Awas…Skutik Honda Jadi Favorit Pencurian Di Bantul

Ilustrasi curanmor

Menurut data dari Polres Bantul, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) menduduki ranking tertinggi atau 40.69%  dari keseluruhan kasus dari kasus kriminalitas sepanjang tahun 2017. Setidaknya tercatat dalam kurun waktu sebulan, rerata ada  12 sampai 15 unit sepedamotor hilang diembat pencuri. 

Di tahun 2017, sepedamotor berjenis skuter matic merk Honda menjadi yang paling banyak diminati/favorit untuk di curi, yakni ada 70 kasus. Disusul, Honda bebek 26 kasus, Yamaha sport 19 kasus, selanjutnya Yamaha bebek dan Honda sport masing-masing 11 kasus.

Pencuri rata-rata beraksi pada wakti terlengah yakni dini hari sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 WIB dan pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB. Mereka beraksi dengan modus merusak kunci kontak sepeda motor menggunakan kunci letter T.

Sedangkan target lokasi aksi curanmor yang paling digemari pencuri secara berurutan adalah di perkampungan, tempat kost, toko/warung dan jalan umum.

Kapolres Bantul Bpk. Imam Kabut Sariadi SIK MM, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengawasan saat memarkir kendaraannya.

 

Waspadalah…waspadalah…waspadalah

 

Sumber: tribratanewsbantul

.

Dua Pelajar Njambret_di Guwosari-Pajangan_Tertangkap_Dihajar Massa_Motornya dibakar

Pelaku penjamberetan di Guwosari Pajangan Bantul, sedang diinterogasi di Polres Pajangan

Rabu (13/9) kemarin lusa, ada kejadian kriminal penjambretan di jalan Guwosari Pajangan,  mirisnya tindakan kejahatan ini dilakukan oleh dua orang yang masih berstatus pelajar.

Keduanya tertangkap di Jalan Dusun Bungsing, Desa Guwosari, Kecamatan Pajangan, setelah aksi kejar-kejaran pelaku sempat nyungsep nabrak pohon jati, lalu masuk jalan  buntu, sudah deh habis dimassa dan motor nya dibakar.

Pelaku yang masing-masing berinisial YRS (15) warga Kaliberot, Argomulyo_Sedayu yang merupakan pelajar kelas 1 sebuah SMP swasta di Godean, Sleman dan JBF (17) warga Gamping Kidul, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping Sleman merupakan  pelajar sebuah MAN swasta di Gamping.

Berikut kronologi yang dihimpun oleh Polsek Pajangan, peristiwa penjambretan sendiri bermula ketika korban sedang berkendara dari arah utara menuju selatan menggunakan sepeda motor Honda Beat AA 3265 JV. JBF yang bertugas sebagai joki kemudian memacu sepeda motornya dalam kecepatan maksimal untuk mendekati korban. Sesampainya di tempat kejadian tepatnya di Jalan Dusun Watugedug Guwosari, korban kemudian dipepet. YRS lantas menarik HP Samsung J5 milik korban yang diletakkan di saku bagian belakang.

 

Usai berhasil menggasak HP milik korban, kedua pelaku langsung kabur ke arah selatan. Menyadari HPnya disikat penjahat, korban spontan berteriak minta tolong dengan meneriakkan jambret dan rampok. Teriakan korban akhirnya memancing perhatian warga setempat maupun pengguna jalan yang lantas ikut melakukan pengejaran.

 

Sampai di lapangan Dusun Bungsing pelaku belok ke barat. Sampai di tengah Dusun Bungsing pelaku menabrak pojon jati dan jatuh. Kedua pelaku akhirnya berhasil ditangkap warga karena masuk ke jalan buntu.

