Wisata Sekaligus Olah-Raga di Kebun Buah Mangunan

Icon wisata Kebun Buah Mangunan

Boleh jadi Kebun Buah Mangunan menjadi pioner destinasi wisata di wilayah desa Mangunan, kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, D.I. YOGYAKARTA. Beragam pohon buah ditanam disana. Belimbing, mangga, rambutan, durian, dan lainnya.

Dan yang tak boleh dilewatkan dikawasan wisata ini adalah spot melihat lembah di arah selatan nya, melihat sungai opak, dan jembatan kuning Imogiri. Ini lah ‘the best spot view’ disana.

Untuk menuju area ini atau disebut puncak atau Gardu Pandang, dari pintu masuk, kita bisa mengendarai kendaraan kita melewati pohon buah-buahan di kanan kiri jalan,  cukup mengasyikkan, kita melewati sebuah kolam juga (eh lha kq …. ada bego (alat berat pengeruk tanah) yang teredam),  hingga kita sampai ditempat parkiran setelah berlalu sekitar 500 meter dan melaju pada jalan yang sedikit menanjak.

Dari parkiran kita perlu sedikit naik (jika kita naik motor), bila naik mobil malah sydah berads diatas, setelahnya perjalanan cukup menyenangkan,  karena jalanannya merupakan turunan (jalan menurun) yang telah dibuat berundak dengan beton dan batu.

 

Tapi, tapi arah baliknya nanti ini yang membikin kita ngos-ngosan, berkeringat, karena kita mesti menaiki kembali jalanan berundak tadi. Sekalian olah-raga bukan….?!?

Well, guna menuju spot terbaik tadi yakni Gardu Pandang, cukuplah dekat dari parkiran, terlebih Icon Kebun buah, kita hanya berjalan sekitar 50 meter sajo.

Icon wisata Kebun Buah Mangunan

Gardu Pandang Kebun Buah Mangunan

Kini spot Gardu Pandang ada dua titik, di barat dan Timur, karena letaknya diujung paling selatan, maka kita bisa memandang jauh ke selatan, berupa  pegunungan Gunung Kidul, lembah dibawahnya yakni wilayah Imogiri, sungai Oya dan langit biru.

Spot Gardu Pandang Kebun Buah Mangunan

Jika kita datang pagi-pagi sekali kita pun bisa melihat matahari terbit(sunrise), ataupun matahari tenggelam (sunset) di sore hari.

Sungai oya dan lembah wilayah Imogiri juga jembatan kuning kelihatan jelas dari sini

Oiya dari spot ini, suara gemuruh papan jembatan gantung yang sedang dilewati motor terdengar jelas loh.

Area Gardu Pandang dibuat begitu menawan, meskipun saat kemarau, coba kalo pas dimusim penghujan akan menghijau dan penuh bebungaan

Taman di area Gardu Pandang Kebun Buah Mangunan

Untuk masuk ke lokasi obyek wisata ini kita mesti membayar 5.750 rupiah untuk satu orang , itu sudah termasuk ongkos parkir.

Harga tiket masuk Kebun Buah Mangunan 2017

Oke, selamat menyongsong libur akhir pekan, mungkin ini menjadi alternatif destinasi wisata anda… !!!!

Dukung Yuuuk…!!! Kampung Wisata Mangunan masuk sebagai Nominasi Kampung Adat Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017

Salah satu spot Kebun Buah Mangunan

Ialah kecamatan Dlingo Bantul, dengan letak geografis yang berada disisi timur kota Bantul, yang merupakan deretan perbukitan, Daerah yang dulunya terpencil, tersisihkan, dipandang sebelah mata, kini mulai dikenal masyarakat luas dengan beragam lokasi indah yang kini di jadikan obyek wisata di Bantul. 

Salah satu nya adalah Kebun Buah Mangunan, menurut saya tempat inilah yang pertama kali menjadi obyek wisata di daerah ini, disamping pohon-pohon buah-buahan  yang menjadi daya tarik lokasi ini, namun keberadaan di antara lembah yang membuat beberapa titik spot menjadi pesona.

Saat ini kampung wisata Kampung Wisata Mangunan masuk sebagai Nominasi Kampung Adat Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017, jadi teman-teman khususnya warga Bantul bisa mendukungnya menjadi pemenang.

Berikut beberapa hal yang menarik dari Mangunan….

Kebun buah mangunan (dok. Diskominfo Bantul)

 Pedukuhan Mangunan, Desa Mangunan di Kecamatan Dlingo, Bantul secara geografis terletak di bukit ujung barat Kecamatan Dlingo.

Meski masuk dalam wilayah Bantul, kondisi alam pedukuhan Mangunan lebih mirip dengan Gunungkidul, “Adoh Ratu, Cedak Watu“.(jauh  dari raja, dekat dengan batu).

Mangunan didominasi perbukitan gersang, tanah batu, hidup jauh dari sumber air. Kondisi alam yang demikian membuat penduduk hanya bisa bercocok tanam secara musiman. Padi gogo dan singkong adalah tanaman yang paling banyak dibudidayakan. Hal ini menjadikan Mangunan terkenal dengan produksi Thiwul.

Thiwul dan Nasi merupakan indikator status sosial di Mangunan. Sebelum pariwisata seramai ini, hanya orang kaya atau orang yang memiliki lahan luas yang bisa makan nasi. Kebanyakan warga Mangunan hanya bisa makan thiwul atau nasi yang dicampur thiwul.

Pada masanya, nasi menjadi sebuah kemewahan tersendiri bagi warga Mangunan.

“Negeri di atas awan” salah satu spot di kampung wisata Mangunan

Pariwisata membawa perubahan secara ekonomi bagi warga Mangunan. Tapi, pergeseran kegiatan perekonomian, tidak menjadikan Dusun Mangunan meninggalkan adat istiadat mereka.

Kondisi tersebut diolah mengikuti perubahan jaman dan menambah daya jual Mangunan.

Berbagai tradisi hingga kini masih hidup di tengah masyarakat seperti upacara adat lamaran, pernikahan, mitoni, kelahiran, kenduri, dan msh banyak lagi.

Leluhur masyarakat Mangunan meski hidup sederhana, tapi mereka mewariskan filosofi hidup yang tinggi, yaitu selalu bersyukur apapun kondisinya. Itu sebabnya warga Mangunan tidak lupa caranya bahagia.

Berbagai kesenian masih dilestarikan warga Mangunan seperti Karawitan Budi Wiromo, Campursari Sikmanada, Sholawat Hadroh, Coke’an, Gejog Lesung, dan sanggar tari.

Jika Anda datang tiap Rabu malam Kamis, Anda bisa menikmati atmosfer warga Mangunan yang menghibur diri dengan Coke’an.

Kampung Wisata Mangunan masuk sebagai Nominasi Kampung Adat Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia 2017.

 

Untuk mendukungnya menjadi pemenang, teman-teman dapat membantu Vote:

 

KATEGORI 11. KAMPUNG ADAT TERPOPULER

 

G Kampung Wisata Mangunan – Kab. Bantul

Dengan cara kirim SMS vote:

ketik *API 11G* kirim ke *99386*

Atau via email dengan klik *bit.ly/votemangunan*

(Diskominfo Bantul)