Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Fitur Side Stand Switch

Yogyakarta – Sejalan dengan semangat #Cari_Aman, secara simultan Honda terus mengembangkan dan menyematkan beragam fitur penunjang keselamatan bagi pengendaranya. Beberapa fitur bahkan terkadang luput dari perhatian pemilik sepeda motor itu sendiri. Salah satunya adalah saklar standar samping atau dikenal sebagai side stand switch.

Sebagai fitur keselamatan standar, komponen standar samping tak hanya berfungsi sebagai penahan posisi sepeda motor agar tetap berdiri saat motor tidak digunakan / sedang parkir. Penyematan side stand switch menjadikan komponen ini sebagai salah satu penunjang keamanan dan keselamatan pengendara yang ada di seluruh skutik Honda.

“Fitur ini secara otomatis mematikan mesin saat standar samping sepeda motor diturunkan. Sehingga mesin skutik kesayangan tidak dapat dihidupkan kembali tanpa menaikkan standar samping.” ungkap Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro.

Fitur penunjang keselamatan ini dikembangkan dengan sederhana namun tepat guna. Cara kerjanya, dalam komponen side stand switch terdapat saklar yang terhubung secara langsung dengan Engine Control Module (ECM). Jika standar samping turun, maka otomatis ECM akan memutus pengapian mesin sehingga mesin mati / tidak dapat dihidupkan.

Seluruh rangkaian komponen side stand switch telah dirancang anti air. Sehingga pengendara skutik Honda tidak perlu khawatir akan terjadinya hubungan arus pendek / konseleting saat skutik Honda tersebut digunakan untuk melibas genangan air ataupun digunakan berkendara di bawah guyuran hujan deras.

“Fitur ini diproyeksikan mampu menekan resiko kecelakaan akibat pengendara lupa menaikkan standar samping saat mulai berkendara serta mencegah sepeda motor jalan sendiri saat tuas gas terputar secara tidak sengaja saat sedang berhenti dengan kondisi mesin menyala.” tutup Danang Priyo Kumoro.

***

Yuk Intip Beberapa Komponen CVT yang Perlu Diperhatikan

Komponen Continuously Variable Transmission (CVT) merupakan salah satu komponen paling vital pada sepeda motor tipe skutik yang dilengkapi dengan transmisi otomatis. Memiliki fungsi utama sebagai penerus daya mesin ke roda belakang, komponen ini memiliki fungsi yang mirip dengan gear set pada sepeda motor tipe sport ataupun cub.



Dalam CVT sendiri terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen tersebut meliputi drive belt, drive pulley, driven pulley dan outer comp clutch. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi masing-masing yang saling mendukung sehingga sepeda motor dapat melaju dengan sempurna dan efisien.



Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro mengungkapkan, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan oleh pemilik sepeda motor tipe skutik agar performa motor kesayangannya selalu maksimal.



“Komponen Drive Belt, Roller Weight, dan Kampas Kopling Matik perlu mendapatkan perhatian. Ketiga komponen ini sangat mempengaruhi performa CVT setiap skutik motor Honda.”



· Drive Belt

Drive belt berkerja seperti rantai pada motor bebek dan sport. Komponen inilah yang menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Agar kinerjanya tetap optimal, perlu dilakukan pemeriksaan setiap 8000 km dan menggantinya secara rutin sesuai dengan jadwal perawatan berkala.



Selain itu penggantian drive belt juga perlu dilakukan saat ditemukan tanda-tanda berupa drive belt yang sudah retak, saat terdengar bunyi berdecit dan kasar, serta akselerasi menjadi lebih berat.



· Roller Weight

Gerakan roller akibat gaya sentrifugal saat mesin berputar itu yang membuat mekanisme CVT bekerja. Secara visual, bentuk roller yang sudah berubah bentuk menjadi oval seiring unjuk kerja dari komponen roller weight merupakan tanda perlu dilakukan penggantian. Suara berisik di dalam CVT bagian depan juga bisa jadi tanda kondisi roller weight sudah tidak baik.