 

Warga yang geram kemudian langsung menghakimi kedua jambret ingusan tersebut. Keributan yang terjadi membuat semakin banyak warga yang datang. Beruntung anggota Polsek Pajangan yang mendengar adanya info r mas i jambret tertangkap warga langsung menuju ke lokasi kejadian. Kedua pelaku lantas dievakuasi ke Mapolsek Pajangan untuk dimintai keterangan.

 

“Kita berhasil evakuasi pelaku, akan tetapi sepeda motor Yamaha Mio AB 3512 VE yang digunakan untuk beraksi dibakar massa. Bangkai sepeda motor juga sudah kita amankan juga,” tutup Ipda Sumarman.

 

Ditambahkannya, barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan pelaku antara lain HP merk Samsung J5 milik korban, 3 buah pisau dapur dan sepeda motor pelaku Yamaha Mio J warna hitam Nopol AB 3512 VE yang terbakar.

 

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kami jerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya 9 tahun,” pungkasnya. (Sihumas Polsek Pajangan)

Sumber : tribratanewsbantul

Dua Orang Babak-Belur Dimasa, Setelah Ketauan Curi Tas Bu Guru Kepsek SDN Peni Palbapang

Maling di SD Peni Palbapang

Maling di SD Peni Palbapang

Ra urus tenan maling iki, lha tas bu guru di embat juga, ya emang sih yaa maling memang ga urus (tidak beretika), namanya juga maling…😁

Tindakan pencurian ini menimpa bu Sri Hartati (54 th) yang merupakan Kepala sekolah SD Peni, terjadi kemarin siang, Kamis, 03 Agustus 2017 sekira pukul 12.15 Wib, . Dan Dua orang pencuri tersebut berinisial MA (35 tahun) mahasiswa asal Cimanggis Kota Depok Jawa Barat dan MM (34 tahun) asal Ciamis Jawa Barat.

Berikut kronologi Menurut Kapolsek Bantul Kompol Paimun, SH, kejadian berawal saat korban memimpin rapat diruangan melihat dua orang mengendarai sepeda motor F 3770 DM memasuki halaman gedung SDN Peni.

 

Selanjutnya korban menyuruh salah satu guru/ saksi Rahmat Basuki (23 tahun) untuk mengecek dan menemui tamu yang datang. Setelah dicek, saksi melihat salah satu pelaku sudah membawa lari tas milik korban menuju rekanya yang sudah siap diatas motornya.

 

Karena panik pelaku langsung membuang tas yang baru diambil dari ruang kelas kepala sekolah kemudian tancap gas. Namun kemudian saksi dibantu rekanya berhasil mengejar dan menangkap kedua pelaku.

 

Tidak berapa lama kemudian warga yang mendengar teriakan “maling maling” berdatangan memukuli kedua pelaku. Beruntung petugas cepat datang di TKP dan mengamankan kedua pelaku dari amukan massa kemudian membawanya ke RSUD Bantul untuk mendapat pertolongan medis, jelas Kapolsek Bantul.

 

Saat ini barang bukti sudah kami amankan namun kedua pelaku masih dirawat di RSUD Bantul. Luka pada bagian kepala jadi belum bisa kita mintai keterangan,” tutupnya.

 

 

Source : tribratanewsbantul.com(Jum’at, 4 Agustus 2017)

Ingin Tangkap Maling Sapi, ‘Terbon’ Di Imogiri Dibakar Massa

Ilustrasi

Kejengkelan warga dusun Ngrancah, desa Sriharjo, Imogiri, Bantul akan aksi  tindak pencurian sedikit mengenyitkan dahi. Pasalnya si pencuri diketahui masuk ‘terbon’ atau lahan tanaman tebu, setelah dilakukan penyisiran dan ditunggu beberapa saat maling tidak menyerah, maka kemudian lahan tebu tersebut di bakar dengan dalih si pencuri menyerah. Kejadian yang terjadi semalam yakni pada Kamis malam, 29 Juni 2017 sekitar jam 19.20 Wib.

