Bangga Berkendara Dengan Edukasi Safety Riding Yamaha

Keselamatan berkendara menjadi hal yang perlu diperhatikan untuk menekan angka kecelakaan. Maka dari itu, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg (YIMM) sebagai salah satu produsen sepeda motor di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan melalui edukasi safety riding. Bersama dengan instruktur safety riding binaan Yamaha, PT YIMM akan melaksanakan edukasi safety riding bagi para awak media otomotif pada 3 (tiga) area, yaitu Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta sepanjang bulan Oktober 2019.

“Edukasi safety riding yang ditujukan kepada para media otomotif roda dua ini dimaksudkan agar mereka dapat menjadi duta safety riding bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya untuk media, edukasi safety riding dari Yamaha juga terbuka seluruh pengguna sepeda motor di Indonesia.” jelas Yordan Satriadi, selaku Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)

Kegiatan safety riding ini diadakan oleh PT YIMM melalui program Yamaha Riding Academy (YRA). Dibimbing oleh instruktur professional binaan Yamaha, edukasi safety riding ini dikemas secara menarik melalui teori dan praktek untuk menciptakan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan.

Aktifitas safety riding ini tidak hanya untuk blogger ataupun media, namun juga terbuka untuk umum, baik konsumen, perusahaan, komunitas, maupun sekolah. Yamaha juga menyediakan program khusus untuk mencetak instruktur yang terampil pada perusahaan dengan tujuan menciptakan duta safety riding di Indonesia.

Dan tahun ini, pendaftaran aktifitas safety riding Yamaha pun menjadi lebih mudah, hanya dengan mengakseshttps://www.yamaha-motor.co.id/sys/yra/schedule/ kalian dapat langsung memilih jadwal untuk mengikuti kelas safety riding Yamaha. Ikuti kelasnya dan jadilah duta safety riding bersama Yamaha!

Yamaha Semakin di Depan

YAMAHA MAXIDAY 2019 “SAMBUT ULANG TAHUN KE-3” DI BATURRADEN PURWOKERTO

 

 

Purwokerto– Acara tahunan yang ditunggu-tunggu oleh Yamaha Maxi Riders akhirnya datang juga! Setelah sukses menyelenggarakan Maxiday di Borobudur pada tahun 2018, kini Yamaha Maxiday merayakan ulang tahun ke 3. Acara yang rencananya akan diadakan di Bumi Perkemahan Baturraden Purwokerto pada tanggal 5-6 Oktober 2019 akan menjawab kerinduan Yamaha Maxi Riders, khususnya riders di area Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk kembali berkumpul bersama.

Acara Maxiday kali ini akan berbeda dengan acara sebelumnya, para peserta Yamaha Maxiday akan ditantang melakukan perjalanan dari kota Yogya sampai ke kota Purwokerto, dengan kurang lebih hingga 250 peserta yang akan mengikuti perjalanan ini. Melalui perjalanan inlah para peserta akan membuktikan performa dan kenyamanan motor-motor Maxi Yamaha yakni motor Yamaha Lexi, Aerox 155, Nmax dan juga Xmax. Selain itu Maxiday kali ini menawarkan suasana dan pemandangan pegunungan yang berbeda, para Maxi Yamaha Riders bakalan menghabiskan malam bersama dengan konsep camping dan menikmati api unggun bersama seluruh komunitas motor Maxi Yamaha. Selama acara tersebut para peserta diajak untuk bersama merayakan kebersamaan dengan menyalakan api unggun dan pentas seni antar komunitas Yamaha. Tidak hanya itu peserta juga akan di hibur dengan berbagai hiburan dan juga doorprize.

Selama acara berlangsung peserta akan diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi sampah plastik, peserta akan menggunakan alat-alat dan makanan yang tidak menghasilkan sampah plastik, tak hanya itu Yamaha juga akan memberikan donasi berupa bibit pohon pinus untuk membantu program penghijauan area camping Baturraden Purwokerto.

