Miss Bantul Ekspo 2015, Turut Jaga Stand

Foto Berita 2416

Hari ini Jum’at 31 Juli 2015, Sudah enam hari sejak pembukaan Bantul Ekspo 2015, namun saya belum sempat menengoknya, hadeww, lagi kerja masuk siang, jadi penasaran yang katanya ada makhluk (gadis-gadis) yang cantik-cantik turut jaga stand di bantul Ekspo 2015..mereka adalah Miss Bantul Ekspo 2015.

Bantul Ekspo tahun 2015 ini mengalami pemandangan yang berbeda dari sebelumnya. Ada nuansa lebih ceria dengan hadirnya miss Bantule Ekspo di depan sekretariat dan menara siar.

Pengunjung yang akan mencari informasi seputar kegiatan di sekretariat Bantul Ekspo akan disambut dua miss di depan pintu, juga saat akan memanfaatkan menara siar.

Menurut Bayu Kuntani selaku penyelenggara pemilihan Miss Bantul Ekspo 2015 di bawah payung Starlight Production mengatakan, tahun ini beberapa stant seperti sekretariat, menara siar dan DPU telah membuka diri untuk dijaga. Walaupun untuk DPU hanya sehari saat pembukaan saja sementara untuk sekretariat dan menara siar sampai akhir pameran.

Bayu menambahkan ide awal memang para miss ini diadakan selain untuk menggali potensi putri-putri khususnya Bantul lewat pemilihan miss, juga bisa dimanfaatkan peserta Bantul Ekspo untuk membantu menjaga.

Harapannya kedepan para pemenangnya bisa melangkah ke jenjang pemilihan yang lebih tinggi dan yang belum, bisa belajar lebih banyak.

“Kami berharap para nominator bisa membantu stan untuk terlibat didalamnya, sehingga bisa menambah pengetahuan dan kepercayaan diri” jelasnya.

Sementara Sekretaris Panitia, Tunik Wusri Arliani, S.Sos. MSE, mengatakan setiap peserta Bantul Ekspo diberi keleluasaan dalam berkreasi asal masih dalam koridor aturan. Untuk stant tidak boleh terlalu keluar dari kapling yang ditentukan sehingga tidak mengurangi jalan pengunjung. Juga memasang gambar yang tidak mendidik dan penjaga harus sopan dan mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung.

“Untuk Miss BE, panitia sangat senang bila semua stand mau memanfaatkan sehingga terkesan lebih modern, Cuma pakaiannya harus menyesuaikan visi dan misi Kabupaten Bantul” jelasnya.

sumber (mw) bantulkab.go.id

‘Othok-Othok’ si Maskot Bantul Ekspo 2015 Pecahkan Rekor MURI Sebagai Othok-Othok Terbesar

Foto Berita 2413

Minggu (26/7) sore kemarin lusa Bantul Ekspo ( BE ) 2015 yang merupakan ajang pameran berskala nasional dan telah ditunggu masyarakat, akhirnya dibuka dengan pemotongan pita oleh Wakil Bupati Bantul, Drs. Sumarno, Prs. BE 2015 diselenggarakan mulai 26 Juli hingga 6 Agustus 2015, di sebuah pasar aneka kerajinan yakni Pasar Seni Gabusan (PSG) Jl. Parangtritis Km 9,5 Gabusan Timbulharjo Sewon Bantul.

Even kali ini dengan maskot yang cukup spektakuler berupa Othok-Othok terbesar dan dicatat pada Musium Rekor Dunia Indonesia. Othok-othok tersebut memiliki tinggi 6 meter dan lebar 3,5 meter dengan material pembuatan dari besi dan drum. “kami telah mengadakan pengukuran dan memutuskan memberikan sertifikat MURI dalam kategori othok-othok terbesar” kata manager MURI, Sri Widayati.

Othok-othok tersebut tercatat pada sertifikat dengan nomor 7018 dan diserahkan kepada Pemkab Bantul sebagai penggagas dan diterima Wakil Bupati, Drs. Sumarno, Prs, Panitia sebagai penyelenggara dan bengkel dolanan anak Kampung Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul selaku pembuat.