Berikut kronologi yang lansir dari tribratanewsbantul.com(Jum’at, 30/6/17)

Menurut Kapolsek Imogiri, Kompol Riyono, SH : Saksi Sagino (83 tahun) memergoki dua orang laki-laki menuntun seekor ternak sapi milik Sukijo (65 tahun) di kandang sapi kelompok setempat.

 

Merasa curiga, saksi langsung menegurnya namun malah kedua orang tersebut mengancam saksi dengan sebatang bambu sambil berkata “tak gebuk sisan Koe”. Karena merasa terancam, kemudian saksi lari sambil berteriak “maling-maling” sembari memukul kentongan.

 

“Mendengar suara teriakan dan kentongan, warga langsung berhamburan keluar rumah, ramai-ramai menuju kandang kelompok,” jelas Kapolsek Imogiri.

 

Tersadar aksinya diketahui warga, kedua orang pelaku langsung meninggalkan ternak sapi yang dicuri dan kabur melarikan diri masuk ke lahan tebu/terbon.

 

Ribuan warga yang berkumpul langsung mengepung area lahan tebu seluas dua-hektar tersebut. Untuk berjaga-jaga, bahkan sebagian warga membawa senjata berupa pentungan dan sabit.

 

Beberapa jam melakukan penyisiran di sekitar lahan tebu, namun kedua maling tak kunjung ditemukan dan keluar dari kebun tebu. Emosi warga semakin tak terkendali dan lahan tebu itupun dibakar massa.

 

“Lahan itu ludes terbakar, kita belum tahu ini milik Madukismo atau perseorangan. Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Bantul datang untuk melakukan pemadaman. Tetapi karena jangkauan yang sangat luas, pemadaman hanya dilakukan di beberapa titik tertentu,” tambah Kapolsek.

 

Sementara itu, guna mengantisipasi aksi main hakim sendiri oleh warga, aparat gabungan terdiri dari personil Polres Bantul, Polsek Imogiri dan Sat Pol PP Bantul diterjunkan ke lokasi kejadian. Namun hingga Jumat pagi, baik warga maupun petugas dari kepolisian belum berhasil menemukan kedua pelaku pencurian ternak sapi tersebut.

(Sihumas Polsek Imogiri)

 

Akhirnya Pencuri Sepeda Di Masjid Karasan-Palbapang Tertangkap

Gadis cantik berinisial EF(21) terbukti mencuri sepeda jamaah masjid Kholid Bin Walid & Al Husna Karasan Palbapang

Jamaah dari kedua masjid di dusun Karasan(Masjid Al-Husna & Kholid Bin Walid), Palbapang Bantul sempat dibikin resah dan geram oleh aksi pencurian sepeda.

Si pencuri boleh dibilang memang lihai, memanfaatkan momentum singkat saat warga sedang berjama’ah  sholat.

Beberapa waktu lalu beberapa warga sempat kehilangan  sepeda nya di kedua masjid tersebut. Salah satu nya adalah sepeda merk Polygon milik Asmawati (36 tahun) warga Karasan Rt 5 Palbapang Bantul Bantul, Minggu, 26 Maret 2017.

Akhirnya si pencuri tertangkap juga atas kesigapan warga pada Minggu, 26 Maret 2017 saat berjamaah sholat shubuh di halaman masjid Al Husna kompleks Balai desa Palbapang.

Dan ternyata tersangka seorang wanita muda berinisial EF ( 21 tahun) warga Bantul, Bantul, Bantul. Selang beberapa saat setelah ditelepon pihak polisi Bantul datang dan mengamankan tersangka yang berparas cantik itu dan membawanya ke Kantor Polsek Bantul.

Didepan penyidik Polsek Bantul, tersangka mengakui sudah sebanyak 9 kali mencuri sepeda ditempat dengan TKP yang berbeda beda di wilayah Bantul.

 

Sumber info & gambar: Sihumas Polsek Bantul- tribratanewsbantul.com.