4 Langkah Proses Turun Waris di Kelurahan

Mas-mbak sekalian, pada kesempatan kali ini, kembali saya akan mencoba berbagi pengalaman kepada anda semua. Yaitu pengalaman saya sewaktu mengurus proses turun waris atau proses pembagian waris di kelurahan.
Dengan niat untuk berbakti kepada orang tua, dan juga niatan untuk membantu keluarga besar kakek-nenek untuk menyelesaikan urusan warisan.
Maka aku sanggupi tugas ini, sendirian, (walaupun awalnya ada beberapa kerabat yang akan bersama melakukannya, tapi ternyata saya melakukannya sendirian). Intinya apa yang saya lakukan adalah sebagai penghubung antara keluarga dengan Kelurahan.
Mas-mbak, perlu anda ketahui bahwa dalam proses turun waris atau proses pembagian tanah warisan di kelurahan, ternyata banyak liku-liku didalamnya, sungguh suatu hal yang menguras waktu, tenaga dan pikiran. Seakan masalah selalu ada, masalah datang silih-berganti mengiringi langkah prosesnya. Jadi disi dibutuhkan kesabaran, keuletan dan kerja keras untuk menyelesaikannya.
Dan setelah 2 tahun menunggu(berkas selesai di kelurahan lalu di tindak-lanjuti PPAT), alhamdulillah akhirnya sertipikat tanah jadi juga. Total waktu proses dari pemasangan pathok-sertifikat, 3 tahun 4 bulan. Waw, ternyata proses ini butuh waktu yang lama juga ya. Tapi ini bukan jadi patokan lamanya waktu.
Bisa jadi akan lebih cepat dan lebih sederhana, jika semua persyaratan telah siap, semua ahli waris bisa datang pada waktu sidang turun waris.
Baiklah mas-mbak sekalian inilah cerita saya sewaktu mengurus proses pembagian tanah waris di kelurahan.
Proses ini sebenarnya bisa dikatakan suatu proses awal dalam pengajuan pembuatan sertipikat tanah, dengan jalan/cara/metode Turun Waris. Yaitu pengalihan dan pembagian hak milik tanah dari milik orang yg telah meninggal dunia, kepada keturunannya anak-anaknya dan atau cucu-cucunya.

Mas-mbak sekalian, sebelum proses ini berjalan, atau sebelum anda melangkah ke Kantor Kelurahan. Alangkah baiknya, bila pembagian warisan sudah benar-benar selesai, semua ahli waris sudah benar-benar menerima dan mengakui dari hasil keputusan pembagian tanah warisan.

Jika sudah maka inilah langkah-langkahnya:

Langkah pertama : silahkan anda datang ke Kelurahan dan menghadap ke pejabat yang berwenang dalam hal ini, ialah kepala bagian Pemerintahan. Silahkan bilang pada beliau bahwa, keluarga anda akan mengurus sertipikat tanah dengan jalan turun waris, tanyakan pula apa saja persyaratannya. Maka anda akan di berikan syarat-syaratnya Yaitu seperti yang saya tuliskan sebelumnya 7 Persyaratan Turun Waris di Kelurahan. Dan anda akan di suruh datang ke kepala dusun untuk pelaporan, serta minta diadakan pemasangan pathok atau tanda batas tanah(syarat no. 6). Dan diminta pula agar kepala dusun untuk melakukan pengecekan tentang kepemilikan tanah di dalam buku kutipan Letter C yang ada di kantor Kelurahan tentunya.