Bagi kamu yang berminat untuk ikut dalam acara Maxiday Baturraden ini, kamu bisa mengakses akun social media Instagram @yamahajogja untuk info lebih lanjut. Kuota peserta sangat terbatas maka dari itu yuk buruan daftar!.

6 Warna Baru Yamaha Aerox 155 Memperkuat Karakter Sporty

Yamaha Aerox 155 VVA 2018 warna grey

Yamaha meluncurkan warna baru Aerox 155 di penghujung tahun 2018 ini. Skutik MAXI Yamaha itu tampil segar dengan beberapa pilihan warna buat konsumen berkarakter sporty.

Aerox 155 standard menyuguhkan warna Black, Red, Grey yang cocok untuk karakter aktif, sporty, muda dan enerjik. Spesial untuk warna grey tampil beda dengan cast wheel kuning yang akan menjadi magnet perhatian konsumen. Aerox 155 R-Version hadir dengan warna Matte Silver berkonsep Let’s Race, kental dengan image kuat sporty racing sesuai buat konsumen penyuka racing. Sedangkan dua warna tersedia untuk Aerox 155 S-Version yaitu Matte Black dan Matte Red mengekspresikan sentuhan elegan sporty. Aerox 155 S-Version Matte Black dengan cast wheel emas merupakan respon Yamaha dari suara pecinta MAXI Yamaha yang menginginkan warna itu seperti yang terdapat pada Nmax.

Tampilan warna baru Aerox 155 makin memperkuat kesan sporty buat para penggemar MAXI Yamaha yang ingin tetap menonjolkan sisi sporty. Yamaha memasarkan Aerox 155 standard warna baru dengan harga OTR Yogyakarta Rp 23.800.000, Aerox 155 R-Version Rp 25.300.000, Aerox 155 S-Version Rp 27.950.000 on the road Yogyakarta.

Yamaha Aerox 155 VVA standard 2018 warna merah
Yamaha Aerox 155 VVA versi S 2018 warna red
Yamaha Aerox 155 VVA versi R 2018 warna Matte Grey 
Yamaha Aerox 155 VVA Matte black 2018
Yamaha Aerox 155 VVA versi S 2028 warna Matte Black

Besaran pajak Tahunan Yamaha Aerox 155 VVA

Yamaha Aerox 155 VVA warna biru samping kanan

Hmmmm….. masih terpukau saat melihat motor ini berpapasan dijalan. Motor skuter matik besar namun tidak masuk keluar Maxi Yamaha ini cukup membuat terkesima saya selama seminggu kemarin dulu.

Dengan ditopang mesin 155 plus teknologi VVA (Variabel Valve Actuation) ini , saya rasakan tenaga dan performa nya cukup mumpuni dan tangguh, dan sangat responsif juga.
Dan konsumsi bahan bakar pun cukup terbilang tidak boros selama 4 kali pengujian saya mendapatkan data untuk satu liter BBM (Pertamax) mampu untuk jarak rentang antara 32-48 km.

Untuk pencahayaan utama yakni lampu depan boleh saya bilang sangat terang benderang, cukup mumpuni menerangi jika kita dalam perjalanan dimalam hari meski gelap gulita sekalipun. 

Lalu bagaimana mengenai pajak yang harus kita bayar disetiap tahunnnya?

Untuk pajak, bagi saya yang selama ini menggunakan motor bebek kubikasi 100-110 CC ya rada kaget sih, lha tapi motor ini khan  kubikasi mesin 155 CC ya meski sadar diri, mengintip STNK warna coklat, disana tertera PKB sebesar 358 ribu rupiah plus ditambah SW-JR sebesar 35.000 jadi total 393 ribu rupiah untuk satu tahun. Itulah yang mesti kita persiapkan untuk membayar upeti jika kita punya Yamaha Aerox. 

Oiya besaran pajak tersebut diatas untuk plat B alias untuk wilayah DKI Jakarta, untuk wilayah lain beda tipis lah ya.

Untuk pajak segitu, bagi saya cukup terbayar dengan motor skutik yang sangat menawan plus performa nya yang memuaskan. Oiya karena dimensinya yang lebih besar dari skutik standar jadi untuk berboncengan dengan keluarga (istri+2anak) cukup leluasa, motor skutik yang lebih recommended lah.

