
Sepertinya masih simpang siur tentang sebuah bensin baru bernama “Pertalite” ini, namun begitu, pihak PT Pertamina (Persero), Badan Usaha Milik Negara minyak bumi dan gas ini menegaskan, Pertalite bukan pengganti bensin Premium RON 88.
Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, Pertalite akan hadir bertahap di SPBU Jakarta Pusat dan Bandung. Setelah itu, baru akan dijual di SPBU pulau Jawa dan luar Jawa. Tujuannya membuat konsumsi Premium turun.
“Sehingga impor premium turun 10-20% per tahun, target awalnya itu. Tapi Pertalite bukan menggantikan Premium, tapi menjadi pilihan bagi masyarakat,” kata Bambang dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi VII DPR, Rabu (22/4/2015).
Sementara Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menegaskan, Pertalite akan membuat Indonesia tak perlu lagi mengekspor nafta, atau hasil produksi kilang, ke Jepang.
Indonesia tercatat masih mengekspor nafta sekitar 400.000 barel per bulan, salah satunya ke Jepang.
“Kita selama ini ekspor nafta, dengan hadirnya Pertalite kita akan meninjau kembali kebijakan ekspor nafta dari kilang kita selama ini,” ujar Dwi.
Ahmad Bambang menambahkan, harga nafta sangat murah di bawah harga minyak mentah.
“Dengan Pertalite RON 90, kita bisa campur nafta ini dengan HOMC sehingga menjadi bensin RON 90. Sehingga dengan hadirnya Pertalite impor premium turun tapi impor HOMC meningkat,” ungkapnya.
sumber : detikfinance.com
