Solo Riding Touring Cirebon – Padang Telah dimulai, inilah Kisahnya “Bee Story Cirebon-Palembang 12-20 Juni 2018, Part: 1”

Yupz, sesuai artikel sebelumnya, blog ini menjadi salah satu media blog yang dipercaya teteh Dewi, lady bikernl asal Cirebon yang gemar touring sendirian untuk menerbitkan artikel perjalanannya Cirebon – Padang 3500 km(PP)

Dan sesuai yang sudah direncanakan, touring teh Dewi dimulai pada tanggal 12 Juni dua hari yang lalu.

Dan inilah kisahnya….

Sore ini, Selasa, 12 juni 2018.. Perjalanan Cirebon – Padang saya dimulai jam 5 sore lebih sedikit saya melaju tipis-tipis bertolak menuju Bakauhuni_Lampung.

Jalanan lancar,  karena jalur yang saya lalui yakni Pantura – Jakarta adalah jalur arah arus balik.

Jadi bertolak-belakang dengan arah berlawanan, yang mana arus mudik padat merayap, dan jalur saya lenggang dan normal.

Namun mulai terjebak macet ketika masuk Tanggerang, kalau jalur ini memang jalur arus mudik menuju sumatra. Selain dipadati roda 2, roda empat bahkan bus dan truk juga ada.

Pukul 02.00 WIB dini hari saya rest di kota Serang. Menikmati secangkir kopi hitam sekedar menghilangkan kantuk yangg mulai menerjang.

Pukul 03.00 pagi saya sudah tiba dipelabuhan Merak dan terjebak stuck di mana-mana.

Masuk kapal pukul 05.30 pagi dan berhasil merapat 2 jam kemudian.

Sempat tertahan 3 jam di Bandar Lampung karena sesuatu hal hingga jam 1 siang, pukul 13.00 saya baru mulai gas lagi menuju Palembang via jalur lintas timur.

Di lintas ini saya menikmati trek lurus dengan jalanan mulus yang di kanan-kirinya di dominasi hutan sawit, hutan pisang dan ini lhoo.. Sepanjang Mesuji terdapat pemukiman orang bali yang padat dan lumayan panjang sejak masuk mesuji hingga perbatasan.

Banyak spot bagus untuk berfoto, tapi saya tidak berani untuk sekedar turun sebentar guna mengabadikannya, dikarenakan ada wanti-wanti dari teman-teman untuk tetap laju saja sepanjang lintas ini.

Pukul 19.00 WIB, saya sudah di Palembang, dan saya bermalam disini. Menunggu di jemput teman-teman dari club, saya ikut rest di posko aparat negara tepat di flyover kota Palembang.

Beliau-beliau sangat exited dengan cerita solo ridding saya dan berbincang cukup lama sembari berfoto, bertukar merchandise dan ini, yang paling berkesan saya adalah mendapatkan oleh-oleh snack khas Palembang untuk dibawa pulang.

 

Malam ini (Kamis,14 Juni) Saya bermalam disini..

 

 

 

Bersambung…

Wow…!!! 3.500 Km dalam 8 hari??? Ikuti kisah ‘solo riding touring’ Dewi, Cirebon – Padang

Dewi bersama ‘bee’

 

Sudah menjadi tradisi bagi lady biker asal kota udang ini. Disetiap lebaran(Idul Fitri), Dewi Siti Hawa atau yang lebih akrab di sapa Dewi Tjirebon ini melakukan aktivitas touring sendirian keluar kota bahkan kebanyakan keluar pulau Jawa.

Dewi mengambil moment lebaran karena lebih leluasa memanage waktu agar tidak mengganggu aktivitas utamanya, bekerja.

Kali ini libur lebaran Idul Fitri 1439 H/ 2018, Dewi akan ‘Solo touring’ ke kota Padang, Sumatera Barat, sekitar 1.750  km dari home sweet home Cirebon.

Perjalanan akan dimulai pada tanggal 12 Juni mendatang atau dua hari lagi, lalu apa persiapan dan yang sudah siapkan Dewi, berikut kutipan dari pesan dalam format Q/A yang dikirimnya kepada saya via WA :

[10/6 05.47] Dewi Siti Hawa:

Namaa perjalanan?

Bee story

Bee itu nama motor saya.
Ini perjalanan ke 5 keluar pulau bersamanya

Apa tujuan dan maksud dari perjalanan ini? Perjalanan ini sekedar mengisi waktu libur lebaran yg sangat panjang

Bagaimana persiapannya?

Istirahat yang cukup saja

Apa saja yang dibawa dalam perjalanan?

Yang pasti kamera untuk dokumetasi perjalanan

***

Penghargaan yang kemarin apa namanya?Original Rekor Indonesia untuk Solo Ridding 480 km dalam 12 jam dari Bandung kembali ke Bandung.

Kenapa dapat penghargaan itu?

Apresiasi dari ORI untuk kategori solo female biker

Support dari mana aja perjalanan besok?

Dari ideamitsu, pirelli, hansyaplast, megamed, sumber makmur dis & co, ridding read, cirebon media, get montir aplikasi, patrick alins motobag

[10/6 05.47] Dewi Siti Hawa:

Yang dibawa saat touring ?

1. Pakaian ganti

Termasuk baju, celana, cd, dan sandal… #eh, sandal termasuk pakaian bukan sih?

2. Jaket, jas hujan, gloves, bandana, masker, dsb….PLUS cadangannya..

Ini termasuk kelengkapan kita berpakaian saat mengendarai motor. Untuk jaket dan jas hujan cadangan, mungkin hanya yang touring jarak jauh.

3. Kamera, tripod mini, power bank, gps/ smartphone

Yang ini mesti didahulukan, hahaha…

Foto dan video adalah oleh-oleh touring yang paling abadi dan bisa dinikmati sama-sama..

Jangan salah, untuk sektor ini, bagi maniak foto dan video, akan cukup banyak yang dibawa. Termasuk di antaranya; kamera mirrorless/ dslr, GoPro/ action cam, flexible tripod, tripod standard, kartu memory cadangan, baterai cadangan, dan power bank yang support kamera digital.

4. Peta

5. Alat mandi dan hygine

Termasuk handuk, tisu kering dan basah, sabun odol dsb, dan antiseptic.

6.  Obat-obatan personal di kondisi darurat

Yang penting seperti anti nyeri, obat alergi, minyak kayu putih, koyo dsb.

 

[10/6 05.48] Dewi Siti Hawa:

Perjalanan ini juga mendapatkan apresiasi dari ORIi untuk kreator solo ridding dengan jarak +- 3500 km selama 8 hari pp.

100% Gaskeun Bee Story Cirebon Padang 22-22 Juni 2018

Well demikian sekilas tentang prepare Dewi untuk touring kali ini, jika tidak ingin ketinggalan cerita nya kali ini,  pantengin terus blog ini untuk update perjalanan Dewi , ‘ Bee Story’ Cirebon – Padang 12-20 Juni 2018‘ Coz Kusnantokarasan.com dijadikan Dewi salah satu official blog untuk support Dewi.

 

Ganbate Dewi…..!!!!!