‘Boso Walikan Jogja’ akan di gaungkan lagi ‘Dab’

Kata ‘dab’, merupakan salah satu contoh boso /bahasa Walikan Jogja.

Berawal dari postingan di twitter (sekitar tanggal 04/06) dari Paniradya Jogja yakni sebuah lembaga pemerintah kota yang mengurusi program keistimewaan Yogyakarta, Boso Walikan Jogja “sudah dipakai ketika masa penjajahan, pernah menjadi bahasa Gaul di era 1990an, merupakan bahasa terenkripsi dengan metode penukaran pada Aksara Jawa.”

Kemudian beberapa portal berita mencoba mengangkat nya. Nah, Mimin pun tertarik untuk menulis nya.

Jadi gini, Bahasa/ boso walikan Jogja, yang merupakan bahasa terenkripsi atau bisa dibilang bahasa sandi, atau ada rumusan nya. Konon digunakan oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bahasa rahasia dalam menjalin komunikasi antar pejuang, guna meminimalisir disadap oleh para telik sandi musuh, yang notabene sesama Pribumi. Jadi jika masih menggunakan bahasa baku tanpa bahasa terenkripsi maka bisa dengan mudah bocor ke tangan musuh,bisa berabe Khan?. Itulah sejarah dari bahasa Walikan Jogja.

Lalu di era tahun 80-90 an atau sekitar tahun 1980-1990 an, bahasa walikan ini sering digunakan oleh sebagian kalangan masyarakat, bahkan ada yang mengatakan merupakan bahasa ne wong ra enak (dunia hitam) di Jogja, yang seakan terkesan kasar.

Well, terlepas dari semua itu, jika ada yang masih bingung, seperti awal kalimat di tulisan ini, kata ‘dab’, merupakan contoh pemakaian bahasa walikan Jogja, atau sebuah merk kaos oblong yang paling terkenal di Jogja yakni ‘dagadu’ itu juga merupakan salah satu dari bahasa walikan. Seperti dijelaskan di twitter Paniradya Jogja, dab=mas, dagadu=matamu, sering khan kita mendengar sapaan, ” Halo dap? Ya meskipun masih campuran.

Lalu enkripsi nya?

Bahasa Jawa yang terdiri dari 20 huruf /Aksara Jawa, biasanya ditulis dalam 4 baris (seperti gambar dibawah). Rumusnya baris pertama dipadankan dengan baris ketiga. Dan baris ketiga di pasangkan dengan baris keempat, dan sebaliknya. Jadi Ha=Pa, Na=Dha, Ca=Ja, Ra=Ya, Ka=Nya, Da=Ma, Ta=Ga, Sa=Ba, Wa=Tha, La=Nga, Pa=Ha, Dha=Na, Ja=Ca Ya=Ra, Nya=Ka, Ma=Da, Ga=Ta Ba=Sa Tha=Wa Nga=La. Untuk awalan huruf A digunakan Ha huruf pertama. Seringnya penggunaan ya memang bahasa/kata-kata Jawa, semisal ngombe=lotse (ngombe=minum), mangan=daladh (mangan=makan), dan lain sebagainya.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s