Kenali Fungsi Kotak Hitam di Atas CVT Skutik Honda

Yogyakarta – Sepeda motor tipe AT (automatic transmission) yang juga dikenal luas dengan sebutan skuter matik (skutik) saat ini menjadi primadona dan pilihan utama pengguna sepeda motor di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas. Tercatat sepanjang tahun 2022 lalu skutik berkontribusi lebih dari 92% dari total penjualan sepeda motor Honda. Selain karena tersedia dalam berbagai model dengan karakter dan fitur yang beragam, skutik Honda juga menawarkan akomodasi dan nilai fungsionalitas yang tinggi.

Meskipun sangat populer, masih banyak pemilik motor yang belum mengenal setiap komponen pada skutik kesayangannya. Salah satunya adalah kotak hitam yang berada di atas girboks CVT skutik yang posisinya berada di dekat suspense belakang sebelah kiri.

Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro memaparkan, kotak hitam tersebut memiliki fungsi yang krusial yaitu sebagai pelindung sensor kecepatan (speed sensor).

“Kotak tersebut berfungsi untuk melindungi sensor yang membaca kecepatan sepeda motor. Sensor tersebut juga merupakan komponen wajib untuk syarat berfungsinya fitur Idling Stop System (ISS)”.

Sensor tersebut diletakkan di bagian belakang karena sensor membaca kecepatan dari gigi transmisi dan letaknya ada di belakang CVT dekat dengan roda belakang skutik Honda. Sensor kecepatan ini ada di seluruh skutik Honda baik itu Honda BeAT series, Honda Genio, Honda Scoopy, Honda Vario 125, Honda Vario 160, Honda PCX160, Honda ADV160, hingga Honda Forza.

“Meskipun terkesan sederhana, namun komponen ini melindungi sensor yang penting dan berpengaruh terhadap berfungsinya fitur lain. Dengan adanya komponen ini diharapkan sensor kecepatan bisa terlindung dari kotoran serta benturan saat skutik digunakan untuk beragam aktivitas.” tutup Danang Priyo Kumoro.

***

4 Fakta Tentang Cairan Pendingin di Sepeda Motor Kesayangan

Yogyakarta – Sepeda motor yang dibekali dengan mesin berkompresi dan berforma tinggi pada umumnya dibekali dengan sistem pendingin cairan (liquid cooled). Mesin tipe ini mengandalkan komponen radiator untuk menjaga suhu kerja mesin tetep optimal. Untuk memastikan system ini berjalan sebagaimana mestinya, terdapat satu komponen yang sangat vital yaitu cairan pendingin yang juga dikenal sebagai radiator coolant.

“Peran radiator coolant dalam sistem pendingin mesin sepeda motor saat ini sangat krusial. Penting bagi pengguna sepeda motor untuk memastikan cairan pendingin dalam keadaan yang cukup serta memastikan cairan pendingin yang digunakan sesuai dengan spesifikasi pabrikan”. ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro.

Danang juga berbagi informasi mengenai beberapa fakta menarik tentang cairan pendingin di sepeda motor Honda yang telah dilengkapi dengan radiator.

  1. Menyerap dan Melepas Panas Mesin

Cairan pendingin menyerap panas mesin serta bersirkulasi melalui water jacket yang terdapat pada silinder dan kepala silinder. Cairan yang telah menyerap panas mesin tersebut kemudian didorong menuju ke bagian radiator. Di radiator, cairan akan melewati pipa-pipa kecil dalam radiator agas suhunya turun (melepas panas). Cairan yang sudah didinginkan kemudian dialirkan kembali ke area mesin.

  1. Warna Terang Cairan Pendingin (Radiator Coolant)

Cairan pendingin yang umum dipasarkan biasanya memiliki warna hijau atau merah terang. Perbedaan warna tersebut tidak berkorelasi langsung dengan kualitas, namun akan membantu pemilik sepeda motor untuk mengetahui jika terdapat kebocoran pada sistem pendingin mesin. Saat terjadi kebocoran, warna hijau atau merah terang akan membantu pemilik sepeda motor untuk membedakan apakah cairan tersebut merupakan oli, cairan pendingin, atau percikan air saja.

  1. Titik Didih Tinggi dan Mencegah Karat

Cairan pendingin dari Honda / Honda Radiator Coolant berbeda dengan air mineral atau air sumur biasa. Dalam cairan pendingin terdapat kandungan zat kimia yang berfungsi untuk menaikkan titik didih cairan (agar tidak mudah panas) serta mencegah karat dalam komponen radiator ataupun water jacket yang ada di silinder dan dinding silinder.

  1. Periode Penggantian Cairan Pendingin

Cairan pendingin pada sepeda motor Honda perlu diganti setiap jarak tempuh 36.000 Km. Meski masa penggantian cukup lama, pemilik sepeda motor perlu melakukan pengecekan dan penambahan cairan pendingin setiap jarak tempuh 12.000 Km dan kelipatannya.