Langkah kedua : Pemasangan tanda batas atau pathok. Sebelum pemasangan, mintalah ijin kepada ketua RT, dan minta kedatangannya pada waktu pelaksanaannya. Kita juga diwajibkan minta persaksian dari tetangga, 4 penjuru, kanan, kiri, depan dan belakang dari tanah yang akan kita beri tanda, atau kita tanam pathok. Dan tetangga tersebut yang benar-benar pemilik tanahnya. Karena sebenarnya tetangga kita tersebut sudah tercatat dalam buku kutipan letter C. Dan nantinya akan diminta pembubuhan tanda tangan sebagai saksi. Jika tanah anda kebetulan ada yang berbatasan dengan sarana umum seperti jalan, sungai, atau lapangan, cukuplah kepala dusun sebagai saksinya.
Setelah selesai pemasangan tanda batas, jangan lupa beri hadiah kepada para tetangga ya, ya sebagai ucapan terimakasih atas waktu dan persaksiannya. Katakan juga pada mereka bahwa, beberapa waktu mendatang akan minta tanda tangan dari mereka.

Langkah ke tiga :
Adalah sidang Pembagian Waris, atau biasa orang jawa-jogja-bantul menyebutnya sidang “Poro Gotro” yaitu suatu sidang yang memutuskan dan mengesahkan hasil pembagian tanah waris. Kang mas-mbak yu sekalian, setelah semua syarat terkumpul, diantaranya: akta kematian pemilik tanah, surat kematian pasangan (suami-atau-istri) pemilik tanah, fotocopy KTP&KK semua ahli waris, blangko keterangan waris dari BPN. Maka mintalah waktu atau hari kepada pejabat Kelurahan, untuk dilaksanakannya sidang pembagian Waris atau sidang Poro Gotro tadi.
Di usahakan semua ahli waris bisa hadir dalam sidang ini. Karena sidang ini amatlah penting, dimana semua ahli waris akan mendapat keputusan dari pejabat Kelurahan, disamping itu juga semua ahli waris akan di minta membubuhkan tanda tangan, yang disaksikan langsung oleh pejabat terkait, sebagai bukti tertulis yang akurat akan keputusan pembagian tanah waris.

Langkah ke empat : adalah dilakukannya pengukuran obyek tanah oleh pejabat Kelurahan. Obyek tanah yang sebelumnya telah dipasang atau ditanam pathok atau tanda batas, dan telah di gambar pula oleh pejabat Kelurahan, maka akan di ukur luas obyek tanahnya. Dalam pelaksanaannya, cukuplah pihak keluarga yang mendampingi pejabat Kelurahan. Tanpa perlu lagi saksi dari pihak tetangga kanan-kiri, dan depan-belakang. Setelah pelaksanaan pengukuran selesai, lalu setelah itu pihak Kelurahan menyelesaikan pemberkasan sampai disahkan dan ditanda tangani oleh Kepala Desa.
Maka selesailah sudah proses Turun Waris di Kelurahan.
Tinggal kita sendiri atau melimpahkan kepada PPAT/Notaris yang akan melanjuti proses berikutnya yaitu mengesahkan semua berkas ke Kantor Kecamatan, lalu ke BPN.
Yang jelas dalam proses di Kelurahan, maka haruslah pihak keluarga sendiri yang menjalankanya., tidak di bolehkan diwakilkan oleh pihak luar.

Demikianlah cerita saya sewaktu memproses pembagian tanah warisan di Kelurahan, semoga bermanfaat. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan saja, siapa tau saya bisa menjawabnya.

Embung Merdeka

  • Embung Merdeka dilihat dari sisi timur-utara.

    Embung Merdeka dilihat dari sisi timur-utara.

  • Gambar embung merdeka

    Embung Merdeka dilihat dari sisi tengah menghadap ke utara.

  • Embung, entah dari mana asal kata ini. Aku pun telah mencari-cari artinya belum ketemu juga. Namun menurut pendapat ku, kata embung bisa jadi berasal dari kata Gembung (bahasa jawa) yang diartikan tempat air banyak yang menggenang, biasanya berada di aliran sungai yg di buat pintu air. Nah disinilah saya bisa menarik benang merah dan mencoba menyimpulkan kata Embung tadi. Yang mana embung juga begitu keadaannya, yaitu air banyak di tampung, ada pintu air juga. Baiklah pemirsa, tanpa berkutat lama pada definisi Embung, baiknya kita kembali ke… netbook.