 

Pajak Yamaha Aerox 155 VVA

Well demikian sedikit mengenai besaran pokok wajib pajak dari Yamaha Aerox 155 VVA, berikut beberapa tampilan nya versi sudut pandang saya

Teknologi Fuel injeksi dari Factory racing
Panel meter Yamaha Aerox 155 VVA sangat menawan
Remote Yamaha Aerox 155 VVA

88 Km [trip kedua] bersama Aerox 155 VVA buat nanjak-nanjak ‘more Power Full’

Trip kedua bersama Yamaha Aerox 155 VVA, masih melibas jalanan pegunungan, disamping kemarin pagi sempat di jalanan datar / rata, untuk pergi kerja. Yang sempat menorehkan top speed pada angka 110 km/jam…wow mantab bukan. Sesuai yang saya janjikan untuk kembali me-review skutik gambot nan Montog, dan Like usually saya lewatkan jalur alternatif yang melewati tanjakan Cinomati, tanjakan yang cukup fenomenal di Bantul. Dan kembali di Aerox terbukti kekuatan tenaga besarnya, seperti Badak .
Si badak saat si tanjakan Cinomati
Selain di tanjakan Cinomati 😁
Selfong di icon Cinomati…eee ada pak Gojek…👍
Berangkat dari Ring road selatan Bantul, kemudian belok ke kanan (masuk ke Selatan dari perempatan Giwangan) ke jl. Imogiri Timur, lalu ada perempatan kecil ambil kiri sekitar Babadan Banguntapan kemudian mengarah ke Selatan timur menuju Wonolelo meniti jl. Pleret-Dlingo, Ploso Wonolelo. Dan melibas tanjakan Cinomati tadi, yang mana disini bau hangus karet terbakar atau mungkin dari kopling kendaraan terasa menyengat syekali. Nah, disini si Badak teruji sudah, gak ada kendala sama sekali. Gak ada, kekurangan tenaga, gak ada bunyi ‘seker’ ngoyo gitu, berasa enteng banget.  Dan saya juga biasa berhenti di titik kemiringan, yang mana jika ada kendaraan yang  tidak kuat di titik inilah kendaraan tersebut akan macet, kemudian menanjak yang tentunya dari kecepatan nol , tetap tidak masalah. Terus menanjak naik hingga perempatan ringin yang kemudian saya terus lurus menuju wilayah desa Terong kecamatan Dlingo, jalan halus berkelok menurun.
Nah disini loh pusatnya tanjakan Cinomati
Oke lanjut ke Dlingo hingga sampai pertigaan Temuwuh,  kemudian ambil kiri atau ke arah timur ini jl. Playen – Dlingo, jalan lebar tapi sedikit bumpi, banyak turunannya, melaju sedikit kencang, tapi kedua pergelangan tangan tetap siaga pada rem. Dan berkat rem yang sudah di adopsikan ABS(Antilock Brake System) ya mumpuni untuk mengatasi jika saya melebar saat ditikungan.
Saat akan masuk jembatan Getas
Dan kembali melewati jembatan Getas, kalau kemarin dari timur, sekarang dari barat. Nah selepas jembatan Getas, jalan lebar dan halus, tapi juga banyak turunanannya, yauuud deh, wuss kayak terbang gitu. Jalan lebar lurus halus sepanjang sekitar 7 km hingga sampai ketemu pertigaan Jl. Playen-Gading, , kemudian ambil kanan melewati keramaian desa Sumberejo, lalu menuju ke jl. Playen-Paliyan, nah disini nih surga nya biker, jalan lebar nan halus banyak lurus. Dikanan kiri pohon jati hingga sampai pertigaan Paliyan, terus lurus hingga ke kawasan suaka margasatwa Paliyan. Break bentar selfong lagi
Yamaha Aerox 155 VVA sedang di depan icon suaka margasatwa Paliyan
