Honda Dyno Battle Apresiasi Pecinta Honda CBR Series


Astra Motor Yogyakarta sebagai Main Dealer sepeda motor Honda untuk wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas menggelar kegiatan spesial bagi pecinta motor sport bertajuk Honda Dyno Battle. Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir pekan lalu (27/3) di Astra Motor Center Yogyakarta. 

Honda Dyno Battle merupakan ajang adu kekuatan maksimal mesin sepeda motor yang dikemas khusus untuk pecinta Honda CBR 150 series dan Honda CBR 250 series. Seluruh peserta yang bergabung dalam kegiatan ini mengadu kekuatan maksimal mesin Honda CBR kesayangannya di atas mesin dyno “Kowa Seiki Dino” milik Astra Motor Center Yogyakarta. 

“Melalui kegiatan ini kami ingin memberikan apresiasi kepada pecinta motor sport khususnya Honda CBR series sekaligus memberikan wadah bagi mereka untuk unjuk gigi sekaligus mempertandingkan kekuatan maksimal Honda CBR kesayangan masing-masing.” ungkap Manager Marketing Astra Motor Yogyakarta Thomas Pradu Eka Putra. 

Honda Dyno Battle dibuka dalam dua kelas yaitu kelas CBR150 open (non bore-up) dan kelas CBR250 open. Seluruh peserta diperkenankan untuk melakukan ubahan pada ECU (remap), pemasangan piggyback, power commander, ataupun penggantian ECU (stand alone). Selain itu peserta juga diperbolehkan melakukan tune-up / porting dan menggunakan knalpot non standar. Khusus untuk kelas CBR250 open, peserta juga diperkenankan untuk melakukan peningkatan kapasitas mesin (bore-up). 

Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan 3 kali running di atas mesin dyno. Seluruh proses ini ditangani secara langsung oleh tim Honda BigBike Yogyakarta yang telah berpengalaman dalam melakukan pengetesan menggunakan mesin dyno Kowa Seiki Dino. 

Ferdian Octaviano sukses menyabet gelar Juara 1 Honda Dyno Battle kelas CBR150 Open (non bore-up) dengan catatan power maksimal 19,1 kW.

Untuk Honda Dyno Battle kelas CBR150 Open (Non Bore-up), Juara 1 diraih oleh Ferdian Octaviano dengan raihan power maksimum 19,1 kW disusul Juara 2 yang diraih oleh Aris Priyo Irawan dengan raihan power maksimal 18,0 kW serta Juara 3 yang ditempati oleh Adi Prasetyo dengan raihan power maksimal 18,0 kW. Dengan raihan power maksimal yang sama Aris Priyo Irawan menempati posisi kedua karena dalam tiga kali running rata-ratanya lebih tinggi daripada rata-rata Adi Prasetyo. 

Rahmat Setiadi sukses menyabet gelar Juara 1 Honda Dyno Battle kelas CBR250 Open dengan catatan power maksimal 35,9 kW. 

Di kelas CBR250 Open, Rahmat Setiadi sukses meraih gelar Juara 1 dengan raihan power maksimal 35,9 kW. Disusul Juara 2 diraih oleh Muhammad Imam Hidayat dengan power maksimal 35,0 kW, dan Juara 3 diraih oleh Ludi Fiqi Nugrahanto dengan power maksimal 34,7 kW. 

“Terima kasih atas antusiasme yang ditunjukkan oleh seluruh peserta kegiatan ini. Semoga di masa yang akan datang kita dapat berjumpa kembali dalam Honda Dyno Battle selanjutnya.” imbuh Thomas Pradu Eka Putra. 

Kupas Honda CBR Series bareng Pembalap dan Motovlogger Profesional 

(kiri ke kanan) Moderator Anton Black, Pembalap Astra Motor Racing Team Yogyakarta Aditya Prakoso, dan Motovlogger Putut Wijanarko mengulas Honda CBR150R yang telah dimodifikasi miliknya.

Menambah keseruan Honda Dyno Battle, di hari yang sama (27/3) Astra Motor Yogyakarta juga menggelar talkshow bertajuk “Dyno Talks”. Kegiatan ini disiarkan secara langsung melalui platform Instagram dan Facebook Honda Istimewa ID. 

Dipandu oleh moderator Anton Black, Astra Motor Yogyakarta menghadirkan Aditya Prakoso sebagai pembalap Seeded Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Yogyakarta) dan Putut Wijanarko sebagai Motovlogger yang dikenal luas sebagai Saonone Motovlog. Sebagai ekspertis di masing-masing bidang kedua narasumber tersebut berbagi wawasan secara interaktif dengan pecinta motor sport yang meramaikan talkshow Dyno Talks. 

