Tidak sia-sia meniti jalan aspal menanjak yang begitu menjulang, menuju lokasi Gua Jepang, dan saat melihat beberapa gua, saya langsung hanya bisa mlongo berdecak kagum…amazing….menakjubkan, 18 buah gua Jepang, Berada dalam sebuah puncak bukit di daerah pegunungan. Tidak terbayangkan bayangkan dahulu bagaimana membuat nya.
Menurut literatur yang ada disana, ke delapan belas gua tersebut merupakan bangunan peninggalan militer Jepang pada masa Perang Dunia II yang di bangun sekitar tahun 1942-1945, untuk mengantisipasi serangan Sekutu ke Jawa dari laut Samudera Hindia. Gua Jepang yang terdiri dari 18 gua tetsebut, berbahan dasar beton(semen pasir koral) bertulang(besi) dengan pintu dari kayu (tapi saat ini kesemua pintu gua sudah tidak ada, pen). Luas keseluruhan dari lokasi Gua Jepang sekitar 12 hektar. Seperti benteng pertahanan, Gua di bangun dengan membuat lubang didinding-dinding bukit, juga ada yang dibuat sedikit menjulang keatas sekitar 1 meter berbentuk segi lima, dan disetiap sisi ada lubang kotak persegi panjang, yang seperti nya untuk mengintai ataupun menaruh moncong senjata, Gua Jepang memiliki kedalaman ruang yang variatif, ada yang hanya seukuran 2×2 meter hingga seluas 6×6 meter. ukuran pintu gua sekitar 100 x 150cm. Ketebalan dinding gua sekitar 30-60cm.
Dari bentuk gua atau bisa kita sebut bungker ini,seperti nya mempunyai beragam fungsi, diantaranya :
1. Gua untuk kepentingan pengintaian dan penembakan, yang diindikasikan menggunakan sejenis senjata berat artileri berat semacam meriam, yang terletak di ujung/paling terdekat daei tepi panatai berjumlah 1(Gua 18)
2. Gua-gua untuk kepentingan pengintaian dan penembakan yang diindikasikan menggunakan senapan mesin ringan terletak di lereng-lereng bukit, yang menghadap ke lembah-lembah, berjumlah 6 buah.
3. Gua untuk kepentingan logistik, dan akomodasi pasukan, terletak di dekat lapangan upacara (sekarang lapangan sudah tidak terlihat) berjumlah 3.
4. Gua untuk kepentingan dan akomodasi pasukan, terletak di lapangan upacara berjumlah 1 atau disebut Gua dapur umum, (Gua 16)
5. Gua-gua khusus untuk kepentingan penyimpanan amunisi dan bunker pasukan terletak dibukit yang terdapat di gua-gua penembakan, berjumlah 8 buah.
Menurut jenis bentuk bangunan Gua, maka bisa dikelompokkan menjadi 4 macam gua yakni:
1. Gua dengan 4 buah lubang pengintaian
2. Gua dengan 1 buah lubang pengintaian
3. Gua dengan 2 buah pintu
4. Gua dengan 1 pintu.
Jika kita mengunjungi Gua Jepang maka seakan kita mendapat beberapa paket wisata , yakni Gua Surocolo di bawahnya, dan Puncak Kahyangan yang merupakan wisata baru yang saat ini sedang dirintis penataan lokasi oleh pokdarwis setempat. Puncak Kahyangan berada di antara Gua 11 dan 12 , ditempat ini kita bi sa memandang pesisir selatan dari keringgian, mulai dari pantai Parangtritis hingga pantai Pandansari terlihat dari spot Puncak Kahyangan. Oiya di atas Gua 10 yang merupakan puncak tertinggi juga telah dibuatkan sebuah gazebo. Kita juga bisa menikmati lanscape pesissir selatan Bantul. Sembari menikmati hembusan angin sepoi.
Gua Surocolo yang dibawahnya ada mata-air dan kolam air/ sendangnya, saat ini juga sedang dalam proses restorasi, kalo sudah jadi sepertinya terlihat menawan.
Gua Jepang masuk dalam suaka Cagar budaya, jadi keberadaannya dilindungi oleh pemerintah Yogyakarta dalam hal ini Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta. Diharapkan menjadi sebuah saksi sejarah yang bisa dilihat hingga ke generasi selanjutnya, anak cucu kita. Dan prakteknya ada pos Jaga Di Gua Jepang serta proses pembersihan berkala dari dinas BPCB Jogja, saya sempat melihat beberapa bapak-bapak menyapu pada sekitar gua dan di seluruh lokasi ke 18 belas Gua Jepang tersebut. Dan lokasi benar terlihat bersih.
Jadi silahkan anda berkunjung kesana, menikmati alam pegunungan, menghirup udara segar, serta melihat saksi sejarah gua Jepang.
Oiya, lokasi Gua Jepang berada di wilayah dusun Ngreco & Poyahan, desa Seloharjo, kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, DIY. Kita bisa melalui 3 jalan jika ingin mengunjunginya, dari Imogiri, yakni jembatan Siluk, ke arah barat selatan atau masuk jalan Siluk-Parangtritis terus ikuti jalan tersebut sekitar 8 km, nanti ada papan penunjuk arah ke Gua Jepang.
Jika kita dari Pundong juga bisa, tinggal kita menyeberang Jembatan baru Soka, lalu ambil kanan terus ikuti jl Siluk-Parangtritis, sekitar 1km maka telah sampai jalan masuk ke arah Gua Jepang.
Lalu jika kita dari Jalan Parangtritis maka setelah jembatan Kretek atau sebelah utara pintu TPR Parangtritis, kita ambil kiri, masuk ke jalan Siluk-Parangtritis, sekitar 2km maka sampai lah kita ke jalan masuk ke Gua Jepang. Pastikan kendaraan anda siap menanjak ya, saat ini jalan aspal menuju ke Gua Jepang telah bagus, jadi enak kita melaluinya, jalan selebar 3 meter tersebut akan menuntun kita menuju ke titik-titik gua, ke 18 Gua Jepang. Atsu bisa dikata, gua h a jepang twrsebut berada di pinggir jalan aspal itu . Hingga jalan aspal baru habis di Gua no 13.
Lokasi Gua Jepang yang seluas 12 hektar tersebut sepertinya juga cocok untuk acara out-bond, silahkan konsultasi ke pos jaga jika ingin punya acara begitu.
Oke cukup segini dulu yach ulasan mengenai Gua Jepang Pundong, selebihnya silahkan berkunjung kesana deh….
Selamat berlibur…..!!!














