Mas dan mbak sekalian, bukan hanya kota Jakarta saja yang terkena macet, kini kota-kota lainnya seperti seperti Yogyakarta juga ikut-ikutan macet. Untuk mengurangi kesremawutan dan mengurai kemacetan dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperluas kajian lalu-lintas searah, bukan hanya pada ruas jalan tertentu, akan tetapi kawasan sebagai salah satu upaya mengurai kepadatan lalu lintas.
“Fokus kajian adalah pada kawasan, bukan mengarah ke ruas jalan tertentu. Oleh karena itu kajian membutuhkan waktu yang cukup lama,” kata kepala Bidang Lalu Lintas Dishub kota Yogyakarta, Golkari Made Yulianto di Yogyakarta Minggu (11/1).
Menurut beliau kawasan yang menjadi obyek kajian lalu lintas searah tersebut meliputii kawasan Tugu, Kotagede, dan Lempuyangan.
“Proses kajian tidak hanya dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta saja, namun melibatkan akademisi serta pelaku yang berada di kawasan tersebut.” lanjut beliau.
Kajian dilakukan untuk mengetahui volume kendaraan yang melintas, beban jalan, kondisi sosial serta dampak perubahan arus lalu lintas di ruas jalan lain.
“Penerapan jalan searah ini ditujukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Oleh karena itu, kami tidak ingin perubahan arus lalulintas ini justu menimbulkan kepadatan di ruas jalan lain.” kata beliau.
“Jika muncul kepadatan lalu lintas, maka kondisi tersebut hanya terjadi sesaat, Setelah pengguna jalan beradaptasi maka kepadatan itu akan teruri dengan sendirinya.”
Di kawasan Tugu, salah satu ruas jalan yang menjadi fokus kajian adalah pada jalan AM Sangaji, sedangkan di Kotagede ada di jalan Kemasan dan Mondorakan, dan di Lempuyangan ada di jalan Lempuyangan.
Beliau menyebutkan bahwa,” Pelebaran jalan di Kota Yogyakarta tidak lagi memungkinkan, satu-satunya yang bisa diupayakan adalah dengan cara rekayasa lalu lintas.”
Pada 2014, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menerapkan perubahan arus lalu lintas menjadi searah di dua ruas jalan yakni jalan Prof Yohannes dan jalan C. Simanjuntak dan mampu mengurai kepadatan di kedua ruas jalan tersebut.
(sumber : tribunjogja.com )