· Kampas Kopling Matik

Kampas kopling matik perlu mendapat pemeriksaan secara rutin sesuai dangan jadwal perawatan berkala. Pada sepeda motor bermesin di bawah 150 cc interval pemeriksaannya setiap 8000 km, sedangkan untuk kapasitas mesin 150 cc ke atas setiap 12.000 km.



“Penggantian kampas kopling matik bisa juga dilakukan jika secara visual kondisi kampas kompling sudah tipis. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin di AHASS dan gunakan Honda Genuine Parts yang telah terjamin kualitasnya.” tutup Danang Priyo Kumoro.

***

Yuk Kenali Perbedaan Sistem Pengereman CBS dan ABS

Fitur CBS mengoptimalkan kinerja pengereman dengan mengoperasikan rem depan dan belakang secara bersamaan saat tuas rem belakang ditarik.

Yogyakarta – Dalam perkembangan produk sepeda motor, fitur dan teknologi pendukung keselamatan berkendara terus berkembang. Termasuk di dalamnya pada system pengereman atau penghenti laju sepeda motor. Pada sepeda motor Honda, saat ini dikenal luas teknologi Anti-lock Brake System (ABS) dan Combi Brake System (CBS).

Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro mengungkapkan perbedaan fitur CBS yang bekerja secara mekanis dan fitur ABS yang bekerja secara elektronik.

Fitur ABS bekerja berdasarkan sensor wheel speed yang mendeteksi roda dalam keadaan tidak berputar namun motor tetap melaju. Data dari sensor tersebut diterima dan diolah ECU kemudian ECU akan memerintahkan komponen ABS modulator mengatur tekanan fluida di dalam kaliper.

“CBS berfungsi mengoptimalkan sistem pengereman melalui rem depan dan belakang yang bekerja bersamaan. Sedangkan teknologi ABS memungkinkan ban motor tidak mengunci dan selip saat pengendara melakukan hard braking atau pengereman secara mendadak.”

Fungsi dan cara kerja CBS

Combi Brake System (CBS) didesain untuk memperpendek jarak pengereman dengan mengkombinasikan rem depan dan belakang yang bekerja secara bersamaan saat tuas rem ditarik. Saat tuas rem belakang ditarik, kaliper rem belakang dan depan akan memberikan tekanan pada cakram dengan porsi tekanan berbeda secara otomatis.

Dalam kondisi ini, equalizer akan bekerja untuk mendistribusikan daya tekanan menjadi dua, yang satu menuju rem roda belakang dan yang satunya lagi menuju ke tuas ungkit (pada sepeda motor dengan rem belakang tromol). Gunanya untuk menekan knocker yang akan menekan piston hidrolik untuk kemudian bereaksi mengaktifkan rem cakram depan.

Pada sepeda motor yang telah dilengkapi dengan rem cakram belakang, terdapat dua selang minyak rem pada tuas rem belakang, di mana satu menuju kaliper belakang dan selang satunya terkoneksi dengan kaliper depan.

Fungsi dan cara kerja ABS

Anti-lock Brake System (ABS) berfungsi menjada roda tidak terkunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak sehingga risiko tergelincir akibat roda mengunci dapat dihindari. Fitur ini bekerja berdasarkan sensor wheel speed yang mendeteksi roda dalam keadaan tidak berputar namun motor tetap melaju.

Data dari sensor tersebut akan diterima dan diolah oleh Electronic Control Unit (ECU). Kemudian data yang telah diolah oleh ECU akan memerintahkan komponen ABS modulator mengatur tekanan fluida di dalam kaliper untuk memberikan tekanan pada cakram. Saat roda mulai mengunci, ABS modulator akan mengurangi tekanan fluida.

Setelah penguncian roda berkurang, ABS modulator kembali menaikan tekanan fluida untuk mengembalikan pengereman. Peristiwa ini terjadi berulang dalam kurun waktu sepersekian detik. Sebagai ilustrasi, pengereman dengan ABS dapat digambarkan seperti tangan yang menarik dan melepas tuas rem secara berulang dengan sangat cepat. Bedanya hal tersebut terjadi secara secara otomatis didukung sistem elektronik.

