
Hmmmm….. masih terpukau saat melihat motor ini berpapasan dijalan. Motor skuter matik besar namun tidak masuk keluar Maxi Yamaha ini cukup membuat terkesima saya selama seminggu kemarin dulu.
Dengan ditopang mesin 155 plus teknologi VVA (Variabel Valve Actuation) ini , saya rasakan tenaga dan performa nya cukup mumpuni dan tangguh, dan sangat responsif juga.
Dan konsumsi bahan bakar pun cukup terbilang tidak boros selama 4 kali pengujian saya mendapatkan data untuk satu liter BBM (Pertamax) mampu untuk jarak rentang antara 32-48 km.
Untuk pencahayaan utama yakni lampu depan boleh saya bilang sangat terang benderang, cukup mumpuni menerangi jika kita dalam perjalanan dimalam hari meski gelap gulita sekalipun.
Lalu bagaimana mengenai pajak yang harus kita bayar disetiap tahunnnya?
Untuk pajak, bagi saya yang selama ini menggunakan motor bebek kubikasi 100-110 CC ya rada kaget sih, lha tapi motor ini khan kubikasi mesin 155 CC ya meski sadar diri, mengintip STNK warna coklat, disana tertera PKB sebesar 358 ribu rupiah plus ditambah SW-JR sebesar 35.000 jadi total 393 ribu rupiah untuk satu tahun. Itulah yang mesti kita persiapkan untuk membayar upeti jika kita punya Yamaha Aerox.
Oiya besaran pajak tersebut diatas untuk plat B alias untuk wilayah DKI Jakarta, untuk wilayah lain beda tipis lah ya.
Untuk pajak segitu, bagi saya cukup terbayar dengan motor skutik yang sangat menawan plus performa nya yang memuaskan. Oiya karena dimensinya yang lebih besar dari skutik standar jadi untuk berboncengan dengan keluarga (istri+2anak) cukup leluasa, motor skutik yang lebih recommended lah.

Well demikian sedikit mengenai besaran pokok wajib pajak dari Yamaha Aerox 155 VVA, berikut beberapa tampilan nya versi sudut pandang saya



lumayun…
SukaDisukai oleh 1 orang
Pas ya
SukaSuka