Nonton Yuuk…!!! FKY 2016 Kab. Bantul, 1-7 September

FKY 2016 Kab. Bantul

FKY 2016 Kab. Bantul

Bulan-bulan ini Agustus-September memang penuh keceriaan, dimana-mana beragam kesenian ditampilkan , beragam pawai dilangsungkan.

Seperti sepekan depan pada 1-7 September akan digelar sebua festival kesenian tahunan yakni FKY 2016 KABUPATEN BANTUL. 

Festival Kesenian Yogyakarta Kab. Bantul akan berlangsung mulai dari 1-7 September 2016. FKY Kab. Bantul akan dibuka dengan Pawai Budaya yang akan dilaksanakan pada Kamis, 1 September 2016 yang akan start dari Komplek II Pemkab Bantul, Jl. Lingkar Timur Manding – Lap. Trirenggo.

Dalam pawai budaya ini masing-masing kecamatan akan menampilkan 2 kelompok seni budaya. Pawai ini akan dilaksanakan tanpa kendaraan alias berjalan kaki.

Selanjutnya tanggal 2-3 September 2016 akan diadakan Pentas Seni dan Bazaar untuk eks Tuti Timur di Halaman Kecamatan Dlingo. Tanggal 4-5 Pentas Seni dan Bazaar untuk eks Tuti Tengah di Halaman Kecamatan Jetis.

Rangkaian FKY 2016 Kab. Bantul akan diakhiri dengan Pentas Seni dan Bazaar untuk eks Tuti Barat di Halaman Kec. Sedayu pada tanggal 6-7 September 2016.  

 

 

 

Sumber : Wisata Budaya Bantul

 

Wuih menarik bukan ??? Jangan sampai terlewatkan yach buat warga Bantul…. Catat tanggal dan jamnya….!!!

8 Hari Menuju Titik N0l Sape : Catatan ‘Lady Tourer’ Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

The Journey to Sape(Sumbawa) From Dewi Siti Hawa Lady Biker Tourier

“8 Hari Menuju Titik 0(Nol) Sape”

Salam adventure..

Ini adalah catatan perjalanan yang baru saja saya lakukan dari tanggal 3 Juli s/d 10 Juli 2016.

Diawali dari…

…Jauh-jauh hari selagi masih dalam masa persiapan.
banyak rider yang menyangsikan kemungkinan saya untuk sampai ke tujuan.

Entah dari mana penilaian mereka, mungkin faktor gender juga.

Karena…

Rider sebelumnya butuh lebih dari 10 hari waktu tempuh untuk jarak sekitar 3000 km, belum lagi ditambah jarak dari kota asal.

Total kurang-lebih 2 minggu estimasi yang diperlukan rider dari pulau Jawa menuju Sape (Sumbawa-Nusa Tenggara Barat) 3000 km , pergi-pulang, pergi 1500 km-pulang 1500 km. Dengan rute yang sama.

Mengikuti kata hati dan belajar dari pengalaman.
Saya berspekulasi membuat keputusan dengan keyakinan bahwa saya bisa.

Diluar dugaan …

Ternyata dalam 8 hari itu , bukan hanya medan baru, jarak dan waktu tempuh yang sangat singkat saja yang harus saya taklukan.

Melainkan juga faktor alam dan hari besar perayaan keagamaan.

Badai, hujan, portal , macet, banjir, delay transportasi dan kondisi badan yang nge-drop seiring tenaga extra yang harus dikerahkan. Alhamdulilah tetap under control dan tidak membuat saya menyerah.

Support dari para sahabat dan teman-teman yang menyemangati dan dukungan dari orang yang terkasih ( love u so, terimakasih karena kau ada untuk ku ) adalah cambuk yang membuat saya tidak ingin mengecewakan.

Banyak yang saya dapat dari perjalanan ini, selain jalinan persahabatan, teman-teman baru, pengalaman, pembelajaran, pendewasaan diri, perubahan sikap dan sifat serta rasa syukur yang berlipat setiap saat.

Pun saya percaya bahwa kisah saya ini adalah jembatan ke kisah saya berikutnya.

Yang boleh jadi  Tuhan masih merahasiakannya,  menunggu waktunya tiba .

Yang mungkin juga untuk sampai kesana , mau tidak mau-suka tidak suka, saya harus melewati bagian cerita ini lebih dulu.

Banyak orang sukses lahir dari hobi. Tergantung sejeli apa kita melihat peluang.

So ketika ada orang awam yang bilang.. “Kalo pergi-pergi tuh harus pake perhitungan.”  hmmm senyumin ajalah.. toh dijelaskan seperti apapun tetap tidak akan paham.

Buat saya orang mau ngomong apa saja tentang mimpi saya yang katanya tidak mungkin, lebai, gila, mengada-ada.
Tapi, jika Tuhan berkata ” kun fayakun ” tidak ada yang mustahil bagi Dia.

Dan bagi mereka yang beranggapan bahwa apa yang saya lakukan tidak ada gunanya, buang uang atau apapun opini orang.

Bukan saya mengabaikan,

Kritik dan saran selalu saya terima dengan baik.

Tapi saya punya pendapat sendiri. Tidak bisa dipengaruhi atau dipatahkan oleh siapapun. Setiap individu terlahir berbeda.

Kisah hidup yang sudah dilewati membentuk karakter dan pola-pikir masing masing.

Background dan pola-pikir itulah yang mengarahkan kita untuk merencanakan tujuan hidup yang seperti apa.

So, tidak masalah apapun tujuannya, setiap pencapaian tidak akan pernah sia-sia. Yakin saja bahwa kata hati adalah bisikan kemana Tuhan berencana.

Berikut catatan perjalanan saya menuju titik Nol Sape day by day in fotos …

Kuda besi milik Dewi Siti Hawa

Kuda besi milik Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

13716120_1043077645807539_1359252492470504604_n

13718531_1043077402474230_3123841706484163650_n

Dewi Siti Hawa

Dewi Siti Hawa

13781656_1043084012473569_949589985344545176_n

Dewi Siti Hawa saat di Bima

Dewi Siti Hawa saat di Bima

..