Liputan Langsung : Nikah Bareng Mataraman Di Masjid Sulthony Sleman

Salah satu Pasangan Nikah Bareng Mataraman

Salah satu Pasangan Nikah Bareng Mataraman

Hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi ketujuh pasang Pengantin juga 3 pasang manten tertua di Bantul dan Sleman. Ke 7 pasangan pagi ini Sabtu, 14 Mei 2016, dinikahkan di Masjid Sulthony Rejodani Sleman, sebuah masjid yang masih ada ikatan dari Keraton Yogyakarta yakni yang lazim disebut masjid Patok Nagari.

Tidaklah unik kalo bukan yang mengadakan acara Nikah bareng adalah Fortais. Banyak keunikan di Nikah Bareng kali ini yang bertemakan ‘Mataraman’, pertama ; mahar atau maskawin yang telah disediakan oleh Panitia(Fortais dan para sponsor) ialah cobek & munthu serta bibit buah belimbing. Kedua dihadirkannya 2 juru kunci tempat yang dianggap sakral oleh orang Jogja yakni juru Ki juru kunci gunung Merapi yakni Mas Kliwon Suraksohargo & Ki juru kunci laut  selatan yakni mas Panewu Surakso Jaladri. Ketiga; di sertakannya 3 pasangan (suami-istri) tertua dari wilayah Bantul dan Sleman yang mencapai 100 tahun (sesuai dengan peringatan hari jadi sleman yang 1-abad(100 tahun).

Masjid Sulthony pagi tadi bener-benar terasa riuh penuh kegembiraan dari para pasangan pengantin tamu undangan keluarga pengantin, dan pejabat teras kabupaten, pejabat  Kepolisian & TNI Sleman.

Acara diawali dengan sambutan-sambutan, pemukulan bedug masjid sebagai tanda akan dimulai nya acara ijab-qabul, setelah ijab-qabul acara ‘panggih’ atau bertemunya pasangan pengantin  pria dan wanita, karena pada proses akad nikah/ ijab-qabul tadi yang dihadirkan hanya pengantin pria saja.

Setelah acara panggih selesai lalu dilanjutkan dengan acara ‘Congkogan’ sebuah acara tradisi Jawa yakni peringatan usia seseorang yang keseratus tahun. Setelah itu dilajutkan pesta rakyat, seluruh tamu undangan dijamu/ dipersiapkan untuk menikmati hidangan makanan minuman yang berupa warung angkringan, bakso, sate, dawet, aneka buah-buahan, jsjsnan pasar, es krim dan lainnya, wah semuanya senang, semuanya riang membaur di halaman masjid Sulthony.

Oiya acara Nikah Bareng Mataraman ini juga di barengi dengan hari lahir/ milad yang ke-16 Panti Asuhan & Pondok Pesantren “Zuhriyah” asuhan dari Dr. Hj. Yaya Syamsiah, M.Pd.I yang letaknya tidak jauh dari masjid, bisa dibilang satu kompleks dari Masjid Sulthony.

Berikut ketujuh pasangan pengantin :

  1. Sukidi Samto Wiyono (duda/63th) – Surip (Janda/45th) : Tegalmulto Kemalang Klaten
  2. Suryadi (jejaka/38th) – Paryati (gadis/40th) : Banyuraden Gamping Sleman DIY – Purwodadi Purworejo Jateng
  3. Anwar Aziz (jejaka/20th) – Nur Azizah (gadis/24th) : Trucuk Klaten Jateng – Kuwiran Babadan Bantul DIY
  4. Suryanto (jejaka/35th) – Sunarti (gadis/21th) : Paten Tridadi Sleman DIY – Mlati Sendangadi Sleman DIY
  5. Isa Ismaya (jejaka/34th) – Malahayati (janda/39th) : Ciparay Bandung Jabar – Kayen Sindumartani Sleman DIY
  6. Ali Riza (duda/41) – Rr. Dewi Nurcahayani (janda/42) : Kajeksan Kudus Jateng – Tlogoadi Sleman DIY
  7. Sarwadi (28) – Khanifatut Diniyah (26) : Bonang Demak Jateng – Gondosuli Muntilan Magelang Jateng.

 

Dan berikut 3 Pasangan syukuran   ‘Congkogan’ :

  1. Simbah Jamidi (100 th) – Simbah Sariyem (86th) : Sinduharjo Sleman DIY
  2. Simbah Adi Wiyono/Slamet – Sadinem : Plembutan Canden Jetis Bantul DIY
  3. Simbah Sediyo Utomo/ Suroto – Simbah Boniyem : Dodotan Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul DIY

 

 

 

Well Demikianlah, liputan langsung seputar acara nikah Bareng Mataraman pagi tadi, semoga bermanfaat.

NB: foto-fotonya menyusul yach .

