Syarat berputarnya sebuah kitiran atau baling-baling/kincir adalah dengan adanya angin, dan saya rasakan dusun Sompok-Kedungmiri -Wunut, desa Sriharjo, Imogiri Bantul terletak dilembah diantara perbukitan, maka dari itu angin berhembus kuat, Kincir atau kitiranpun berputar dengan kencangnya.
Hingga terselenggaralah sebuah Festival tentang kincir angin ini yang diagendakan tiap tahunnya dan diprakarsai oleh dinas pemerintah terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, bekerja sama dengan mahasiswa UGM yang sedang KKN didesa tersebut, warag sekitar serta pemuda karang taruna.
Setidaknya ada sekitar 19 kelompok peserta warga sekitar yang ikut meramaikan lomba Festival Sewu Kitiran 2015 yang diselenggarakan pada Minggu 15 November 2015.
Untuk melengkapi festival ini ada beberapa acara pendukung lainnya, diantaranya, gejog lesung, jatilan, ketoprak pada malam sebelumnya, dan pagelaran wayang kulit oleh dalang ki Waluyo Walut Hadiswasono sebagai penutup acara.
Ada juga lomba fotografi dengan obyek bebas seputar Festival Sewu kitiran 2015, dan diikuti oleh 60 peserta.
Dan berikut beberapa foto yang berhasil saya abadikan :






