisa pemotongan yang rata-rata sepanjang 25cm atau sejengkal tangan, baiknya dibersihkan , yang terbaik memang semua yang ada di lahan dibabat atau dipotong, tapi jika tidak memungkinkan maka bisa hanya pinggirannya saja sekeliling lahan, selebar 50 cm, atau 3 -4 baris tunggak.

Pembersihan tunggak ini mempunyai dua fungsi, disamping untuk mempermudah jika ingin nggaleng / memperbaiki pematang,  juga untuk mempermudah saat ngluku/ pengolahan lahan, agar pematang tetap terjaga bentuknya, agar pematang tidak terkena oleh pisau mesin pengolah tanah.

Lalu bagaimana cara pembabatan/pemotongannya?

Caranya kita lakukan manual, dengan tangan. Maksudnya kita lakukan dengan sabit. Pastikan sabit dalam keadaan tajam, dan hati-hati agar tangan tidak tergores. Potonglah tunggak hingga sampai mepet tanah. Buang saja bekas potongan tunggak ke tengah lahan, tapi bisa juga kita kumpulkan, dan dijemur dan lalu di bakar.

Lakukan pengasahan sabit secara berkala, agar tetap tajam dan meringankan kita saat membabat tunggak, karena pastinya sabit juga udah cepat tumpul. Oiya sembari membabat tunggak , kita jug bis sekalian membersihkan rumput yang menempel di pematang. Dengan begitu maka lahan dan pematang kelihatan bersih dan rapi, dan lahan  disiap diolah  untuk ditanam kembali.

Hama Padi Saat Berbunga & Bulir Muda

Walang sangit menyerang bunga padi

Walang sangit menyerang bunga padi

Tumbuh kembang tanaman padi memang tak semulus dan selurus jalan tol…hehe…akan ada halangan dan rintangan seperti kejuaraan enduro. Namun begitu, dengan adanya pengalamanlah yang membuat petani bisa bertahan dan mengatasinya.

Saat awal tumbuh padi, akan ada hama keong dan belalang hijau hijau. Dan saat padi mulai berbunga dan bulir padi mulai berisi akan ada hama lagi yakni berupa wereng coklat atau walang(belalang) sangit dan juga burung pipit.

Kedua hama ini sangat merugikan petani, bahkan bisa menggagalkan panen.

Untuk hama wereng coklat/walang sangit cara mengatasinya dengan dilakukan penyemprotan pestisida, dengan 3 kali, itu juga harus dilakukan berbarengan dalam satu bulak/zona, para petani mesti kompak untuk melakukan penyemprotan. Entah apa yang dilakukan si wereng ini, yang mana bulir padi menjadi tidak berisi, atau gabug istilah dari kami. Serangga yang punya kemampuan pertahanan diri dengan menyemprotkan atau mengeluarkan bau yang tidak sedap/ bau yang menyengat ini hinggap di bunga-bunga padi, mungkin mereka meyerap sari pati dari pada bulir padi muda tersebut yang mengakibatkan bulirnya jadi kosong.

***

 

Selanjutnya adalah hama burung pipit yang memakan bulir-bulir padi muda. Boleh jadi, bagi mereka, bulir-bulir padi muda terasa empuk dan manis. Yaa sepertinya memang begitu sih, padi muda bila di rasa memanglah terasa manis dan empuk pastinya. Itulah mengapa gerombolan burung pipit gemar memakan bulir-bulir padi muda tersebut. Cara mengatasinya dengan mengusirnya. Petani memang harus rajin & telaten untuk mengusir sekawanan burung pipit tereebut, karena mereka datang tidak mengenal waktu, mereka daang di pagi, siang dan sore, atau sepanjang hari.

 

“Air Mengalir Sampai Jauh, Petani Tidak Mengeluh”

Salah satu sungai di sebelah barat dusun Bondalem yang sedang direvitalisasi

Salah satu sungai di sebelah barat dusun Bondalem yang sedang di normalisasi

Saat ini (setidaknya kurun waktu 5 tahun terakhir) menurut pengamatan saya pemerintah Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air (SDA) Bantul banyak memperbaiki saluran air, dengan membangun talut atau tanggung saluran air kelas menengah untuk kebutuhan irigasi pertanian di Bantul bagianTengah-Selatan..

Seperti misal saluran air sebelah Barat dusun Bondalem Sumbermulyo Bambang Lipuro, yang mana saat ini sedang dalam masa pengerjaan. Sebelumnya saluran air ini begitu dangkal. Jadi bila mana musim penghujan datang dan hujan turun semalaman, maka daerah sekitar akan banjir. Dengan begitu akan menghambat pertanian, bahkan terkadang menggagalkan panen. Pembangunan saluran air ini dari Pemerintah DIY, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi Dan Sumber Daya Mineral.

Awalnya sungai/aliran sir inindangkal dan sempit

Awalnya sungai/aliran sir ini dangkal dan sempit

Air sangat vital bagi pertanian, jika bisa_air mengalir setiap saat. Tidak kekurangan air / kekeringan disaat musim kemarau, dan kelebihan air/ kebanjiran dimusim penghujan.

Maka perlu normalisasi saluran air yang ada, dan ini telah terbukti nyata akan revitalisasi atau pembangunan ulang saluran air seperti di Barat dusun Bondalem tersebut. Dengan panjang saluran sekitar 1000 meter menggunakan biaya dari dana 2,4 milyar.