Bupati Bantul dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Bupati, Drs. Sumarno, Prs. Mengatakan pameran Bantul Ekspo merupakan gambaran perkembangan pembangunan di Bantul. Dari tahun ketahun semakin bervariasi dan peserta juga semakin banyak. “Dari pembangunan yang kita lakukan bersama saat ini, akan kita nikmati bersama pada waktu yang akan datang” jelasnya.

Sementara Ketua panitia yang juga Kepala Bagian Humas Bantul, Andy Soelystyo, SH.MH. melaporkan setiap kali dibuka Bantul Ekspope serta selalu membludak, banyak yang akhirnya tidak tertampung dan panitia sudah tidak mampu menyediakan kapling. Peserta juga tidak hanya dari daerah dan pengusaha kecil, banyak peserta dari show room motor danmobil rutin ikut dan semakin bertambah.

Tema yang diambil untuk tahun ini “Produk Lokal Pendukung Daya Saing Daerah Untuk Kesejahteraan” hal ini sejalan dengan semangat Bantul dalam program Produk Andalan Sementara (PAS) sebagai implementasi One Village One Product (OVOP)

 

sumber : bantulkab.go.id (mw)

peta lokasi PSG:

 

Bantul Ekspo 2015 Telah Resmi Dibuka, ‘Lets go’…Yuuk Nonton…!!!

Ilustrasi Bantul Expo (Gapura Bantul Expo 2014)

Ilustrasi Bantul Expo (Gapura Bantul Expo 2014)

Minggu (26/7) sore Kemarin even tahunan Bantul yakni Bantul Ekspo 2015 telah resmi dibuka. Diawali dengan pawai gerobak dan andong, dari Rumah dinas Bupati menuju ke Pasar Seni Gabusan (PSG), dimana PSG merupakan tempat yang selalu digunakan sebagai ajang Bantul Ekspo (BE). Sedang rencananya ajang BE di gelar dalam 10 hari yakni mulai tanggal 26 Juli hingga 6 Agustus 2015 mendatang.

PSG adalah sebuah pasar penjualan souvenir khas bantul dan Jogja dan tempat yang luas memberi banyak kontribusi untuk penyelanggaran BE.

Dalam Sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Didik Purwadi, Gubernur mengapresiasi penyelenggaraan Bantul Ekspo sebagai event tahunan yang menampilkan produk-produk lokal Bantul sebagai potensi daerah dan akan menjadi barometer pembangunan di Bantul.

“Dalam kerangka pembangunan nasional, ekonomi daerah menjadi kekuatan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Bantul Ekspo menurutnya menjadi hal yang penting dan strategis sebagai ajang promosi, penguatan jaringan, dan perluasan informasi kepada publik, mengenai potensi yang dimiliki Bantul.

“Harapannya, dari ajang ekspo ini kemudian dapat terjalin sinergitas antar sesama peserta dan pelaku usaha, sehingga pada gilirannya dapat memberikan dampak positif yang besar bagi perekonomian masyarakat Bantul dan DIY pada umumnya,” paparnya.

Bantul Ekspo menurutnya telah mampu menggerakkan sektor pariwisata, kerajinan, serta perekonomian masyarakat, sehingga diharapkan mampu menampilkan produk yang bisa bersaing dengan produk impor.

Wakil Bupati Bantul, Soemarno PRS yang mewakili Bupati Bantul, Sri Surya Widati dalam membacakan sambutan mengharapkan Bantul Ekspo bisa menjadi pengantar suksesnya para pengusaha demi mengokohkan perekonomian Bantul.

