SPS “Tunas Melati” sekolah PAUD di Karasan

 

“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” (pasal 1, ayat 14, UU RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional)

PAUD menjadi sebuah awal pendidikan pra sekolah yang seakan menjadi menu wajib bagi para orang tua untuk pendidikan bagi buah hati mereka di masa kini. Dulu orang orang belum mengenal apa itu PAUD. Sebelum masuk jenjang Sekolah Dasar(SD), taunya orang-orang awan ya cuma sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Akan tetapi masa sekarang ini sekitar 1 dekade akhir inilah PAUD(pra TK) mulai di kenal, dan mulai di terapkan dalam dunia pendidikan di Negara kita. Pemerintah kita pun telah mengatur tentang PAUD, pada Bab VI Bagian Ketujuh pasal 28 ayat 1-6 di dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Walaupun kiranya materi pelajarannya pun hanya bermain dan bernyanyi, akan tetapi disinilah awal-mula anak mulai diperkenalkan dengan dunia pendidikan, dunia belajar-mengajar, dengan adanya guru sebagai pengajar dan murid-murid sebagai pelajar. Disamping itu, juga anak akan di perkenalkan dengan bersosialisasi dan berinteraksi dengan anak-anak lain yaitu teman-teman PAUDnya. Itulah nilai penting dari sekolah PAUD.

Nah, di dusun Karasan ada sebuah sekolah Satuan PAUD Sejenis atau disingkat dengan SPS, yang dinamakan dengan SPS “Tunas Melati”

sisi depan sekolah PAUD SPS Tunas Melati Karasan Palbapang

sisi depan sekolah PAUD SPS Tunas Melati Karasan Palbapang

DSC01973

DSC01971

SPS Tunas Melati jika disesuaikan dengan UU SisDikNas, maka akan sesuai dengan pasal 28 ayat 4, yaitu Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain(KB), Tempat Penitipan Anak(TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Karena SPS(Satuan PAUD Sejenis) merupakan salah satu jalur pendidikan yang sederajat dengan KB, atau TPA tadi.

SPS Tunas Melati di dirikan pada 06 Juni 2008, dan telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal(PAUDNI) Pusat, dengan;
NPSN: 69813135
No. Ijin: 243/SPS/I/2011
Tanggal Ijin: 04 Januari 2011
Status: Swasta
Status Kepemilikan: Pemerintah Pusat
Alamat: Karasan 03
Kelurahan: Palbapang
Kecamatan: Bantul
Kabupaten: Bantul
Propinsi: DI Yogyakarta.

No. SK Operasional: 243/I/2013
Tanggal Operasional: 08 Januari 2013.

Dikelola oleh,
Kepala/Ketua : Ibu RUBIYEM, A.Ma. Pd
Sekretaris: Ibu SRI FATONI, SE
Bendahara: Ibu SAMIASIH.
Dan tim pengajar, Ibu RUBIYEM A.Ma, Pd dan Ibu SRI FATONI, SE.

(sumber Ditjen PAUDNI & UU Sisdiknas)

SPS TUNAS MELATI mempunyai jadwal belajar selama 2 hari dalam 1minggu, yaitu hari Selasa dan Kamis, dengan jam belajar selama 2jam, mulai pukul 08:00WIB-10:00WIB.

Arena tempat bermain di halaman SPS TUNAS MELATI KARASAN.

Arena tempat bermain di halaman SPS TUNAS MELATI KARASAN.

Arena bermain di halaman SPS TUNAS MELATI KARASAN.

Arena bermain di halaman SPS TUNAS MELATI KARASAN.

Demikianlah sedikit informasi tentang SPS TUNAS MELATI yang berada di Karasan, Palbapang, Bantul, Yogyakarta.
Semoga bermanfaat.

 

Kembali

Pesan Anda telah terkirim

Peringatan
Peringatan
Peringatan
Peringatan

Peringatan!

