Inovasi Kuliner : “Gudeg Dalam Kaleng”, Bisa Tahan Hingga Satu Tahun

Gudeg merupakan sebuah sayur khas dari Jogja, sayur adalah pelengkap makan nasi. Nah saat ini gudeg semakin berkembang pesat, dimana gudeg bisa dijadikan oleh-oleh khas dari Yogyakarta.

Awal mula gudeg dijadikan buah tangan khas dari Jogja di bungkus atau di tempatkan dalam kuali (tempat mamasak makanan khas  Jogja yang terbuat dari tanah liat/ gerabah).

Seiring dengan perkembangan zaman, kini gudeg mulai di tempatkan atau di beri wadah dengan kaleng layaknya produk kaleng ikan laut. Dengan tujuan agar lebih tahan lama, dan mudah dalam membawanya gudeg kaleng mulai gencar diproduksi. Pasalnya, sejumlah pemilik usaha kuliner bidang ini menyediakan gudeg kaleng dengan daya awet sampai satu tahun.

Dan produk gudeg kalen ini pun mulai dipasarkan ke manca negara. Agar gudeg kaleng lebih dikenal masyarakat luas maupun tingkat penjualannya maksimal, tak jarang dipromosikan secara online. Semakin mantap lagi lagi jika diikutkan event-event pameran secara rutin.  Hal seperti ini pun telah dilakukan Yudistira Panji Lelana, cucu dari Ny Elies Diah Darmawati (pemilik gudeg Bu Lies). Ia yang dipercaya sebagai tim pemasaran, antara lain telah membuat Facebook, Twitter dan Blog yang biasa digunakannya untuk mempromosikan gudeg kaleng. Dalam waktu dekat ada keinginan juga membuat website.

“Pemesan secara online menggembirakan juga, sebagian malah menjadi reseller dan biasa memesan sampai 50 kaleng,” jelas Yudistira.

Yudistira menambahkan, gudeg kaleng yang dibeli secara online, khusus dari luar DIY antara lain pernah dikirim sampai DKI Jakarta, Balikpapan, Lampung, Surabaya dan Riau. Jumlah pesanan minimal tiga kaleng dan jika memesan minimal sampai 20 kaleng bebas ongkos kirim (khusus pesanan masih di Pulau Jawa). Adapun berat satu kaleng 300 gram dan jika dibuka dapat digunakan untuk makan dua sampai tiga orang.  Harga gudeg kaleng saat ini dibanderol Rp 30.000 perkaleng.

“Kami sudah mempunyai tempat pengalengannya di daerah Sorosutan Yogya. Tingkat keawetan di dalam kaleng bisa sampai satu tahun, antara lain karena sistem pengalengannya sempurna. Sebelum diisi gudeg maupun setelah diisi gudeg disterilisasi dan di dalamnya tidak ada udaranya,” ungkapnya.

Menurut Yudistira, dalam satu kemasan kaleng tersebut berisi olahan gudeg berbahan baku nangka muda, telur itik, daging ayam dan krecek dari  kulit sapi. Bumbu-bumbu yang digunakan juga sama, sehingga cita rasanya persis dengan gudeg biasanya. Selain itu tanpa menggunakan MSG, zat kimia maupun bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan. Soal kehalalannya juga tak perlu diragukan, sebab sudah mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lalu cara menghidangkan sebelum dikonsumsi, antara lain cukup dibuka kalengnya, ditempatkan di piring dan dihangatkan menggunakan microwave.  Jika tak punya microwave, kaleng cukup dimasukkan ke dalam panci yang telah dikasih air panas mendidih.  Lalu ditunggu  beberapa menit sampai kira-kira gudegnya hangat, setelah itu kaleng segera dibuka dan segera disantap dengan nasi.

Demikian sedikit tentang sebuah inovasi kuliner khas Jogja, yakni Gudeg Kaleng, ingin membelinya ? silahkan datang ke

Jl. Wijilan No. 5, Yogyakarta,

sumber :krjogja.com

9 thoughts on “Inovasi Kuliner : “Gudeg Dalam Kaleng”, Bisa Tahan Hingga Satu Tahun

Tinggalkan Balasan ke danisubject Batalkan balasan