Nah selepas ini ( suaka margasatwa) saya menggila meniru gaya balap, eh tapi sempat melebar saat ditikungan..duh ngeri juga, untung gak pas ada kendaraan lawan arah, hanya sedikit agak jauh didepan dan sempat memberi kode maaf dan mereka tersenyum. sempat deg-degan tapi kemudian…ayemmm…slamet-slamet… Alhamdulillah
Yamaha Aerox 155 VVA
….kemudian mengarah ke Jl. Raya Panggang – Wonosari wilayah Saptosari…disini juga jalannnya yihuuuu….lebar halus bangettttthhh…cocok untuk nikung-nikung gitu. Tikungan tergolong tikungan panjang-panjang, asyik bianget. Hingga sampai pertigaan Panggang, saya ambil kanan ke arah jln Panggang – Dilukiskan disini jalan banyak tikungan pendek, jalan juga agak sempit, banyak menurun, tetap fokus, takut membelok melebar lagi…. akhirnya sampai wilayah Siluk, dan habis deh pesta nya. Well, untuk performa dan akselerasi , Aerox menurut saya sangat handal. Hanya sedikit binal saja menurut saya. Ditunjang dengan Smart Key System yakni tanpa anak kunci. Dan tanpa colokan kunci mekanik. Di motor yang lazimnya ada lubang kunci pada Aerox  diganti dengan knop.  jadi makin praktis, saat mau menghidupkan motor, membuka jok atau membuka tutup Tanki BBM, tinggal putar knop sesuai yang diinginkan. pun juga ada peringatan jikalau kita lupa belum memposisikan knop pada posisi off. juga adanya Start & Stop System (SSS) atau di handle bar ada gambar kode huruf A balok dilingkari, untuk hemat bahan bakar dimana mesin akan mati sendiri saat motor berhenti, dan tinggal tarik tuas gas motor akan kembali hidup. Serta Smart Motor Generator (SMG) terbukti suara nyaris tak terdengar saat mesin dihidupkan/ di starter. Untuk desain atau bentuk saya sangat suka sekali , karena skutik ini berkesan berotot gagah, atau Montog bohay kali ya….😍
Remote kunci Yamaha Aerox 155 VVA
Oiya untuk konsumsi bahan bakar, saya sempat mengujinya sebanyak 3 kkali dengan metode full to full, jadi tanki bahan bakar diisi penuh kemudian motor dipakai untuk beberapa jarak, kemudian diisi penuh lagi lalu di kalkulasi. Btw, sebenarnya pada panel meter(speedometer) sudah ada sih penunjuk rata-rata konsumsi bahan bakar nya yakni tertera pada angka 43. Tapi rasanya belum puas deh jika tidak mengujinya secara langsung…😁 Untuk pengukuran pertama sempat menorehkan angka 45,50 km/liter, seingat saya ini pemakaian wajar.  Dimana di angka odometer  awal tertera 12467 odometer akhir 12553, atau sejauh 86 km, denganbahan bakar Pertamax menghabiskan sebanyak 1.89 liter, jika dikalkulasikan 86:1,89= 45.50.
Uji pertama konsumsi bahan bakar pada Yamaha Aerox 155 VVA ; 45.50 km/ liter
Pengujian kedua
Oiya sebenarnya di panel metersudah ada penunjuk perkiraan Ki induksi bahan bakar sih yang menunjukkan pada angka 43 km/liter.
Uji kedua konsumsi bahan bakar pada Yamaha Aerox 155 VVA; 
Pengujian konsumsi bahan bakar yang kedua dan ketiga dari si Badak Aerox ini saya gunakan untuk medan jalanan pegunungan yang tentunya butuh banyak tenaga dan kebetulan saya juga sering menggeber atau membetot gas, jadi tergolong rada boros hingga mencapai angka 32,03km/ liter pada pengujian kedua dan 34,57 km/liter pada pengujian ketiga.
Uji ketiga konsumsi bahan bakar pada Yamaha Aerox 155 VVA; 
Well, demikian sedikit review mengendarai motor skutik Yamaha Aerox 155 VVA, dan uji konsumsi bahan bakar nya, semoga bermanfaat…!!!