“Berbagi Nasi” Setiap Jum’at Malam Dari Remaja Jogja

Sebungkus nasi memang tidak seberapa, akan tetapi saya tau bagaimana rasanya tidak punya uang dan harus menahan lapar itu seperti apa !!! ” ujar bro Rudhy Wara Wiri

12814520_1238381732856256_6479270835771350838_n

Sungguh mulia apa yang dilakukan oleh Rudhy (maaf belum sempat kenalan, jadi belum tau nama asli nya) bersama beberapa/ sebagian warga atau pemuda-pemudi  Jogja. Mereka mengumpulkan nasi bungkus plus air minumnya dari siapa saja dan untuk dibagikan ke pada yang warga yang kurang beruntung semisal untuk para tunawisma/ tidur didepan toko-toko, para pekerja malam seperti; tukang becak, tukang kebersihan, tukang gendong pasar dan kepada siapa saja yang sekiranya layak diberi.

Dan Rudhy juga menggalang pemuda-pemudi lainnya dan siapa saja yang mau untuk turut membagikannya. Iya bantuan tenaga juga sangat dibutuhkan untuk aksi sosial yang hebat ini.

Lewat sebuah grup yang cukup terkenal di Jogja yakni ICJ, aksi sosial tanpa embel-embel golongan maupun politik ini dengan cepat menjadi viral.  Cepat tersebar khususnya di wilayah Jogja. Dan efektif juga untuk penggalangan logistik dan tenaga.

Berikut kutipan Himbauan dari bro Rudhy “BERBAGI NASI” yang di tulisnya di wall facebook grup ICJ;

Untuk kegiatan berbagi nasi nya setiap Jum’at malam (rutin) jam 21:15 WIB kumpul, dan nanti mulai bergerak membagikan jam 22:00 WIB, diusahakan bawa motor saja, biar tidak ribet yang membagikan, kumpul di selatan stadion kridosono/tepatnya di laboratorium HI LAB (dekat beberapa ATM) , monggo atau yang punya waktu senggang, yangg punya rejeki lebih boleh menyumbang sebungkus nasi / air mineral (gelas) ,diusahakan yang menyumbang berbentuk nasi/air, soalnya BERBAGI NASI tidak berstruktur, maksudnya tidak ada ketua, bendahara, sekertaris, dll, bagi kami pemimpinnya ya kita semua,entah yang baru ikut/ sudah lama, tapu alhamdulillah meski tidak berstruktur pejuang nasi dan sumbangan nasi tetap banyak dari semua kalangan, element, untuk yg punya wktu senggang, panjenengan datang dari rumah dengan niat membantu tenaga saja kami sangat berterima kasih banget,

Point penting ;

1. jumlah nasi bebas,berapapun

kami terima

2. Jika lauknya berkuah tolong

diplastik sendiri (takut tumpah)

3. Pastikan nasi jam 23:00 masih

Layak konsumsi

4. Bawa mantel persiapan hujan

5. Bawa selang bensin/tenaga buat

dorong motor jika nanti pas kita

membagikan nasi menemui sodara

kita yang macet/kehabisan bensin

6. Target kita; tukang becak, para

tukang gendong dipasar, anak

jalanan, para pekerja malam,

gelandangan,petugas

kebersihan ,dll.

 

NB : agar tidak membawa atribut/kendaraan yang bernuansa partai/politik,krna berbagi nasi bukan tunggangan dari politik, resmi kesadaran pribadi yang mau berbagi ke sesama,, matur sembah suwun lurrr..

cp : 089664101810 / 5E11D252 (rudhy)

Ini beberapa fotonya;

1936282_1279705372057225_4646934845949112623_n

13178807_1279705355390560_6720685448147597206_n

13239135_1279705328723896_5175189294923681515_n

13177763_1279705308723898_383922186199656021_n

13164210_1279705292057233_9012618865702724847_n

 

Dan ini basic dari aksi berbagi nasi;

GERAKAN BERBAGINASI DIY

 

berbuat baik dan mau peduli, lebih peka dengan keadaan lingkungan sekitar (terutama di Yogyakarta) melalui nasi bungkus.

 

• Berbaginasi berpusat di Kota Bandung, dan saat ini sudah ada di 68 kota se-Indonesia.

• Melalui sebungkus nasi, bisa menjadi awal untuk melakukan kegiatan lanjutan seperti :

• BERBAGI PENGOBATAN dan

• EMERGENCY RESPONS TEAM / Tanggap Bencana

• Sanggar belajar anak-anak di Keparakan

 

BERBAGINASI JOGJA

• Merupakan bagian dari BerbaginasiPusat/ Berbaginasi ID (cek twitter @berbaginasiID dan @berbaginasiDIY , website http://www.berbaginasi.com

• Rutin bergerak setiap seminggu sekali, setiap hari Jum’at malam berkumpul jam 21.00 – selesai, di sayap selatan Kridoso (Parkiran ATM) .

• Sudah 2 tahun lebih Berbaginasi Jogja berjalan (tanggal 22 Februari 2015 ulang tahun yang ke-2)

• Sekitar 350 nasi yang di distribusikan , dengan total relawan sekiar 50an orang setiap Jum’at malam.