Di samping itu, apapun jenis sistem pengereman yang ada di sepeda motor kesayangan kita tetap dianjurkan untuk mengoperasikan rem depan dan belakang agar sistem pengereman dapat bekerja dengan optimal.

“Yang tak kalah penting adalah selalu memastikan kondisi sistem pengereman selalu dalam kondisi prima agar keselamatan selalu terjaga. Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor berkala di AHASS kesayangan.” pungkas Danang Priyo Kumoro.

***

Yuk Kenali Fakta tentang Minyak Rem

Yogyakarta – Dari sekian banyak komponen pada rangkaian sepeda motor, minyak rem seringkali menjadi komponen yang kurang mendapat perhatian dan kadangkala justru terabaikan. Perhatian pengguna sepeda motor sebagian besar tercurahkan lebih pada bagian kampas rem dan cakram. Padahal keberadaan minyak rem memegang peranan yang sangat krusial untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro mengungkapkan terdapat beberapa hal yang perlu diketahui pegendara sepeda motor mengenai minyak rem di sepeda motor Honda.

  1. Gunakan spesifikasi yang sesuai

Minyak rem punya titik didih akibat panas yang ditimbulkan dari gesekan kampas rem dan cakram. Saat kondisi minyak rem mulai jelek, titik didihnya akan menurun. Titik didih rendah bisa menimbulkan gelembung-gelembung udara dan berpoteni membuat angin palsu terperangkap dalam sistem pengereman. Angin palsu ini sangat berbahaya karena bisa membuat rem tidak bekerja maksimal secara tiba-tiba. Maka dari itu gunakanlah minyak rem sesuai spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan.

  1. Fungsi dan kerja minyak rem

Minyak rem berfungsi untuk mendorong piston di kaliper rem agar kampas bisa menjepit cakram sesuai tekanan saat tuas master rem ditarik. Selain itu, minyak rem juga bekerja mengurangi panas akibat gesekan logam pada komponen sistem pengereman, yakni kampas dan cakram.

Pada sistem pengereman hidrolik (rem cakram), tanpa minyak rem, sistem rem hidrolik tidak akan bekerja meski tuas rem sudah ditarik berkali-kali sekuat tenaga. Begitu pun saat volume minyak rem berkurang, kinerjanya tidak akan maksimal.

  1. Masa pakai minyak rem

Minyak rem memiliki masa pakai yang panjang, sehingga tidak perlu diganti setiap kali melakukan servis. Namun setelah pemakaian lebih kurang 24.000 km atau 2 tahun,  minyak rem wajib diganti untuk menjamin fungsi pengereman sepeda motor tetap optimal.

  1. Periode Penggantian minyak rem

Selain setiap 24,000 km, penggantian juga harus dilakukan ketika kondisi minyak rem sudah tidak layak pakai. Ciri ini bisa dilihat pada warnanya yang mulai keruh dan kotor serta volumenya berkurang. Selain bisa merusak komponen pengereman, kurangnya perhatian pada minyak rem juga bisa membahayakan pengendara.

Kondisi minyak rem yang buruk bisa merusak seal karet di master rem dan seal di kaliper rem serta saluran minyak rem jadi berkarat. Dampaknya, cairan rem ini akan bocor. Sehingga fungsi pengereman menjadi berkurang & berpotensi  membuat rem tidak bekerja optimal, selain itu juga bisa  mengganggu penampilan sepeda motor anda akibat karat yg timbul.

“Untuk memastikan kondisi komponen pengereman selalu prima dan dalam kondisi terbaik, jangan lupa selalu lakukan perawatan dan pemeliharaan sepeda motor Honda kesayangan di AHASS. Gunakan fasilitas booking service di aplikasi Motorku X untuk  menghindari antrian.” pungkas Danang Priyo Kumoro.

***

Yuk Kenali Tanda Mesin Overheat dan Cara Penanganannya

Radiator menjadi salah satu komponen yang menjaga suhu kerja mesin. Perlu dilakukan pengecekan secara berkala untuk kondisi cairan pendingin hingga kipas radiator untuk memastikan komponen ini bekerja dengan baik.