Pasar Turi Bantul

Pasar adalah suatu tempat umum untuk beraktifitas jual-beli. Sebagian orang menjual, dan sebagian orang yang lain membeli.
Kembali lagi akan saya hadirkan hasil ‘hunting’ atau perburuan, yaitu sebuah pasar tradisional yang berada di wilayah Bantul.
Dan ialah “Pasar Turi”, pasar yang berada di dusun Turi, desa Sidomulyo, kecamatan Bambanglipuro, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak Pasar Turi memanglah jauh dari keramaian, malah pasar Turi inilah yang membuat keramaian daerah sekitar. Pasar ini berada di Tenggara Kantor desa Sidomulyo. Bila dari kota Jogja kurang lebih berjarak 25km arah Selatan. Lebih mudahnya dari Jalan Pojok beteng Kulon(Barat), lurus ke arah Selatan, ini disebut jalan Bantul hingga sampai perempatan Palbapang.
Dari perempatan Palbapang ke arah Selatan mulailah di sebut dengan Jalan Samas(jalan menuju pantai Samas).

Tanda arah pasar Turi

Tanda arah ke Pasar Turi yang ada di pertigaan daerah Dawetan Jl Samas Km.9 Sidomulyo Bambanglipuro Bantul.

Tanda arah ke Pasar Turi yang ada di pertigaan daerah Dawetan Jl Samas Km.9 Sidomulyo Bambanglipuro Bantul.

Nah Pada jalan Samas km.9 (daerah Dawetan) ada pertigaan, (ada tanda ke Pasar Turi disana). Belok ke kiri (ke Timur) kurang lebih 2km, lalu ada pertigaan(ada tandanya juga), lalu ambil arah kanan atau ke arah Selatan, kira-kira 1km, nah sampailah kita di Pasar Turi.

Tanda arah ke Pasar Turi yang ada di Timur Kantor Kelurahan Sidomulyo.

Tanda arah ke Pasar Turi yang ada di Timur Kantor Kelurahan Sidomulyo.

Walaupun masih termasuk dalam daerah kecamatan Bambanglipuro, namun berada paling ujung Selatan, berbatasan dengan kecamatan Kretek.
Pasar Turi layaknya pasar tradisional lainnya yang berada di Bantul, masih dipenuhi kesahajaan. Akan tetapi sebuah pasar tradisional adalah merupakan roda kehidupan masyarakat bawah.

Luas pasar ini kurang-lebih seluas 3/4 ukuran lapangan sepak bola. Pasar ini mempunyai waktu pasaran ‘Pahing’, jadi walaupun bukan hari Minggu, bila bertepatan dengan waktu pasarannya terlihat begitu ramai.
Baiklah mari kita kupas bagian-bagian dari pasar Turi, dimulai dari sudut Barat Laut ada musholla disana, lalu Selatan-nya berjajar kios-kios sampai sudut Barat Daya. Sebelah Timur ada los-los aneka rupa perlengkapan tani, ada toko emas. Ke Timur lagi berjajar dan berderet los pakaian, sepatu, bahan pakaian. Lalu sebelah Timur-nya ada los-los hasil pertanian, sayuran umbi-umbian, bibit tanaman sayuran, bumbu-bumbu, alat-alat dapur,alat-alat mencuci.

Musholla Pasar Turi yang ada di sudut Barat Laut.

Musholla Pasar Turi yang ada di sudut Barat Laut.

pedagang pakaian Pasar Turi.

pedagang pakaian Pasar Turi.

Bagian tengah ada beberapa penjual jamu tradisional, daging ayam, ikan laut, belut. Ada jajanan yang cukup menarik disana, yaitu gethuk thiwul(thiwul di bikin mirip gethuk/jenang dodol) rasanya tawar, di temeni jajanan kethak, pas banget, disamping juga banyak jajanan tradisional lainnya, diantaranya gethuk, enthog-enthog, alen-alen, bakmi penthil, growol, cethil,dan masih banyak lagi. Ada juga jajanan pasar yang bersifat modern.

Penjual jajanan pasar di pasar Turi, gethuk thiwul, enthog-enthog.

Penjual jajanan pasar di pasar Turi, gethuk thiwul, enthog-enthog.

Penjual gethuk alot, growol, bakmi penthil di pasar Turi.

Penjual gethuk alot, growol, bakmi penthil di pasar Turi.

Penjual cethil Pasar Turi.

Penjual cethil Pasar Turi.