“Kita perlu banyak melakukan terobosan untuk menciptakan karya-karyadan produk baru,” ungkapnya.

sumber : (tribunjogja.com)

Saat Ini Sedang Dibuat ‘Othok-Othok’ Raksasa Sebagai Maskot Dari Bantul Expo 2015

Mainan Othok-othok (dalam lingkaran) dan pembuatan otho-othok raksasa di bengkel [foto : tribunjogja/anas apriyadi]

Mainan Othok-othok (dalam lingkaran) dan pembuatan otho-othok raksasa di bengkel [foto : tribunjogja/anas apriyadi]

Kurang lebih satu bulan mendatang akan di gelar kembali sebuah hajatan besar tahunan dari Pemerintah kabupaten Bantul, Ialah Bantul Expo 2015 ajang rutin yang biasa digelar di bulan Juli – Agustus memberi antusias tersendiri bagi masyarakat Bantul.
Dan biasanya untuk lebih menarik bagi para pengunjung dibuatlah sebuah maskot, maskot tersebut biasanya berukuran besar raksasa. Jika tahun lalu (Bantul Expo 2014) maskotnya adalah klonthong, yang merupakan liontinnya sapi, nah kali ini di Bantul Expo 2015 yang jadi maskot raksasanya adalah “othok-othok, sebuah mainan anak tradisional dari Bantul/Jogja.
Dan saat ini sedang dalam masa pengerjaannya, berikut berita selengkapnya,
Sebuah mainan tradisional bernama othok-othok tengah dibuat di salah satu bengkel las di pinggir jalan lingkar Selatan, Saman, Bangunharjo, Sewon.

Berbeda dari mainan biasanya yang kecil, othok-othok ini dibuat berukuran raksasa sebagai maskot Bantul Ekspo 2015.

Othok-othok merupakan mainan tradisional yang biasanya dibuat dari bambu. Mainan ini dimainkan dengan memutar-mutar tangkainya, sehingga silinder bambu yang ada di ujungnya akan terpukul-pukul dan mengeluarkan bunyi ‘othok-othok’.

Kasubag Pemberitaan Kantor Humas dan Informasi Pemkab Bantul, Bambang Santosa menjelaskan othok-othok raksasa ini akan dibuat dengan tinggi enam meter dan lebar 3, 5 meter dengan berbahan baku besi.

“Rencananya ini akan jadi pemecahan rekok MURI, sebelumnya di MURI ada tetapi lebih kecil dan dari kayu dan cepat rusak, kalau mau memecahkan rekor bahannya lebih besar dan awet,” paparnya pada Kamis (9/7/2015).

Bambang menjelaskan pemilihan othok-othok sebagai maskot Bantul Ekspo untuk melestarikan nilai mainan tradisional anak-anak Bantul yang mulai dilupakan.

Selain itu, dengan dipilihnya othok-othok pengerajin mainan tradisional diharapkannya bisa memproduksi lagi mainan tersebut.

“Anak muda juga diharapkan lebih kenal othok-othok, permainan othok-othok kan juga bisa melatih motorik anak karena ada gerakan memegang dan memutar mainan,” ujarnya.

Pemilihan othok-othok sebagai maskot Bantul Ekspo sendiri tak lepas dari peran kampung Dolanan Pandes di Bangunharjo, Sewon yang mempopulerkan kembali othok-othok di Bantul.

Kepala Desa Panggungharjo, yang juga penggerak kampung dolanan, Wahyudi Anggorohadi berharap othok-othok juga bisa menjadi ikon baru di Bantul.

“Pilihannya othok-othok karena bisa jadi ikon yang berbeda dari daerah lain, ini diharapkan bisa jadi landmark baru Gabusan selain gong,” tuturnya.

Joko, salah seorang pembuat othok-othok raksasa menerangkan empat orang dibutuhkan untuk merakitnya dan butuh waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan othok-othok raksasa berbahan besi dan drum.

Jika telah selesai, othok-othok ini akan berdiri tegak di lokasi Bantul Ekspo di Pasar Seni Gabusan pada 26 Juli hingga 5 Agustus mendatang, sementara cara membunyikannya dengan didorong dibantu lintasan yang ada di bawahnya.

 

(sumber : Tribunjogja.com)