“Demi keamanan, pemeriksaan dan penggantian Honda Radiator Coolant ini harus dilakukan saat kondisi mesin dingin. Selain itu jangan ragu untuk mengkonsultasikan atau menyerahkan perawatan sepeda motor Honda kepada mekanik berpengalaman di AHASS terdekat.” tutup Danang Priyo Kumoro.

***

Yuk Simak Ciri-Ciri Kampas Kopling Motor yang Aus


Yogyakarta – Kampas kopling merupakan salah satu komponen vital dalam konstruksi mesin sepeda motor. Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin khususnya sebagai pemutus dan penyalur tenaga mesin dari poros engkol ke transmisi. Sehingga jika kampas kopling mulai aus proses penyaluran tenaga akan terganggu dan gejalanya bisa langsung dirasakan oleh pengendara sepeda motor.



Pada buku pedoman pemilik yang disertakan dalam setiap pembelian sepeda motor Honda, direkomendasikan untuk melakukan pengecekan kondisi kampas kopling setiap 12.000 km atau 12 bulan. Selain masa pemakaian, gaya berkendara bisa juga mempengaruhi kondisi dan usia kampas kopling.



“Pengecekan rutin terhadap komponen kampas kopling sangat penting dilakukan. Selain untuk mempertahankan performa mesin, pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan kondisi kampas kopling apakah masih baik atau sudah aus.” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro.



Danang juga berbagi informasi mengenai beberapa gejala yang dapat dirasakan secara langsung oleh pengendara khususnya saat kampas kopling sudah mulai menipis atau aus.



1. Mesin cepat panas
Hilangnya daya cengkram kampas pada plat gesek membuat kedua komponen ini lebih sering bergesekan sehingga menimbulkan panas berlebih. Selain itu, panas juga bisa ditimbulkan oleh mesin yang selalu bekerja di putaran tinggi. Misalnya, dalam kondisi normal mesin bekerja 5000 rpm untuk mendapatkan kecepatan 60 km/jam. Tapi saat kampas kopling aus, mesin harus bekerja di 7000 rpm untuk mencapai kecepatan yang sama.



2. Akselerasi mesin melemah
Saat kampas kopling aus, tenaga tidak akan tersalur secara maksimal. Karena daya cengkram kampas saat proses penyaluran tenaga dari poros engkol ke poros input transmisi tidak maksimal. Akibatnya mesin motor terasa tak responsif di tiap posisi gear. Dalam kondisi ini, mesin dipaksa berputar lebih tinggi untuk menggerakkan motor. Dampak lainnya, motor akan sulit mencapai kecepatan maksimum serta konsumsi bahan bakar menjadi boros.



3. Selip kopling
Gejala lain saat kampas kopling aus juga bisa dirasakan saat perpindahan gear yang sering mengalami selip atau mesin seperti kehilangan tenaga. Selain itu, sulit memindahkan gigi ke posisi netral juga bisa jadi salah satu indikasi kampas kopling mulai aus akibat kehilangan atau berkurangnya daya cengkram kampas pada plat gesek.



“Jika gejala-gejala tersebut mulai dirasakan, segera lakukan pemeriksaan dan perbaikan ke jaringan bengkel resmi Honda terdekat. Jangan lupa lakukan perawatan dan pemeriksaan berkala di AHASS agar sepeda motor selalu dalam kondisi prima.” pungkas Danang Priyo Kumoro.

***

Lebih Dekat dengan Fitur Riding Mode Honda CBR250RR

Yogyakarta – Honda CBR250RR generasi terbaru hadir dengan menawarkan banyak keunggulan fitur dan teknologi. Termasuk di dalamnya Throttle by Wire (TBW) dan Riding ModeThrottle by Wire adalah teknologi yang menggantikan peran rumah selongsong gas konvensional. Dengan teknologi ini, Honda CBR250RR tak lagi menggunakan Kabel baja melainkan dengan kabel listrik sehingga sistemnya berkerja secara elektrik. 

Sistem ini dilengkapi dengan Accelerator Position Sensor (APS) pada bagian stang kanan. Sensor tersebut berkerja membaca putaran bukaan gas. Ketika tuas gas dipuntir, Sensor APS akan membaca sudut putaran bukaan gas tangan, sudut tersebut dikonversikan menjadi sinyal tegangan listrik yang dikirim ke ECM Setelah perintah sampai ke ECM, ECM akan memerintahkan motor listrik yang berada di throttle body untuk membuka katup kupu-kupu atau throttle valve.

