Tentang Gempa Semalam [Jum’at 25/9/2015]

Ilustrasi gempa – http://www.liputan6.com

Saya, Warga Bantul dan DI Yogyakarta tadi malam [Jumat (25/09/2015)] sempat dibuat kaget dan harus keluar rumah karena merasakan gempa. Tepat di pukul 20:28:54 WIB. Titik gempa terjadi pada koordinat 7,9 LS dan 110,52 BT dengan kedalaman 12 km. Walaupun secara ukuran SkalaRitcher terbilang tidak besar/ dibawah 5 namun begitu terasa, berikut penjelasan dari kepala BMKG Yogyakarta.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Toni Agus Wijaya mengungkapkan, getaran gempa dirasakan hampir di seluruh wilayah DIY. Meski demikian dipastikan gempat tektonik tersebut tak berpotensi Tsunami. “Karena skalanya kurang dari 5 maka tidak perlu khawatir karena tidak ada potensi Tsunami,” jelasnya.

Gempa yang terjadi sekitar 4 detik tersebut tadi menurut Toni tergolong gempa yang kecil, namun karena lokasi yang tidak terlalu dalam dan jauh dari daratan maka sangat terasa hingga radius puluhan kilometer. Toni mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menyikapi adanya fenomena alam tersebut.

Dikatakan pula oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, skala MMI yang pada gempa Gunungkidul ini dirasakan hingga kategori III dan IV di wilayah Bantul. “Wilayah tersebut merasakan goncangan yang cukup besar jika didasarkan pada skala MMI,” jelasnya.

Skala III sendiri dijelaskan sebagai sebuah getaran yang nyata dirasakan di dalam rumah serta seakan-akan ada truk berlalu. Sementara itu kategori IV MMI dijelaskan jika pada siang hari getaran gempa dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar ruangan oleh beberapa orang serta gerabah yang pecah juga jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala MMI sendiri tertinggi di karegori XII dimana dalam keadaan tersebut seluruh wilayah hancur sama sekali dan tanah terlihat bergelombang serta pemandangan menjadi gelap karena benda-benda terlempar ke udara. Skala Mercalli ini merupakan skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.

Skala ini diciptakan oleh seorang vulkanologis Italia bernama Giusepe Mercalli pada tahun 1902. Skala Mercalli medasarkan perhitungan dari sumber orang yang selamat dari gempa juga melihat tingkat kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Saat ini seluruh penghitungan lebih banyak didasarkan pada skala Richter. Skala tersebut dianggap jauh lebih objektif dibandingkan dengan skala Mercalli.

sumber : http://www.krjogja.com