Di sisi Utara(Timur mushola) dijajakan aneka unggas, ayam angsa, kalkum, menthog, dan di Pasar Turi yang sedang jadi ‘icon-nya’ sekarang adalah bebek atau itik-nya. Terkenal akan bobot, bibit, bebetnya, bisa di bilang daerah Turi adalah daerah pengembang-biakan bebek unggulan. Maka tak ayal pasar Turi menjadi tempat di perjual-belikan bebek-bebek unggulannya tadi.

Aneka unggas di Pasar Turi.

Aneka unggas di Pasar Turi.

bebek Pasar Turi.

bebek Pasar Turi.

DSC02198

Di ujung Timur laut berderet penjual alat-alat dapur, alat-alat pertanian dan ada perajin pande besi, yaitu pembuat peralatan dari besi, baik berupa alat-alat rumah tangga, alat-alat dapur maupun alat-alat pertanian.

Penjual aneka alat pertanian di Pasar Turi.

Penjual aneka alat pertanian di Pasar Turi.

Pengrajin Pande Besi di Pasar turi.

Pengrajin Pande Besi di Pasar turi.

Simbah penjual produk gerabah di Pasar Turi.

Simbah penjual produk gerabah di Pasar Turi.

Dan sama halnya dengan semua pasar di Bantul, pasar Turi juga terkena dampak gempa yang terjadi pada 27 Mei 2006. Tidak lama setelah itu di perbaiki, di buat los-los baru, walaupun tidak semua direnovasi, hanya sekitar 60% dari bangunan pasar yang ada. Dan 6 bulan berikutnya diresmikan penggunaannya oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Ibu Mari Elka Pangestu, yaitu pada tanggal 15 Desember 2006.

Prasasti Pasar Turi yang ada di Selatan musholla.

Prasasti Pasar Turi yang ada di Selatan musholla.

Di sekeliling, atau diluaran pasar juga banyak terdapat pedagang pindah-pindahan, yaitu ada pedagang alat-alat listrik, alat-alat pertukangan, onderdel sepeda-sepeda motor, baik bekas ataupun baru, ada pedagang bibit pohon, bibit ayam ras, bibit ikan, lele, penjual ikan hias, ada tukang cukur(potong rambut) sebelah Barat pasar, service lampu xl, dan masih banyak lagi.

Tukang service bohlam Pasar Turi.

Tukang service bohlam Pasar Turi.

Tukang Potong Rambut Pasar Turi.

Tukang Potong Rambut Pasar Turi.

Suasana di luar Pasar Turi.

Suasana di luar Pasar Turi.

Demikianlah sekelumit tentang Pasar Turi, sebuah pasar tradisional yang berada di dusun Turi, desa Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
Semoga bermanfaat …….

 

Kembali

Pesan Anda telah terkirim

Peringatan
Peringatan
Peringatan
Peringatan

Peringatan!

Pasar Jodog

Pasar adalah suatu tempat untuk aktifitas jual-beli. Dimana sebagian orang menjual, dan sebagian yang lain membeli.
Pada kesempatan kali ini kembali akan saya ketengahkan sebuah pasar tradisional yang berada di wilayah kabupaten Bantul.
Ialah “Pasar Jodog”, sebuah pasar tradisional yang berada di dusun Jodog atau Karangasem, desa Gilangharjo, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul. Kurang lebih 500meter dari jalan raya Srandakan km1, Selatan jalan. Walaupun letak pasar Jodog berada di dalam sebuah kampung, dan lumayan jauh dari Jalan raya, namun cukup ramai aktifitasnya. Pada hari-hari biasa aktifitas jual-beli dimulai dari pagi hingga siang hari. Terlebih lagi bila bertepatan dengan waktu pasaran-nya yaitu “Pon”, pasar Jodog lebih ramai lagi. Sepanjang jalan menuju ke pasar, kanan-kiri jalan penuh dengan penjual. Disisi Utara sepanjang 100meter dipadati dengan jualan onderdil sepeda, peralatan elektronik bekas, handphone bekas, alat-alat pertukangan, alat-alat listrik, helm bekas, aneka bibit ikan air tawar, dan masih banyak lagi.
Di sepanjang jalan radius 70meter di sisi Timur pasar Jodog, kanan-kini jalan dipadati pedagang burung merpati, ayam, aneka burung, sangkar dan makanan burung, dan masih banyak lagi.

sepanjang jalan menuju Pasar Jodog  di sebelah Timur di padati pedagang ayam & burung merpati.

sepanjang jalan menuju Pasar Jodog di sebelah Timur di padati pedagang ayam & burung merpati.

