Imej Kota Jogjakarta tercinta, yang aman, nyaman & damai , tercoreng dengan aksi ‘Klithih’. Sebuah tindakan nekad dari kebanyakan dilakukan oleh anak-anak remaja/Anak Baru Gede(ABG), sosok-sosok yang masih labil jiwanya, yang konon katanya masih mencari jati diri, namun di implementasi dengan tindakan negatif bahkan tindakan melukai orang lain dengan senjata tajam(sajam).
Tindakan yang melukai orang lain dengan beragam motif bahkan tanpa motif ini, sungguh meresahkan masyarakat Jogja. Karena tindakan melukai ini tergolong sadis bahkan brutal, mereka tak bermoral memakai sajam, batangan besi dan lain sebagainya guna melukai korban. Dan ini sungguh melukai semua warga Jogja bukan hanya korban, karena, hal yang kriminal ini meresahkan, membuat takut dan menjadi momok bagi yang kebetulan keluar malam atau pulang kerja di malam hari.
Tapi hal ini agak sedikit melega karena pihak-pihak kepolisan selaku penegak hukum dan pengayom masyarakat langsung merespon dan bertindak cepat, dengan sering melakukan patroli malam, dan bahkan dengan cepat pula berhasil menangkap beberapa pelaku tindak kriminal yang lagi ngetren disebut aksi ‘Klithih’ ini.
Lalu sebenarnya apa sih arti dari kata ‘Klithih’ ini?
Klithih/ klitih (klithihan/nglithih) merupakan sebuah (kosa) kata dari bahasa jawa/Yogyakarta, yang mempunyai arti sebuah kegiatan dari seseorang yang keluar rumah di malam hari yang tanpa tujuan. Atau yaa boleh hanya sejedar jalan-jalan, mencari/ membeli makan, nongkrong di suatu tempat dan lain sebagainya. Klitih jika dialih bahasakan ke kosa kata bahasa Indonesia bisa disamakan dengan kata keluyuran.
Itulah arti dari kata klitih/klithih.
Memang benar sih konotasi dari kata tersebut menjurus ke hal atau tindakan yang kurang baik, karena sebuah tindakan yang tidak ada kepastian tujuan dari kegiatan ini.
Dan memang tepat juga sih jika banyak orang menyebut aksi anak remaja tanggung yang melakukan aksi melukai orang lain menyebutnya aksi klithih, ya walaupun aksi melukai orang lain merupakan sebuah tindak kriminal, bukan merupakan tindak klithih/ keluyuran.
Demikianlah sedikit ulasan saya mengenai pengejawantahan/ pengupasan arti kata Klithih, semoga bermanfaat.
Nyimak http://www.otofery.com/2016/10/modifikasi-kawasaki-ninja-250-fi-full.html?m=1
SukaDisukai oleh 1 orang
Silahkan
SukaSuka
Owh,,iya tah? Sayang ya? Pdhl jogja kn terkenal dg keramahannya ya?
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya betul, keramahannya. Iya nih, lepas kontrol dari didikan baik ortunya mungkin. Pengamatan saya memang beda kesantunanan anak muda jaman sekarang dengan jaman dulu.
SukaSuka
Iya,,ngga cm di jogja aja, dimana2 skrg sepertinya nilai2 kesantunan uda mulai terkikis
SukaDisukai oleh 1 orang
Sepertinya begitu ya, efek globalisasi/ peradaban modernitas, nilai budi pekerti luntur.
SukaSuka
Serem. Untungnya di daerah saya nggak ada yg begitu. Aman.
SukaDisukai oleh 1 orang
Syukurlah jika begitu mas, turut senang.
SukaDisukai oleh 1 orang
makna klithih bukan tidak ada tujuan, kata itu menunjukkan suatu tujuan tapi tidak jelas. contoh: “adimu sedino klithihan no gudang” dalam hal ini di gudang berarti si adik sedang mencari sesuatu. bahasa jawanya “golek-golek” dan kata ini yang sering dapat persepsi negatif.
SukaSuka
Ping-balik: KLITHIH | WIDOYOKO MAGELANG