Bisa jadi ini menjadi yang pertama di Indoesia maupun di dunia, Ijab-Qabul atau nikah di atas mobil Damkar(Pemadam Kebakaran).
Hari/ pagi ini, Selasa 26 September 2017 merupakan hari yang membahagiakan dan bersejarah bagi 8 pasangan pengantin baru yang turut serta dalam event “Nikah Bareng Pancasila Sakti“, event yang dihelat dalam rangka menyambut HUT Kota Yogyakarta yang ke-261, hari Pancasila dan HUT fortais yang ke-6. Event ini diadakan oleh FORTAIS (Forum Ta’aruf Indonesia-Sewon), didukung oleh Paguyuban Rias HASTANATA, didukung oleh Pemkot Yogyakarta STTKD atau (Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta) Wemary.com, Bayu Nugraha Creasindo, Pita Biru production, Latifa Jewelry, Java Videotron, serta beberapa pihak yang telah menyelenggarakan nikah bareng Pancasila Sakti.
Event ini terbuka untuk umum dan gratis full fasilitas berkonsep “Wedding in Nusantara” dengan tema “Menyatukan Hati Untuk Ilahi dan NKRI” ini adalah sebuah pernikahan Bareng diatas mobil damkar atau mobil pemadam kebakaran pertama di Indonesia bahkan di dunia dengan bertempat di Malioboro atau di depan Gedung DPRD. Dengan rangkaian kegiatan mulai dari kirab Pancasila Sakti, kenduri ingkung Jawa dan seterusnya.
Acara dibuka oleh wakil walikota Yogyakarta dan diikuti oleh 8 pasang pengantin dari wilayah DIY dan sekitarnya, dengan menggunakan busana pengantin lengkap dari berbagai daerah sebagai simbol dari Bhineka Tunggal Ika, prosesi ijab qobul dipimpin oleh kepala KUA Danurejan kota Yogyakarta yakni Drs. Is’adi Fstah Wijaya MSI, diawali dengan khotbah dan doa Nikah oleh Bapak Kepala Kemenag Kota Yogyakarta Drs. H. Sigit Warsito, MA dan sebagai saksi nikah adalah bapak Wakil Walikota Yogyakarta, bapak Heroe , juga ketua fortais RM Ryan Budi Nuryanto.
Acara ini dihadiri kurang lebih 500 tamu undangan, jajaran TNI Polri dan masyarakat. Berikut peserta Nikah Bareng Pancasila Sakti 2017:
- Agung Sunardi Yanto (43 tahun), duda, Kalasan Sleman dan Retyan Shinto S.Kep (30 tahun) perawan, Mantrijeron Jogja busana Paes Ageng gaya ngayogyakarto Hadiningrat.
- Muhammad Miftahul Ulum (23 tahun), jejaka, Suruh Semarang Jawa Tengah dan Rusmala Dewi (24 tahun), perawan, Plumbon Suruh Semarang Jawa Tengah busana Minang.
- Tri Ismono (43 tahun), duda Danurejan Jogja dan Surini (30 tahun), perawan, Gondokusuman Jogja, busana Solo Putri.
- Giyanto (39 tahun), jejaka, Mlati Sleman dan Suryati (46 tahun), janda,Tegalrejo Jogja busana Bali.
- Soedibyo (40 tahun) ,jejaka, Jetis Jogja dan Warsini Haryati (43 tahun), janda, Ngampilan Jogja, busana Palembang.
- Edi Susilo (23 tahun), jejaka, Gedongtengen Jogja dan Kurnia Purba Sayekti (23 tahun), janda, Kasihan Bantul, busana Bugis.
- Sargito (52 tahun), duda, Mergangsan Jogja dan Wakiyem (37 tahun), janda, Imogiri Bantul busana Madura.
- Irawan Prambudi Santoso (23 tahun), jejaka, Danurejan Jogja dan Devani Adelya Putri (17 tahun), perawan, Banyuurip Purworejo Jawa Tengah busana Sunda.
Acara dimulai dengan kirab Pengantin naik Damkar dari balaikota pukul 09.00 dengan dua mobil Damkar kota Jogja dan di Malioboro disambut oleh pasukan kirab dari drumband Gema Dirgantara STTKD Yogyakarta, Jogoboro_Malioboro, Rias Pengantin HASTANATA, gunungan ingkung Jawa (Waroeng Ndeso) dan 10 orang edan-edanan.
Para calon Pengantin ini telah di beri kursus manten dengan materi kebangsaan dan Pancasila, selain manajemen rumah tangga, kesehatan dan agama. Dan yang membuat fenomena pada kesempatan ini adalah mahar ijab qabul berupa seperangkat alat sholat dan “pengucapan teks Pancasila” yang dilakukan secara bersama-sama di atas mobil pemadam kebakaran kota Yogyakarta.
Cincin kawin pun di buat khusus dengan ukiran nama Pancasila.
Nantikan foto-fotonya yach…..!!!!