Pedagang pakan dan sangkar burung di Timur Pasar Jodog.

Pedagang pakan dan sangkar burung di Timur Pasar Jodog.

Pasar jodog seakan ada dua bagian, tersekat oleh jalan yang melintang.
Disisi Barat adalah bagian utama pasar Jodog, dan sisi timur jalan adalah bagian ke dua dari pasar.
Di sisi Barat yang merupakan bagian utama, terdiri dari beberapa deret bangunan los, melintang dan membujur. Ya walaupun tidak semua los terisi oleh pedagang. Luasnya kira-kira 3/4 dari lapangan bola.

 

Penjual alat-alat pertanian dan pertukangan sisi Barat Los Pasar Jodog.

Penjual alat-alat pertanian dan pertukangan sisi Barat Los Pasar Jodog.

Sisi paling barat ada penjual peralatan tani, ada cangkul, sabit, peralatan dapur, sebelah timurnya berupa los pakaian, ada tukang jahit permak pakaian. Lalu sebelah timur lagi ada los sayuran, bumbu-bumbu dapur, jamu, umbi-umbian, jajanan pasar, daging ayam, telur ayam, telur itik, ikan laut, alat-alat dapur, dan masih banyak lagi.

Ada beberapa tukang permak pakaian di Los pakaian Pasar Jodog.

Ada beberapa tukang permak pakaian di Los pakaian Pasar Jodog.

Penjual beras, telur. gula jawa di sisi Barat los Pasar Jodog.

Penjual beras, telur. gula jawa di sisi Barat los Pasar Jodog.

Seorang Ibu pedagang aneka rupa pangan.

Seorang Ibu pedagang aneka rupa pangan.

Los pakaian Pasar Jodog sebelah Barat.

Los pakaian Pasar Jodog sebelah Barat.

Dan istimewanya pasar Jodog adalah di dukung adanya sentra industri pande besi atau pusat pembuatan peralatan dari besi, yaitu alat-alat konvensional pertanian; semisal, cangkul dan sabit, juga alat-alat rumah tangga, semisal berbagai macam pisau.
Di sepanjang jalan menuju pasar, ada banyak tukang pande besi tadi.

Dan di sudut Barat Laut Pasar Jodog-pun jika pas waktu pasarannya juga ada aktifitas pande besi, jadi kita bisa melihat cara pembuatan semisal cangkul, sabit, ataupun pisau.

Alat- alat konvensional hasil pengrajin pande besi.

Alat- alat konvensional hasil pengrajin pande besi.

Pengrajin Pande Besi sedang beraksi.

Pengrajin Pande Besi sedang beraksi.

Ada beberapa tukang cukur atau tukang potong rambut juga di sisi Utara pasar, aneka bibit tanaman, lombok, terong, tomat.
Itulah bagian utama pasar Jodog yang berada di Barat jalan.

Tukang Cukur  atau potong rambut di sisi Utara Pasar Jodog.

Tukang Cukur atau potong rambut di sisi Utara Pasar Jodog.

Kemudian sisi timur jalan yaitu bagian ke dua dari pasar Jodog adalah tempat di jajakannya aneka rupa unggas, ada ayam, itik, entog, angsa, ayam kalkum, ada juga kelinci, aneka burung kicauan, burung anggungan, dan burung merpati.

Aneka unggas didagangkan di sisi Timur pasar Jodog.

Aneka unggas didagangkan di sisi Timur pasar Jodog.

DSC02019

Aneka burung kicauan di jajakan di sisi Timur Pasar Jodog.

Aneka burung kicauan di jajakan di sisi Timur Pasar Jodog.

Jalan-jalan di sekeliling pasar dipenuhi penjual beraneka ragam, ada ikan hias, aneka bibit pohon, aneka gambar, pengisian korek gas, tembakau, pakaian, sandal, sepatu, dan masih banyak lagi.

Seorang anak dengan riang sedang memilih ikan hias di Pasar Jodog.

Seorang anak dengan riang sedang memilih ikan hias di Pasar Jodog.

Penjual aneka gambar, & Pengisian korek api gas.

Penjual aneka gambar, & Pengisian korek api gas.