Tuas pengatur riding moder terletak di bagian kiri dan dapat diraih dengan mudah menggunakan jari telunjuk. Melalui tuas ini pengendara Honda CBR250RR sepenuhnya dapat melakukan kontrol pada sepeda motor kesayangannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

“Teknologi Throttle by Wire  memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Sehingga akselerasi lebih responsif dan minim potensi delay. Selain itu teknologi ini juga mendukung penyematan fitur 3-Step Riding Mode pada Honda CBR250RR.” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro.

Riding mode sendiri merupakan fitur yang mampu menyesuaikan profil pengendara dengan gaya berkendara yang diinginkan. Berikut ini 3 mode riding pada Honda CBR250RR,

  1. Mode Comfort – Mode ini berfokus kepada kenyamanan, dengan tidak menghadirkan power maksimum  sehingga memastikan transfer tenaganya lebih lembut. Sehingga cocok digunakan untuk menembus kemacetan atau sedang berjalan santai.
  2. Mode Sport – Mode ini menghadirkan power maksimum sepeda motor, namun dengan kurva power yang linear. Mode ini cocok digunakan untuk harian bagi pengendara yang menginginkan power optimal.
  3. Mode Sport+ – Mode ini menyuguhkan power maksimum sepeda motor dan kurva power lebih agresif, sehingga akselerasi atau tarikan sepeda motor jadi lebih responsif dan agresif. Mode ini cocok digunakan untuk di lintasan sirkuit atau untuk pengendara yang menginginkan power dan tarikan maksimum.

Oleh karena itu dengan fitur 3-Step Riding Mode pengendara Honda CBR250RR sepenuhnya dapat melakukan kontrol pada sepeda motor kesayangannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

***

Ini Dia Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Lampu Rem Motor Semakin Awet

Yogyakarta – Stop Lamp yang populer dikenal sebagai lampu rem adalah salah satu komponen vital pendukung keselamatan berkendara di jalan raya sekaligus berfungsi sebagai alat komunikasi antara pengendara dengan pengendara lain di belakangnya.

Saat pengendara sepeda motor mengurangi kecepatan sepeda motornya dengan cara mengoperasikan piranti rem, secara otomatis lampu rem akan menyala sehingga pengendara di belakang bisa mengetahui jika pengendara di depannya sedang mengurangi kecepatan serta bisa mengantisipasi kondisi tersebut sehingga tidak terjadi kecelakaan.

Oleh karena itulah sebelum berkendara di jalan raya, pengendara wajib memeriksa dan memastikan bahwa lampu rem di sepeda motornya dapat beroperasi dengan baik. Seiring dengan berjalannya waktu dan pemakaian, tidak menutup kemungkinan lampu rem tersebut akan mati.

Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro memaparkan beberapa hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan agar lampu rem motor kesayangan bisa berumur panjang.

1.       Hindari penggantian komponen tidak sesuai standar – Salah satu penggantian komponen pada bagian lampu adalah penggantian lampu dengan kapasitas daya yang lebih besar. Pada pemakaian jangka panjang, lampu dengan daya lebih besar beresiko memicu kerusakan pada komponen kelistrikan lainnya.

2.       Hindari menempelkan jari tangan di tuas rem – Saat berkendara upayakan jari tangan tidak menempel pada tuas rem secara terus menerus. Karena tanpa disadari, tuas rem bisa sedikit tertarik yang membuat aliran listrik terhubung ke lampu rem sehingga lampu rem terus menyala.  Selain bisa membuat lampu rem bekerja terus menerus, kondisi tersebut juga bisa menimbulkan salah komunikasi dengan pengendara di belakang.

3.       Kurangi kecepatan saat melintas djalan rusak – Saat melintasi jalan rusak dengan kecepatan cukup tinggi, getaran yang ditimbulkan akan semakin tinggi. Getaran tersebut berpotensi berpotensi membuat susunan komponen kelistrikan berubah atau sambungan antar komponen menjadi kendur.

4.       Gunakan Lampu Asli Honda – Pastikan selalu menggunakan lampu asli dari Honda Genuine Part dengan kualitas yang sudah terjamin sehingga usia pakainya bisa lebih panjang. Selain itu lampu asli dari Honda Genuine Part juga dipastikan telah sesuai dengan spesifikasi komponen listrik di masing-masing sepeda motor Honda.

5.       Lakukan Service Berkala Secara Rutin – Perawatan berkala secara rutin di bengkel AHASS tak cuma bisa membuat usia pakai lampu rem jadi lebih panjang, tapi juga bisa membuat serta memastikan mesin dan komponen sepeda motor lainnya selalu dalam kondisi prima.

“Jika tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan servis di tengah kesibukan sehari-hari, konsumen dapat manfaatkan layanan booking servis atau layanan kunjung dari AHASS yang bisa diakses melalui aplikasi Motorku X”. pungkas Danang Priyo Kumoro.

***