Yogyakarta – Produsen sepeda motor secara konsisten terus mengembangkan teknologi dan fitur pada sepeda motor untuk menghadirkan beragam informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Salah satunya adalah indikator temperatur yang ada pada panel speedo meter.

Fitur ini berfungsi untuk menghadirkan informasi mengenai temperatur mesin sepeda motor. Jika kondisi temperatur sudah melebihi batas temperatur kerja ideal atau dikenal dengan istilah overheat, maka lampu indikator ini akan menyala. Sehingga pemilik sepeda motor menyadari kondisi tersebut dan dapat melakukan penanganan dengan tepat agar temperatur mesin kembali normal.

Jika temperatur mesin dibiarkan dalam kondisi melebihi suhu kerja ideal terus menerus, hal tersebut dapat berakibat fatal. Dalam kondisi terburuk, komponen dinding silinder, piston, hingga stang piston akan rusak dan perlu perbaikan secara menyeluruh. Tentu saja hal ini membutuhkan biaya yang besar dan waktu.

Technical Training Coordinator Astra Motor Yogyakarta Danang Priyo Kumoro mengungkapkan beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kondisi overheat pada mesin sepeda motor adalah sebagai berikut,

  1. Cairan pendingin habis. Jika cairan pendingin habis atau kurang dari standar, hal tersebut akan menyebabkan sistem pendinginan mesin tidak akan bekerja secara ideal.
  2. Kipas radiator mati. Fungsi kipas radiator adalah untuk mendinginkan cairan pendingin mesin. Sehingga cairan yang dialirkan ke mesin dapat menjaga temperatur kerja mesin ideal. Kipas radiator yang mati menyebabkan cairan pendingin menjadi lebih cepat panas dan tidak bekerja optimal.
  3. Thermostat tidak bekerja. Jika tidak bekerja atau tidak terbuka saat temperatur mesin tinggi, maka cairan pendingin tidak akan dialirkan ke mesin yang menyebabkan overheat.
  4. Sensor temperatur mesin bermasalah. Sensor yang bermasalah tidak akan membaca kondisi temperatur dengan benar. Kesalahan informasi dari sensor akan mempengaruhi kinerja mesin saat dihidupkan atau lampu indikator high temperature akan menyala.
  5. Pompa cairan pendingin bermasalah. Meskipun cairan pendingin yang ada di dalam tangki reservoir dalam kondisi penuh, tidak akan ada gunanya jika pompa cairan tidak bekerja dengan normal. Karena cairan tak akan mengalir ke dinding mesin untuk mendinginkan temperatur mesin.

Jika saat sepeda motor digunakan dan indikator temperatur menyala yang menunjukkan bahwa temperatur mesin sudah melebihi kondisi ideal, Danang merekomendasikan beberapa hal ini sebagai penanganannya.

  1. Matikan mesin dan biarkan temperatur mesin turun atau dingin.
  2. Setelah mesin dingin, periksalah kondisi selang radiator apakah ada kebocoran.
  3. Periksa volume cairan pendingin di tangki reservoir, apakah masih dalam batas normal atau kurang. Jika kurang atau berada di bawah batas minimal, segera isi hingga batas yang dianjurkan.
  4. Jika tidak ditemukan masalah pada selang radiator dan volume cairan pendingin, maka perjalanan bisa dilanjutkan.
  5. Jika kondisi (indikator temperatur menyala) terulang, segeralah bawa sepeda motor ke bengkel AHASS terdekat.

 

“Salah satu manfaat pemeriksaan dan perawatan rutin di bengkel AHASS adalah untuk menjaga mesin dan komponen sepeda motor selalu dalam kondisi optimal. Sehingga sepeda motor akan selalu dalam kondisi prima dan siap diandalkan untuk menunjang kebutuhan transportasi sehati-hari. Jangan lupa untuk menggunakan layanan booking service dan layanan servis kunjung AHASS untuk mempermudah proses pemeriksaan dan perawatan rutin sepeda motor kesayangan.” pungkas Danang Priyo Kumoro.

***