Jadwal SIM keliling di Bantul Maret 2020

Kembali di tahun 2020, polres Bantul mengadakan giat SIM keliling, hal ini sangat lah bagus dan lebih mempermudah warga Bantul untuk memperpanjang SIM C maupun SIM A nya, seperti bulan sebelum nya, di bulan ke tiga ini seperti nya lebih merata. Berikut jadwalnya: 

  • Setiap Senin,  Selasa & Rabu:  jam 08.00 WIB di BJ Home Banguntapan
  • Kamis 05 & 19 Maret 2020 di Kapanewon Kretek
  • Jumat 06 & 20 Maret 2020 jam 08.00 WIB di Polsek Imogiri
  • Kamis 12 & 26 Maret 2020 jam 08: 00 WIB di kelurahan Sendangsari Pajangan 
  • Jumat 13 & 27 Maret 2020 jam 08.00 WIB di kelurahan Taman tirto Kasihan
  • Setiap Sabtu sore jam 17.00 WIB di Pendopo Paseban Bantul
  • Setiap Minggu pagi jam 06.00 di depan Pasar Bantul

Syarat Perpanjangan SIM di Bus Keliling yang harus disertakan :

  1. Kartu identitas (KTP/paspor) dan fotokopiannya
  2. Membawa SIM asli yang akan diperpanjang dan fotokopinya
  3. Surat keterangan dokter sehat jasmani (cek di lokasi)4. Biaya perpanjangan SIM C senilai Rp 75 ribu dan SIM A senilai Rp 100 ribu, sesuai PP PR nomor 50 tahun 2010.

Sumber : tribratanews Bantul

HSFCI Yogyakarta Sabet Dua Podium Kompetisi Safety Riding Regional Yogyakarta 2020

Honda Street Fire Club Indonesia Yogyakarta (HSFCI Yogyakarta) sukses menyabet dua gelar juara pertama dalam kompetisi safety riding regional bertajuk Regional Safety Riding Competition Yogyakarta 2020. Dihelat di Astra Motor Safety Riding Center Yogyakarta (22/2), 60 peserta yang berasal dari komunitas motor Honda tipe Cub, AT, dan sport berjibaku menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam mengendarai sepeda motor. Selain peserta dari wilayah Yogyakarta, hadir juga beberapa perwakilan dari luar kota seperti VRCI chapter Magelang, VRCI chapter Purbalingga, MACNITY, dan CCI Purbalingga.

Secara berurutan, Juara 1 Regional Safety Riding Competition Yogyakarta 2020 kategori komunitas pria diraih oleh Gusti Hidayat (Honda StreetFire Club Indonesia chapter Yogyakarta), Juara 2 diraih oleh Megie Sandra (CBR Yogya Brotherhood), dan Juara 3 diraih oleh Arsat Tyas Saputro (Honda BeAT Street Club Yogyakarta). Pada kategori komunitas wanita yang hanya memilih satu juara, Juara 1 kategori komunitas wanita disabet oleh Natalia Anggi P.W. (Honda StreetFire Club Indonesia chapter Yogyakarta). Natalia sendiri merupakan juara bertahan yang tahun 20119 yang lalu sukses meraih gelar juara di kontes safety riding regional Yogyakarta.

Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal mengungkapkan bahwa kompetisi tingkat regional ini digelar merupakan bentuk komitmen Honda dalam mewujudkan Indonesia Aman Berlalulintas, menguji kompetensi dan skill berkendara yang aman dan benar bagi komunitas, sekaligus menjadi ajang untuk mempersiapkan wakil Astra Motor Yogyakarta di Kompetisi Safety Riding Nasional 2020 yang akan digelar di bulan Juli nanti.

“Kompetisi ini kami gelar untuk mempertemukan talenta terbaik dari masing-masing komunitas motor Honda yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Selain memilih kandidat terbaik sebagai wakil Astra Motor Yogyakarta di dalam kompetisi tingkat nasional, kami berharap setiap peserta kompetisi ini bisa membawa semangat positif, sportivitas, dan semangat aman berkendara di jalan raya kepada komunitas masing-masing.”

Regional Safety Riding Competition Yogyakarta 2020 dilaksanakan dengan tiga jenis tes. Yang pertama adalah tes teori yang dilaksanakan untuk mengukur pengetahuan dan wawasan peserta. Selanjutnya untuk tes praktek terdapat Slalom Course yang menitikberatkan pada penilaian keterampilan berkendara peserta dimana peserta beradu ketrampilan untuk melewati lintasan yang telah dipersiapkan dengan cepat tanpa melanggar batas-batas lintasan yang telah ditentukan.

Selanjutnya tes Low Speed Challenge menjadi penilaian terakhir bagi peserta kompetisi ini. Mulai tahun 2019 lalu Low Speed Challenge menggantikan Narrow Plank Challenge yang telah digunakan selama bertahun-tahun. Low Speed Challenge mengharuskan peserta melewati rute yang telah ditentukan dimana rute ini memiliki banyak tikungan dan sudut sempit. Selain menuntut pengendalian yang presisi Low Speed Challenge juga menguji keseimbangan peserta karena pada titik-titik tertentu yang jarak antar pembatasnya rapat, kecepatan peserta harus sangat rendah dan bahkan hampir berhenti tanpa menurunkan kaki untuk berpijak.

***