Embung Merdeka ini belum lama dibangun, dan di resmikan pada akhir tahun 2013. Seingatku biaya pembuatan embung ini pada kisaran 2 digit milyar rupiah, namun tepatnya aku lupa, dan sekarang papan keterangan-keterangan tentang pembangunannnya sudah hilang. Insyaallah lain waktu akan aku carikan info tersebut.
Kembali ke netbook, Embung Merdeka ini terletak di tengah sawah dan masuk daerah dusun Gunungan, Sumbermulyo, Bambang lipuro, Bantul, Yogyakarta. Bisa kata daerah Bambanglipuro paling utara berbatasan dengan desa Palbapang, kec.
Bantul. Embung ini berbentuk
Persegi panjang,namun tengah-tengahnya dipisah dibuat jalan, jadi Embung Merdeka seakan dibelah menjadi dua kolam besar yang berada di sisi utara dan selatan. Menurut pengamatan saya, fungsi utama Embung Merdeka ini ya menampung air untuk keperluan irigasi pertanian yang berada di daerah selatan, atau sekitar dari embung ini.
Namun begitu , sepertinya didalam embung tersebut sengaja di lepas ikan. Banyak sekali ikan-ikan nila merah di embung tersebut, yang masih berukuran sedang.
Disamping itu tiap sore juga banyak warga sekitar, dari anak anak sampai orang tua yang main di sana. Malah menjadi sarana bermain, tempat wisata baru bagi warga sekitar. Tapi saran saya untuk anak-anak mohon untuk didampingi bila bermain disana, karena kedalaman air yang terdalam cukup dalam juga, sekitar 2-3meter. Jadi silahkan bermain dan bersenang-senang, namun tetap hati-hati dan waspada ya.
Demikian sedikit tentang Embung Merdeka, lain waktu, insyaAllah saya tambahi keterangannya. Semoga bermanfaat.!

Embung Merdeka di lihat dari sisi Utara

Embung Merdeka di lihat dari sisi Utara.

 

 

 

Tentang dusun Karasan

Mas-mbak sekalian, kali ini saya akan mencoba sampaikan sekelumit tentang Dusun Karasan, dan inilah pandangan saya tentang  Dusun Karasan sesuai apa yang saya lihat dan saya amati.

Dusun Karasan  jika dilihat dari sisi geografis, bisa dibilang berada ditengah-tengah. Bukan terletak di perkotaan, tapi juga tidak berada di pedesaan.  Namun begitu, dusun ini seakan di kelilingi oleh  keramaian. Dengan adanya dua jalan raya yang membujur di ujung selatan. dan melintang disisi  timur.

Hiruk-pikuk, lalu lalang orang-orang yang berkendara baik dengan sepeda, sepeda motor, mobil, truk, bus angkutan umum, dan lain-lain sebagainya. Mereka memadati dua jalan tersebut, yaitu

Jalan Panembahan Senopati yang membujur dari timur ke barat, & Jalan KH. Wahid Hasyim yang melintang selatan ke utara.

Awal Jalan Panembahan Senopati

Awal Jalan Panembahan Senopati

Jalan Panembahan Senopati ini dimulai dari sisi timur, yaitu perempatan Palbapang ke arah barat, kurang-lebih sepanjang 1km, atau sampai dengan pertigaan Jodog, sebagai tapal batas dusun Karasan disisi barat.

Awal Jalan KH Abdul Wahid Hasyim dari perempatan Palbapang

Awal Jalan KH Abdul Wahid Hasyim dari perempatan Palbapang

Dan Jalan KH. Abdul Wahid Hasyim dimulai dari sisi selatan yaitu pada perempatan Palbapang ke arah utara sepanjang kurang-lebih 750meter, atau sampai dengan Kantor Bank BRI, sebagai tapal batas dusun karasan sisi timur-utara.
Kedua jalan raya tersebut teramatlah ramai pada pagi dan sore hari.  Hingga kita amat kesulitan bila akan menyeberangnya, terlebih pada pagi hari pada jam-jam sibuk antara jam 06:30-08:00, dan pada sore hari antara pukul 16:00-17:00. Banyak tempat-tempat penting juga tempat-tempat usaha di sepanjang kedua jalan tersebut, dan masih masuk dalam teritorial dusun Karasan tentunya.