“Kami sengaja menghadirkan dua narasumber dengan latar belakang yang berbeda. Tujuannya agar kegiatan ini dapat dinikmati oleh pecinta balap sepeda motor, pegiat modifikasi, ataupun pecinta motor sport secara umum.” Tutup Thomas Pradu Eka Putra. 

*** 

ART Yogyakarta Tegaskan Dominasi di Motoprix 2018 Seri Subang

Afi Capirossi

Subang, Jawa Barat – Tim balap Astra Motor Racing Team (ART) tegaskan dominasi di ajang balapan nasional Motoprix Regional 2. Pada seri kedua yang digelar di Sirkuit Gery Mang Subang pada Minggu 15 April 2018, ART berhasil menyabet podium di semua kelas yang diikuti pada ajang Motoprix melalui tim ART Yogyakarta dan mampu menempatkan 4 perwakilannya menjadi juara pertama.

Lebih lengkapnya, tim ART Yogyakarta yang digawangi oleh Rudi Hadinata mampu meraih juara 2 pada kelas Bebek 150cc Seeded (MP1) dengan pembalap Dicky Ersa, Juara 3 di kelas Bebek 125cc Seeded (MP2) yang diraih oleh Firtiansyah Kete, Juara 1 dan 2 pada kelas Bebek 150cc Pemula A (MP3) yang diwakili oleh Aditya Prakoso dan Herjun AF, Juara 1 pada kelas Bebek 125cc Pemula A (MP4) yang diraih oleh Herjun AF, Juara 1 pada kelas Bebek 150cc Pemula B (MP5) yang diraih Aditya Prakoso, serta Juara 1 pada kelas Bebek 125cc Pemula B (MP6) yang direbut oleh Afi Capirossi.

Aditya Prakoso & Herjun Af

Manager Tim ART Micahel Gerald pun menceritakan kegembiraannya setelah tim ART Yogyakarta secara konsisten mencetak prestasi di dua gelaran awal Motoprix Regional 2. Ia pun menganggap seri Subang (Jabar) menjadi salah satu ajang Motoprix yang terpanas.

Podium Aditya Prakoso

“Seri Jawa Barat selalu memiliki kesan tersendiri bagi Astra Motor Racing Team. Pada seri ini beberapa pembalap seperti berlaga di rumah sendiri, dimana anggota tim ART pun ada beberapa yang berasal dari Jawa Barat. Bersyukur, kami mampu pertahankan prestasi,” ucap Micahel saat ditemui setelah balapan berlangsung (15/4).

Firtiansyah kete

Balapan pun berlangsung seru di setiap kelas yang diikuti oleh ART Yogyakarta. Pada seri ini para pembalap muda dari Astra Motor Yogyakarta lah yang menjadi pemeran utama pada beberapa kelas.

Sebut saja, pada kelas MP4, MP5,dan MP6 tim ART Yogyakarta bisa mengambil juara pertama dengan pembalap yang tergolong cukup muda. Terlebih pada MP6, nama Afi Capirossi hadir sebagai juara pertama di usia yang baru mengingjak 14 tahun.

Pada kelas MP6 balapan berlangsung cukup ketat. Afi Capirossi yang start pada posisi ke-3, terus menempel Aldi Satya sejak awal balapan. Mencoba fokus untuk terus menjaga jarak dengan Aldi, akhirnya pada lap ke-13 Afi Capirossi baru bisa merebut posisi pertama, dan mampu bertahan hingga menyentuh garis finish balapan 15 putaran dengan catatan waktu 14:56:958.

Aditya prakoso pada motorandprix subang

“Balapan cukup seru. Main sabar, hingga saat pada lap ke-13 saya dan Aldi overlap, dan melihat kesempatan untuk bisa overtake Aldi dan jadi juara,” ujar Afi Capirossi yang menunggangi motor bernomor 33.

Sementara, pada kelas MP1 dan MP2, tim ART Yogyakarta mampu untuk konsisten menempatkan pembalapnya pada podium setelah sebelumnya menjadi jawara pada seri pembuka di Purwokerto. Hasil ini menjadi modal baik untuk tim ART Yogyakarta bisa melanjutkan kompetisi didepan.

“Seri Subang ini jadi ajang pembuktian pembalap muda. Hasil seri ini bisa jadi modal yang sangat baik buat ART Yogyakarta mengarumi musim balapan tahun ini,” tutup Michael Gerald sembari tersenyum.

***