Berikut rincian dari dana yang tertera;

Jumlah biaya revitalisasi saluran air

Jumlah biaya revitalisasi saluran air

…..

Disamping itu, juga sungai-sungai yang adapun, demisal sungai winongo kecil, besar di perbaiki bila ada dindingnya yang rusak.

 

Dan untuk  menunjang kegiatan normalisasi saluran irigasi dan kegiatan perawatan saluran irigasi, Dinas SDA Bantul membeli 1 (satu) unit mini hydraulic excavator (back hoe) merk Caterpilar type 304E CR. Dengan hadirnya alat berat ini diharapkan semakin memperlancar saluran-saluran irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten Bantul. Sesuai motto Dinas SDA Bantul “Air mengalir sampai jauh, petani tidak mengeluh”. (Dinas Sumber Daya Air Bantul)

Exavator milik Dinas SDA Bantul

Exavator milik Dinas SDA Bantul

Yach, semoga dengan itu semua, pertanian di Bantul tambah meningkat hasilnya, dan menambah makmur petani Bantul.

Petani Dari Sewon-Bantul “Bp. Sudiman” Meraih Panghargaan Tingkat Nasional 2016

Bp. Sudiman Imam Suyuti

Bp. Sudiman Imam Suyuti

Sebuah kabar menggembirakan dari dunia pertanian di Bantul yang mana sosk petani dari desa Pendowoharjo, Sewon Bantul. Dialah Bp. Sudiman Imam Suyuti, sosk petani yang menggebrak sistem bertani konvensional dengan mengembangkan sistem tanam padi, pemupukan dan penanggulangan hama yang modern dan ramah lingkungan.

Dan beliau berhasil dengan metode baru tersebut hingga meraih penghargaan Tingkat Nasional sebagai Petani berprestasi 2016, pada tanggal 5 Agustus 2016.

Berikut berita selengkapnya yang saya kutip dari bantulkab.go.id,

Berdasarkan Surat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian RI Nomor 6856/KP.590/I/88/2016 tanggal 5 Agustus 2016, salah satu petani dari Kab. Bantul yaitu Sudiman Imam Suyuti , menjadi salah satu Penerima Penghargaan Tingkat Nasional Tahun 2016 di Istana Negara Jakarta dalam kategori Petani Berprestasi dari DIY.

 

 

 

Dalam usahanya sebagai seorang seorang perintis petani padi sehat yang berhasil dari Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, mengelola usaha pertanian dengan luas garapan 2,5 ha yang untuk usahatani padi sehat. Beliau juga telah mencapai sejumlah keberhasilan, antara lain sukses mengembangkan tanam padi Tajarwo yang semula dari 1 Ha menjadi 4 Ha dan di kelompoktaninya sendiri sudah mencapai 100% tanam Tajarwo; produsen pupuk organik  Mikro Organisme Lokal (MOL) bonggol pisang kepok sebagai molase untuk Bio Aktivator dalam pembuatan pupuk organik untuk penunjang padi sehat; membuat pestisida nabati; melalui pendampingan petani padi sehat, mampu menaikkan pendapatan petani padi sehat/organik = 87 Kw/Ha Rp.43.500.000,- dan padi konvensional 72 Kw/Ha Rp.28.800.000,-.

 

 

 

Budidaya padi sehat merupakan cara bercocok tanam padi ramah lingkungan dengan mengurangi/tanpa menggunakan bahan-bahan kimia buatan seperti pestisida atau herbisida dan diganti dengan pestisida nabati atau agensi hayati. Penggunaan pupuk kimia juga dikurangi sebanyak mungkin dan diganti dengan kompos jerami atau pupuk organik. Untuk menjaga kualitas produk padi sehat, Bp. Sudiman membuat sumur-sumur untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Varietas yang dibudidayakan, diantaranya Mentik wangi, Pandan wangi, Sintanur, dan Mapan.  Padi yang dihasilkan lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi, kualitas nasinya juga lebih enak serta tidak cepat basi.

 

 

 

Bp. Sudiman pun telah menjalin kemitraan usaha, antara lain : padi sehat dengan Green House Yogyakarta, Gapoktan Gemah Ripah, dan memasok beras sehat ke komplek perumahan di Desa Pendowoharjo; untuk pupuk organik dengan Bumi Lestari Desa Pendowoharjo; usaha ayam goreng dengan Wiyono Dusun Ngimbang.

 

 

 

Beliau juga berperan aktif di organisasi, sebagai Sekretaris di Kelompok Tani Sedyo Mukti, sebagai Pengawas PUAP di Gapoktan Gemah Ripah, anggota LPDM, Petani pemandu Desa Pendowoharjo, Pengurus GP3A Mardiko Kanan, serta Ketua ranting NU Pendowoharjo.

 

 

 

Dengan terpilihnya para penerima penghargaan diharapkan dapat menjadi motivasi untuk senantiasa setia dan penuh dedikasi dalam memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pembangunan pertanian.

Para penerima penghargaan dari seluruh Indonesia diundang untuk mengikuti Rangkaian Kegiatan Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-71, dengan beragam acara yaitu selain pemberian Penghargaan oleh Menteri Pertanian RI, juga menghadiri Rapat Paripurna DPR-RI dan Pidato Kenegaraan Presiden RI, renungan suci di TMP Kalibata, upacara Bendera di Istana Negara dan silaturahi dengan Presiden RI di Istana Bogor. (PM/berbagai sumber)

Sumber: bantulkab.go.id