Part 4 (Padang – Bengkulu) : ‘Bee Story’ Single Touring Cirebon – Padang

Melanjutkan cerita Perjalanan Single Touring Bee Story Cirebon – Padang yang dilakoni oleh sosok lady biker asal kota udang_Cirebon, yakni Dewi Siti Hawa pada saat lebaran kemarin,  kali ini mengisahkan Part ke 4 Perjalanan pulang Padang menuju Bengkulu.

Inilah kisahnya….

Dewi Siti Hawa saat di Gapura kota Bengkulu

Padang – Bengkulu

Cukup menjelajah kota Padang; Bukittinggi, Payakumbuh dan Pariaman selama 3 hari penuh, kini saatnya pulang.

Hari ini jam 5 .00 pagi pagi sekali saya sudah bangun.

Jarak yang sama seperti saat pergi kembali akan saya tempuh diperjalanan pulang, kurang lebih 1500 km , rutenya Lintas-Barat Sumatera.

Sedikit info yang saya dapat , Lintas Barat didominasi hutan , perkebunan dan pantai. Konon katanyanya jalur ini terkenal indahnya…wuihh

Bee Story Cirebon Padang 2018

Secangkir kopi tanda dimulainya perjalanan. pesisir selatan , Painan dan seterusnya ..

Bensin selalu full tank, saat penunjuknya berkurang, disaat ada SPBU langsung isi full lagi, tanpa banyak interaksi dengan siapapun, sepanjang perjalanan yang saya lalui benar-benar tanpa komunikasi.

Jikapun perlu bertanya, saya bertanya kepada ibu-ibu yang sedang berkebun atau remaja tanggung yang sendirian sedang beraktivitas, bukan yang motor-motoran atau nongkrong di jalan.

Dibeberapa rambu  petunjuk arah, tidak tersebut kata Bengkulu melainkan nama kota terdekat, yang jika tidak membaca petunjuk arah sebelumnya, baik di peta atau GPS, akan susah mengikuti , mau tidak mau cara satu satunya adalah bertanya.

Memasuki Gerbang Gapura propinsi Bengkulu, disambut kota Mukomuko , jalanya sangat panjang namun juga sangat apik, senuah propinsi yang cantik menurutku, baik itu aspalnya, bandaranya, perkebunan-karetnya dan sawit-nya.

Jalanan sepi ditunjang dengan cuaca yang sangat cerah , di beberapa kota kecil sempat menjumpai benerapa hajatan pernikahan, Hmmmm bulan baik untuk mengikat janji, tidak jauh berbeda dengan dipulau Jawa.

Daaan terlihat banyak pasangan memadu-kasih di sepanjang rute ini….

***

Semakin dekat ke Bengkulu kota, semakin indah saja pemandangan. Perjalanan pulang hari pertama , dan saya menginap disini, di Bengkulu kota.

Bee Story taman monumen bung Hatta Bukittinggi

***

Lomba Pranatacara(MC) Bahasa Jawa Tingkat pelajar(SMP & SMA) se-Bantul

 

Lomba MC Pranatacara tingkat Pelajar SMP SMA di Bantul Juli 2018

Pembawa acara atau pranatacara adalah orang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus pemimpin acara dalam panggung pertunjukan, hiburan, pernikahan, dan acara-acara sejenis. … Pembawa acara televisi juga dilibatkan dalam penulisan naskah jika diperlukan.(Wikipedia)

Bagi adik-adik pelajar tingkat SMP dan SMA di Bantul yang mahir berbahasa Jawa (Kromo, kromo Inggil) bisa ikut lomba MC (Master of Ceremony) ini.

Dinas Kebudayaan Bantul, lewat anggaran Danais, akan mengadakan Lomba Pranatacara/ Pembawa Acara/ MC dalam Bahasa Jawa. Lomba ini diperuntukkan bagi siswa-siswi SMP-SMA sederajat se Kabupaten Bantul.

Setiap sekolah boleh mengirimkan maksimal 3 orang muridnya. Peserta lomba ini dibatasi maksimal 100 orang. Tema yang diambil adalah pernikahan, kematian, dan pengajian.

Durasi waktu untuk masing-masing peserta adalah 5-7 menit dimana saat tampil peserta juga diajibkan menggunakan busana Jawa gagrak Ngayogyakarta.

Adapun pelaksanaan lomba ini bertempat di Pendapa Balai Desa Pleret, Pleret mulai jam 08.00 WIB, dengan jadwal sebagai berikut :

  • Senin, 30 Juli 2018 untuk SMP sederajat
  • Selasa, 31 Juli 2018 untuk SMA sederajat

Pendaftaran lomba  sampai tanggal 20 Juli 2018 di Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul atau menghubungi :

Jaka : 0877 3803 9234
Vera : 0818 0263 3820
Heri : 0813 2823 2313

 

 

Sumber : dibud.bantulkqb.go.id