
Setelah sebulan yang lalu turun, akhirnya si Putri mendapat pengakuan deh hehe… STNKnya dah jadi maksudnya,
Yupz, si Putri Salju (nama Honda Vario 150 milik mimin) kini bisa diajak jalan-jalan keluar kota, sebelumnya baru dikasih surat jalan oleh pihak dealer. Karena denger-denger, kalau masih wujud ‘Surat Jalan’ maka tidak layak/ legal/ tidak diperbolehkan untuk keluar kota.
Eh iya, mimin juga masih ada sedikit ganjalan nih, otomatis nomor plat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) nya beda dong antara yang sudah resmi/ tertera di STNK dengan yang sementara yang tertera di Surat jalan, iya jelas beda Khan. Hmmm…gimana solusinya nih?? Mmmmm…..apa dibikin plat nomor aspal di pinggir-pinggir jalan itu aja kali ya…🤔
*****
Well, terlepas dari problema diatas, kini mimin jadi tau nih besaran upeti upz…. pajak yang meski mimin bayar saban tahunnya. Wow…..Sedikit kaget juga sih, karena terbiasa bertahun-tahun bayar pajak motor bebek berkubikasi 100cc, yang bayar kisaran 150ribu. Eee besaran pajak si Putri ternyata 2 kali lipat, coba kita simak notifikasi pada STNK nya berikut ini,

Di kolom kedua atau kolom Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tertera angka 256.000 dan SW-JR 35.000, jadi total jenderal 291.000 rupiah/tahun.
Tiap hari mimin meski mennyisihkan 800 rupiah nih ☺,
Lalu bagaimana impresi nya sih berkendara skutik yang tanpa engkol atau kick starter ini ???
Ditunggu artikel selanjutnya yach, mimin juga sedang uji konsumsi bahan bakar⛽ nya nich