Lebaran hari pertama (15/06) di Jambi
Saya bangun pagi sekali dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan berikutnya, tersisa kurang-lebih 600 km lagi.
Kali ini tidak ada yang memberi warning atau wanti-wanti (pesan peringatan) apapun, hingga beberapa kali saya sempat berhenti untuk mengabadikan beberapa moment perjalanan.
Masih dengan pemandangan yang sama yakni, hutan sawit, sungai Batanghari, dan rumah rumah penduduk(pemukiman).
Saya bahkan sempat berhenti di minimarket favorit ( alfam*rt) untuk menikmati ice cream kesukaan dan duduk manis melepas lelah di sebuah SPBU.
Baru dikasih tau ditempat saya rest itu, ternyata merupakan jalur rawan (setelah sampai di Padang.)
Di Muara Bunga saya berhenti ditempat sahabat Byonic Muara Bungo, untuk beramah-tamah sejenak, yang kemudian melanjutkan perjalanan lagi.
Memasuki Sumatera Barat
Ada yang tidak biasa di sini, di gapura selamat datang disambut dengan sebuah kota yang lumayan padat dan rama, tapi tidak terlihat minimarket favorite saya satupun. Ternyata minimarket dengan layanan 24 jam tersebut memang dilarang di daerah ini.
***
Hari mulai senja, namun perjalanan masih separuh lagi. Sijinjun, Sawah lunto, Solok Baru, & Padang masih sekitar 5 jam lagi.
Dihari ke-3 ini tubuh sudah mulai payah, benar-benar penat, tidak seperti hari sebelumnya, dan godaan yang terberat adalah rasa kantuk. Angin sepoy, trek lurus dan perut kenyang membuatku kurang terjaga dan agak malas untuk ngebut.
Sampai di Solok hari sudah malam
Rupa-rupanya tubuh mulai manja, setelah beramah tamah dengan teman-teman di Solok, badan sudah mulai KO, karena kekenyangan dan kantuk yang super dasyat, tubuh tidak bisa dipaksa ridding lagi, padahal tinggal 1 jam saja menuju kota Padang.
Akhirnya dijemput teman-teman dari Padang yan khawatir bilamana saya lanjutkan ridding sendiri bilamana akan melewati sebuah rute jalan dengan sisi sisinya ada bangunan dan kelokan juga tanjakan tajam yang dirasa sangat berbahaya bagi pengendara yang masih awam dan belum kenal sitkon yang ada. Dan di tanjakan itu sering terjadi lakalantas
Sambil menunggu pick up, sembari bercengkrama di Tugu Ayam, icon kota Solok.
Setelah jemputan sampai dan ridding lagi hingga jam 01.00 dini hari, baru sampailah saya di Padang.
Ngeh saya ketika baca beberapa pesan dari smartphone banyak sekali yang mendoakan keselamatan bagi saya.
Dan ketika saya kabari saya sudah di Sumatera Barat, 90 % pesan tertulis berucap syukur, tertulis juga kata “aman,kalauu sudah di Sumatera Barat”.
Disini saya bergidik dan terasa ngeri serta mengucap syukur berulang ulang.