Saat Jogja dilanda gempa, yaitu pada 27 Mei 2006, pasar Jodog juga mengalami kerusakan yang cukup berarti. Dan selang beberapa waktu dilakukan renovasi, dan pada tanggal 15 Desember 2006 di resmikan kembali kegunaannya oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Ibu Mari Elka Pangestu. Sesuai yang tertera pada prasasti yang ada di sisi tenggara dari Pasar Jodog, dan di Utara mushola.

Sebuah Prasasti Pasar Jodog sebagai tanda di renovasinya Pasar Jodog paska gempa Jogja 27 Mei 2006.

Sebuah Prasasti Pasar Jodog sebagai tanda di renovasinya Pasar Jodog paska gempa Jogja 27 Mei 2006.

Demikianlah sedikit tentang Pasar Jodog, sebuah pasar tradisional yang berada di desa Gilangharjo, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Semoga bermanfaat.

 

Kembali

Pesan Anda telah terkirim

Peringatan
Peringatan
Peringatan
Peringatan
Peringatan

Peringatan!

Jembatan Pundong

Jembatan Pundong nan mempesona.

Jembatan Pundong yang mempesona.

Jembatan adalah suatu tempat prasarana penyeberangan. Menyeberang dari satu tempat ke tempat yang lain. Menyeberang karena terpisah bisa jadi oleh sungai, lembah ataupun laut.
Disini saya akan mencoba menghadirkan sebuah Jembatan yang  berada di daerah Pundong. Jembatan ini menghubungkan desa Srihardono di seberang Utara dan desa Seloharjo di seberang Selatan. Ke-dua desa tersebut masih termasuk dalam satu wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Pundong. Dan dusun yang terdekat dari jembatan ini adalah dusun Soka yang berada di seberang Selatan, masuk wilayah desa Seloharjo, dan dusun Gunung Puyuh yang berada di seberang Utara masuk wilayah desa Srihardono. Jembatan ini melintasi sungai Opak, salah satu dari dua sungai besar di Bantul.
Bila kita melewati jembatan ini dari Utara atau dari desa Srihardono, maka kita akan menembus jalan Siluk-Parangtritis yang beraada di seberang Selatan sungai, atau masuk wilayah desa Seloharjo. Jika ke arah kiri, akan menuju ke daerah Siluk, Imogiri atau juga sampai ke obyek wisata Goa Cerme Imogiri. Dan jika ke arah kanan, akan menuju ke obyek wisata pantai Parangtritis.

Untuk pertama kali melihat saya langsung terpesona, jatuh hati pada jembatan ini. Wah beda dengan yang dulu.
Dulu jembatan ini tanpa bentangan tali baja.

Jembatan Pundong yang dulu sebelum diterjang lahar dingin erupsi Merapi.

Jembatan Pundong yang dulu sebelum diterjang lahar dingin erupsi Merapi.

Kini ada tiang baja tinggi menjulang, kira-kira setingggi 20meter. Di pasang pada dua ujung sisi jembatan, di seberang Utara dan seberang Selatan.
Tiang baja tersebut digunakan sebagai pemancang kawat baja setebal diameter 5cm.
Dan kawat baja tersebut untuk menahan jembatan, seperti layaknya jembatan gantung. Namun masih ada tiga tiang penyangga yang dipertahankan. Ini bisa di tujukan untuk menambah kekuatan jembatan. Jembatan ini amatlah sempit, lebarnya saja hanya sekitar 1,5meter. Walau begitu, kita akan merasa aman jika melewatinya, dikarenakan kanan-kiri ada pagar kokoh setinggi 1,5meter.

Tiang baja pemancang kawat baja sisi Utara.

Tiang baja pemancang kawat baja sisi Utara.

Jembatan Pundong dari sisi Timur Laut.

Jembatan Pundong dari sisi Timur Laut.

Sabar, gantian ya! jika akan lewat di jembatan.

Sabar, gantian ya! jika akan lewat di jembatan.

 

Jika akan lewat jembatan Pundong, harus gantian.

Jika akan lewat jembatan Pundong, harus gantian.

