“Segala pekerjaan yang terlihat pasti bisa kita kerjakan”. Kalimat bijak inilah yang menuntut saya untuk bisa mengerjakan apa saja pekerjaan yang bukan bidang saya. Seperti halnya pekerjaan bangunan semisal plester/ nglepo ( bahasa jawa) dinding. Bermodal hanya melihat, ….🙈hmmm atau mungkin jiwa turunan dari kakek(dari bapak) yang memang seorang tukang bangunan…..entahlah yang jelas saat ini, Alhamdulillah saya bisa mengerjakan nglepo/ plester dinding rumah. Saya tidak belajar khusus/ berguru, saya juga tidak diajari cara plester dinding, hanya melihat saat tukang mengerjakannnya, lalu saya mempraktekkannya, begitulah saya bisa, otodidak.
Ini saya harapkan juga kepada para pembaca semua bahwa, untuk seperti saya, bisa melakukan pekerjaan yang sekiranya bisa dilakukan sendiri, kenapa tidak?? Believe in your self saja, if we can do , than just do it. Dari segi biaya jelas akan menghemat banyak tentunya. Dan pekerjaan ini bisa koq dikerjakan sendirian, iya bisa dikerjakan satu orang. Ya walaupun pastinya agak sedikit repot dan tidak bisa cepat.
Baiklah, langsung saja kita mulai pekerjaan nglepo ini. Yang pertama adalah membuat pedoman untuk ketebalan plesteran nya. Atau istilahnya kita membuat header/ kepalan.
Dinding atau tembok yang masih terlihat batu batanya atau terlihat batakonya yang akan kita plester di bikin parit-parit header guna memperoleh pedoman ketebalan plesteran yang sama rata.
Parit-parit ini dibuat berjajar vertikal sepanjang tembok yang akan di plester, dengan jarak sekitar 60 cm.
Lalu bagaimana cara memperoleh ketebalan yang sama antar parit?
Untuk memperoleh ketebalan parit pedoman plester yang sama, maka perlunya kita memancangkan benang-benang nylon antar ujung sudut-sudut tembok (vertikal & horizontal).
Jadi sudut tembok ditancapkan paku (ukuran paku reng kayu) lalu di bentangkan benang nylon tadi. Pada sisi atas dan bawah tembok (garis horizontal).
Sisakan selebar telapak tangan untuk memancangkan lagi benang-benang nylon untuk nantinya untuk pembuatan parit-parit header yang berjajar berjarak 60 cm tadi sepanjang tembok (garis horizontal) atau tegak lurus keatas.(lihat gambar).
Sesuaikan ketebalan parit, carilah titik tengahnya, dengan menyetel benang nylon, menjauh maupun mendekat tembok. Karena pemasangan batu-bata ataupun batako terkadang tidak merata. Ketebalan parit rerata 1 cm, kalo bisa plesteran memang setebal itu, jika lebih maka campuran akan mudah lepas saat proses pemlesteran.
Parit-parit tersebut dibuat sama dengan bahan dengan plesteran tembok, yakni campuran antara pasir dan semen (pc) dan atau yang bisa juga campuran tadi di tambahkan kapur/labur atau mill.
Bentuk dari parit terserah kita, mau dibuat persegi, persegi panjang maupun trapesium. Yang penting permukaan parit dan antar parit bisa sama rata atau flat dengan berdasar akan benang nylon tadi. Asalkan seluruh permukaan rata dengan benang nylon pastinya akan memperoleh permukaan antar parit yang rata. Dan ini akan menghasilkan plesteran tembok/ dinding yang rata.
****
Jika sudah membuat parit-parit, dan parit dirasa cukup keras, benang bisa dilepas dan tiba saatnya kita memlester dinding.
Oiya apa saja alat -alat untuk memlester/ nglepo?
Diantaranya ada cetok, lepan standar dan lepan panjang, dan batang kayu reng sepanjang 1 meter, 3 atau 4 ember.
Gambar
Persiapkan dulu adonan/ mortar/ campuran, jika berupa adonan PC maka dengan perbandingan standar 1:7, jadi jika semen 1 ember, maka pasir 7 ember. [Sedikit berdasar pengalaman, 1 shack semen 40kg akan menghasilkan plesteran tembok ukuran 4 x 4 m2.]
Campurlah adonan secara merata, lalu di campur juga dengan air, usahakan tidak terlalu basa namun juga tidak terlalu kering. Jika campuran sudah siap…tuangkan ke dalam ember, 2 atau 3 ember dan dekatkan ke tembok yang akan di plester/ yang sudah dibuat parit-parit tadi. Oiya sebelumnya tembok yang akan di plester sebaiknya diguyur dengan air, agar nantinya campuran akan bisa lebih mudah menempel.
Mulailah memlester/ nglepo dari kanan ke kiri , dari sisi ke bawah
Bagaimana cara menempelkan campuran ke tembok?
Caranya ada dua, disambitkan dan di rekatkan. Tapi untuk lebih cepat , memanglah yang disambitkan. Kalo yang di rekatkan hanya pada bagian tertentu saja, atau pada bagian yang berada di sisi kiri tubuh kita. Tempelkan mortar secara merata diantara parit.
Gambar
Jika sudah merata, mortar yang menempel di tembok selebar 60×60 cm, (karena dengan luas itu aman dari keringnya mortar yang menempel ditembok), lalu ambilah kayu reng tadi untuk mengambil kelebihan mortar, atau istilahnya menyayat mortal sesuai parit/ header. Setelah itu ambilah lepan yang panjang untuk menekan mortar ke tembok, dengan memutarnya, boleh searah maupun berlawanan dengan jarum jam.
Nah jadi lah plesteran kasar, lakukan itu menyambung ke bawahnya lalu ke parit sebelah nya hingga seluruh tembok/ dinding terplester semua.
Itulah langkah dan cara mudah pekerjaan plester, dimana ini langkah awal, yang mana plester tembok akan butuh dua proses, proses pertama yakni plesteran kasar seperti uraian di atas, lalu proses kedua yakni menghaluskannya dengan sebutan meng-aci atau aci, yang akan saya paparkan di tulisan selanjutnya, InsyaALLAH.
Selamat mencoba….!!!!!









nice info mas, aku juga baru belajar mlester, tapi belum bisa2
SukaDisukai oleh 1 orang
‘Practice make perfect’ mas..hehe…. coba di baca mas siapa tau bisa menambah alternatif….
SukaDisukai oleh 1 orang
assalamualaikum salam kenal om, mantap infonya
sama saya juga lagi belajar otodidak di kerjakan sendiri mulai dari pondasi dan sekarang masuk ke tahap plester
kaya’nya mudah yah makasih infonya
SukaDisukai oleh 1 orang
Wa’alaikumussalam Yani, wah hebat dirimu bisa sendiri bangun rumah. iya kalo proses finishing/plester lebih ringan, hanya butuh ketlatenan saja.
SukaSuka
ketika sudah beli rumah sendiri, mulai belajar menukangi sendiri, alasan pertama jelas penghematan dan kepuasan pribadi..
SukaSuka
Gan,, tanya, beda fungsi cetok lonjong dan kotak apa y buat mlester
SukaSuka
Mmmm apa ya….seperti nya tidak jauh berbeda fungsi sih, hanya saja cetok yang ujung kotak lebih mudah menjangkau paling ujung sudut-sudut tembok saja.
SukaSuka
terimakasih gan. sangat bermanfaat.
kunjungi juga websit kampus kami http://www.atmaluhur.ac.id/
SukaSuka