Mari kita awali dengan;
Jalan Panembahan Senopati, dari timur ada BP4 atau Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru kab.Bantul, juga ada Rumah Sakit Khusus Paru/Respira Yogyakarta. Dulunya orang-orang menyebutnya “samalo”.

Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Yogyakarta Unit Bantul

Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru Yogyakarta Unit Bantul

Layanan BP4 Yogyakarta Unit Bantul

Layanan BP4 Yogyakarta Unit Bantul

BP4 aka RESPIRA Yogyakarta

BP4 aka Rumah Sakit Khusus Paru RESPIRA Yogyakarta

 

Sebelah baratnya ada komplek balai desa desa Palbapang, didalamnya ada Masjid Al-Husna, Kantor karang taruna”Bhakti Taruna”, BKM Palbapang.

Kantor Balai Desa Palbapang

Kantor Balai Desa Palbapang

Gedung Lelurahan Palbapang, sering digunakan untuk acara resepsi pernikahan, rapat-rapat, dan utamanya ada 3 lapangan bulutangkis.

Gedung Kelurahan Palbapang, sering digunakan untuk acara resepsi pernikahan, rapat-rapat, dan didalamnya ada 3 lapangan bulutangkis.

Masjid Al-Husna yang berada di Kompleks Balai Desa Palbapang

Masjid Al-Husna yang berada di Kompleks Balai Desa Palbapang

Ke barat lagi sisi utara jalan ada Terminal Palbapang, yang dulunya merupakan stasiun Palbapang,

Bekas Stasiun Kereta api yang sekarang di gunakan sebagai Terminal Palbapang.

Bekas Stasiun Kereta api yang sekarang di gunakan sebagai Terminal Palbapang.

Lalu sebelah baratnya ada Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bantul.

Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul

Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bantul

di depan kantor dinas PU ada beberapa warung soto.

Dan di ujung barat ada apotik dan warnet.

Disamping itu, disisi utara jalan.P.Senopati mulai dari sebelah timur ada komplek pertokoan atau dinamakan dengan Kios Palbapang.

Kios Palbapang di sisi Utara jalan Panembahan Senopati

Kios Palbapang di sisi Utara jalan Panembahan Senopati

Bila sore telah tiba, dan petang mulai menjelang malam, di kanan dan kiri sepanjang jalan Panembahan  Senopati mulai dari timur yaitu mulai dari perempatan Palbapang, banyak berjajar yang berjualan di pingir jalan dan ditrotoar. Ada;

jagung rebus,

warung lesehan pecel lele,

kue selai pisang,

kue bakar,

aneka tempura,

wedang ronde,

warung makam aneka sambal belut,

jagung bakar,

pek-mpek,

ayam goreng krispi,

roti terang bulan,

tukang potong rambut,

jamu tradisional,

warung koboi

dan masih banyak lagi .

Dan di sepanjang jalan KH. Wahid Hasyim, mulai dari selatan yaitu mulai dari perempatan Palbapang, sisi barat jalan, ada;

toko kelontong,

warung mie ayam dan bakso,

apotik,

service komputer,

warung bensin,

tempat pembuatan plat,

service jok motor,

kios pulsa,

tempat bikin stample,

tempat usaha roti dan kue,

balai klinik pengobatan,

dan masjid Kholid Bin Walid.

Diwaktu sore,dan malam ada juga banyak aktifitas, ada warung mie rebus dan nasi goreng, tahu pong.dan masih banyak warung kelontong dan lapak bensin.

Demikianlah mas-mbak sekalian, sekelumit tentang sisi luar dari dusun Karasan, Palbapang, Bantul, Yogyakarta.

Semoga bermanfaat.