Karena sempitnya papan jembatan, jikalau akan melewatinya harus bergantian. Tidak bisa atau tidak cukup lebar untuk bersamaan menyeberang untuk ke-dua arah. Harus bergantian. Jembatan hanya akan cukup leluasa untuk lewat satu arah untuk satu sepeda, atau satu sepeda motor saja. Jika lewat bersamaan pastilah akan sulit jika berpapasan, walaupun jika terpaksa bisa juga lewat, dan mepet banget. Jadi jika berbarengan dari kedua seberang, ya harus gantian, walaupun agak repot juga, karena lumayan panjang, kira-kira 100meter. Disamping bingung siapa dulu yang akan menyeberang, karena jaraknya jauh sekitar 100meter tadi, jadi agak kurang kelihatan jika memberi kode, siapa yang nyebrang duluan. Yang jelas harus ada yang mengalah salah satunya.

Dulu, sebelum jembatan rusak, ditengah-tengah jembatan di buat beberapa(4) ruang khusus untuk para pejalan kaki jika berpapasan dengan sepeda, atau sepeda motor. Ruang-ruang itu menempel pada papan beton cor. Namun setelah jembatan rusak dan diperbaiki, kini hanya tinggal 2 ruang saja yang tersisa, yang ada disisi Selatan.
Jembatan ini di perbaiki karena mengalami kerusakan yang cukup berarti. Di tengah jembatan, 2 tiang penyangga dan papan landasan jembatan yang berupa beton cor sempat runtuh dan terputus akibat terjangan banjir lahar dingin dari erupsi gunung Merapi. Ini terjadi tepatnya pada Senin malam, 6 Desember 2010.
Mulai saat itu, akses kedua desa sekitar jembatan terputus. Jembatan sama sekali tidak bisa dilewati, sungguh menyedihkan.

Namun beberapa waktu/bulan kemudian, jembatan Pundong mulai di perbaiki. Dan akhirnya pada bulan Mei 2012, jembatan Pundong, sudah bisa di pergunakan kembali. Sungguh satu hal yang membahagiakan bagi warga sekitar jembatan.

Walaupun hanya sempit, Jembatan Pundong amatlah sangat berarti bagi warga terdekat seberang Selatan sungai, yaitu warga dusun Soka, desa Seloharjo. Karena amatlah menyingkat waktu bila akan menuju ke arah Jogja,atau setidaknya ke pasar, sekolah, ataupun yang akan pergi ke kota kecamatan Pundong.

sisi Selatan jembatan Pundong yang berada di dusun Soka, Seloharjo, Pundong.

sisi Selatan jembatan Pundong yang berada di dusun Soka, Seloharjo, Pundong.

Ada sensasi tersendiri jika berjalan di atas jembatan ini, karena jika kita melewatinya maka jembatan ini akan sedikit bergoyang, terlebih jika kita berpapasan dengan banyak sepeda motor.
Jembatan ini alasnya di tata papan kayu, bahan utama ya jelas plat dan kawat baja.

Kotak dana untuk perbaikan papan jembatan, di pasang pada kedua seberang Utara dan selatan.

Kotak dana untuk perbaikan papan jembatan, di pasang pada kedua seberang Utara dan selatan.

 

Papan larangan untuk tidak mengambil material sungai di sekitar jembatan.

Papan larangan untuk tidak mengambil material sungai di sekitar jembatan.

Demikianlah sedikit ulasan saya tentang Jembatan Pundong yang berada di desa Srihardono, kecamatan Pundong, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Semoga bermanfaat.

Geliat Ternak Domba di Karasan

Mas-mbak sekalian, di awal tahun 2014 ini aktifitas sebagian warga dusun karasan sedikit bertambah. Ada aktifitas tambahan selain aktifitas utama mereka yaitu bekerja. Bekerja untuk menghidupi diri sendiri dan keluarganya tentunya. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, sekolah anak, dan lain sebagainya.
Karena tuntutan zaman, bisa jadi kebutuhan menjadi bertambah banyak. Tak bisa dipungkiri berbagai cara (yang halal tentunya) akan ditempuh. Harus pandai-pandai memutar otak untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan.
Disamping penghasilan pokok dari pekerjaan, pastinya akan mencari celah-celah guna menambah penghasilan.
Nah salah satu dari cara menambah pundi-pundi uang, beberapa warga dusun Karasan dalam mencari tambahan penghasilan, ialah dengan cara beternak domba(wedus gembel=bhs jawa).