• Tidak hanya membagikan nasi bungkus, tetapi juga berbuat banyak di kegiatan yang lain, seperti :membantu GEPENG (gelandangandanpengemis) yang ingin pulang ke daerahnya tp tidak punya biaya, membantu pengobatan kalau ada yang sakit, tanggap bencana dengan berjaringan dengan berbaginasi di kota2 di Indonesia (Tragedi erupsi GunungS inabung, Banjir di Kudus, Erupsi Gunung Kelud, Longsor di Wonosobo).

• Telah berdiri sanggar belajar anak-anak “Omah Pasinaonan” merupakan sannar bermain dan belajar di daerah Keparakan.

 

Kenapa dan apa latar belakang didirikan Berbaginasi di Yogyakarta?

Karena banyak saudara kita yang masih tidur beralas bumi dan beratap langit yang masih susah mendapatkan makan teratur.

Kami keluar pada malam hari karena kami memilih orang tertentu yang lebih berhak. Karena kita ingin berbagi, tapi kebanyakan dari kita nggak tahu harus mulaidari mana.

Karena nggak semua orang punya uang untuk berbagi, atau nggak punya waktu. Atau nggak punya dua-duanya tapi punya semangat.

 

Prioritas yang diberinasi:

orang yang TIDAK MEMINTA; mereka yg bekerja tp tidak berkecukupan ini yang jadi target

1. Orang yang tidur di jalanan

2. Pemulung

3. Tukang sampah

4. Tukang Becak

5. Orang yang beraktivitas di malam hari

 

RUTE Pembagian :

di titik2 seperti ruko timur pasar Bringharjo, Parkiran Bus Ngabean, sepanjang jalan Kh.Ahmad Dahlan, sepanjang Jl.Mangkubumi, jalan MT.Haryono, dll

 

Kenapa Malam hari? (jam 10malam-jam 12 malam)

Kami memilih waktu di malamhari (tengah malam) karena kami sengaja memilih orang yang istilahnya kurang beruntung karena masih tidur beralas bumi dan beratapkan langit, selain itu target kami adalah orang yang masih mau capek-capek bekerja di tengah malam (ex: pemulung, tukang beca, tukang sampah) dikarenakan kondisi ekonomi mereka kurang dan mereka sama sekali enggan untuk meminta.

Saatnya kita bergerak, walau hanya dimulai dari sebungkus nasi!!

 

Cara Memberi Nasi :

• Berkumpul di TKP (Tempat Kumpul Pejuang Nasi)

• Membagi tim menjadi 2 atau 3 (tergantung jumlah nasi) , melepas helm, membangunkan dengan tangan, menyapa, dan memberikan nasibungkus dengansenyuman

 

 

Siapa saja Anggota Berbagi nasi Jogja?

Kita…. Kita semua yang punya semangat untuk berbagi

 

KRITERIA NASI  BUNGKUS :

1. Usahakan dibungkus dengan kertas minyak (1bungkus kisaran harganya sekitar 5-6ribu)

2. Nasi bungkusnya diusahakan tidak berkuah atau kuahnya dipisah (menghindari bungkusnya tidak rusak dan tidak cepat bau)

3. Untuk mempermudah distribusi, nasi & air minumnya sudah di paket dalam satu bungkus

 

ASAL NASI BUNGKUS / Sumber Dana :

Tidak ada support dari lembaga apapun, semua bungkus nasi berasal dari sumbangan, pribadi, titipan, amanah dari teman-teman yang mau peduli dengan kegiatan ini.

 

Kegiatan ini orisinil tanpa ada bendera, suku, ras, agama, politik, kepentingan dari lembaga manapun !

 

 

Bagaimana cara berpartispasi?

1. Membawa nasi bungkus sesuai dengan kemampuan kita (enggak wajib, tapi disarankan)

2. Untuk yang nggak punya waktu..bisa ‘nitip’ ke yang akan beraberangkat atau diberikan saat meeting point.

3. Untuk yang nggak puny auang..bisa membantu mendistribusikan nasi

4. Untuk yang bisa masak..bisa membantu menyiapkan untuk yang akan berangkat.

5. Untuk yang akan berangkat..bisa posting di group, Broadcast Messages, wall, tweet, dll, untuk menampung lebih banyak bala bantuan.

 

Bahwa dimulai dari sebungkus nasi ini bisa mengajarkan kitabanyak hal.  Hal2 yg tdk kita dapatkan di sekolah/kuliah !!!

 

 

MEDIA SOSIAL :

Link funpages http://www.berbaginasi.com / Berbaginasi dan BerbaginasiJogja

Twitter: @berbaginasiID dan @berbaginasi_DIY

CP

Fida  SMS&WA (081 7272 322)

fidarinidevi@gmail.com

 

 

NOTE :

Selama Ramadhan kami mengubah kegiatan kami menjadi berbagi taljil, selama bulan puasa dengan memberikan makanan dan minuman untuk berbuka, menjelang buka puasa , meeting point di Kridosono.

 IMG_2716 IMG_2723

IMG_2689i

IMG_2673

 

IMG_2733 (1)

 

Sumber  : berbagi nasi Jogja

….