Dalam pengamatan saya, pada waktu-waktu sebelumnya warga yang beternak domba atau “ngingu wedus” mengalami pasang-surut. Disamping perindividu, ada juga banyak program bantuan dari pemerintah untuk ternak domba ini. Namun banyak yang tidak berhasil, banyak yang tidak berkembang, dan banyak yang mengalami kegagalan.
Bantuan yang bersifat bergulir itu hanya berhenti pada satu orang saja. Bantuan awal berjumlah 5 ekor kambing, tidak bisa berkembang, atau malah tinggal satu atau dua, dah bahkan habis, dijual.
Untuk awal tahun 2014 ini, diluar dari bantuan pemerintah, yaitu yang bersifat mandiri, ada semacam kesamaan dalam berfikir, maka beberapa atau sebagian warga membuat semacam kelompok ternak, mereka bersama-sama membuat kandang dalam satu tempat dan dalam satu atap. Dibuat memanjang, dan menempel antar kandang, dengan begitu, akan menghemat tempat serta bahan untuk membuat kandang.
Ada dua kelompak yang ada di dusun Karasan. Yang satu berada di wilayah RT 02, dan yang satunya lagi ada di wilayah RT 04.

"Griyo Mendo", nama kandang kelompok ternak domba yang ada di RT 02.

“Griyo Mendo”, nama kandang kelompok ternak domba yang ada di RT 02.

“Griyo Mendo” menjadi nama kandang kelompok RT 2. “Griyo” kalau di artikan dalam bahasa Indonesia adalah rumah dan “Mendo”(bahasa jawa kromo halus) dalam bahasa Indonesia berarti domba atau kambing.
Unik juga ya, mereka nemanainya. Kelompok ini berjumlah 8 kandang, jadi ada 8 warga yang ada di kandang kelompok RT 02. Kandang terliat rapi dan kokoh, di buat dari bahan bambu, tiang dari beton dan atap dari bahan asbes. Walaupun kandang kelompok”Griyo Mendo” ini berada di wilayah RT 02, namun anggotanya ada yang di luar warga RT lain. Jadi semakin menambah rasa kerukunan warga Karasan.

Sedang memberi makan domba.

Sedang memberi makan domba.

salah satu domba penghuni perum "Griyo Mendo" asri lagi asyik mamam.

salah satu domba penghuni perum “Griyo Mendo” asri lagi asyik mamam.

Lucunya domba junior.

Lucunya si junior.

tampilan "Griyo Mendo" dari Utara.

tampilan “Griyo Mendo” dari Utara.

Dan kandang kelompok domba yang satunya adalah kandang kelompok yang ada di RT 04. Walaupun belum dikasih nama kelompoknya, dan kandang terlihat sederhana, namun semangat dalam beternak tetap membara. Di dalam kandang kelompok RT 04, juga merupakan gabungan dari sebagian warga RT lain, yaitu RT 03 dan RT 04. Terdiri ada 5 kandang, jadi ada 5 warga yang beternak disana.

Inilah kandang kelompok yang berada di RT 04 Karasan.

Inilah kandang kelompok yang berada di RT 04 Karasan.


beberapa warga sedang mengamati dombanya dikandang kelompok RT 04

beberapa warga sedang mengamati dombanya dikandang kelompok RT 04


Sedang memberi makan domba peliharaannya di kandang kelompok RT 04.

Sedang memberi makan domba peliharaannya di kandang kelompok RT 04.

Kalau saya amati, dengan cara berkelompok, mereka (warga yang beternak) semakin antusias saja dalam beternak, memelihara dan merawat domba. Bertambah giat dan semangat, seakan ada persaingan yang sehat diantara mereka untuk membesarkan dan mengembang biakkan domba. Disamping itu, juga dapat menambah rasa kerukunan warga dusun Karasan. Sungguh sesuatu yang menggembirakan, dan patut dibanggakan.

Demikianlah mas-mbak sekalian, sebagian aktifitas lain atau aktifitas tambahan dari sebagian warga dusun Karasan, desa Palbapang, Bantul, Yogyakarta.
Semoga bermanfaat.

 

 

Kembali

Pesan Anda telah terkirim

Peringatan
Peringatan
Peringatan
Peringatan

Peringatan!