Sebelum berpisah dan mengembalikan si landak balap eh si Sonic ke kandangnya, Selasa(5/9) saya mengajak-nya menapaki jalan aspal paling selatan di kota Bantul, atau yang lebih familiar disebut Jalan Jalur Lintas Selatan(JJLS), Jalan ini membentang dari Pandansimo hingga Parangtritis, namun belum selesai pengerjaannnya masih terhenti di sungai Opak, atau Barat pantai Depok.
Namun jauh sebelum sampai JJLS, saya melewati wilayah Pajangan, sebelah utara LP ada sedikit tanjakan, lalu Ke barat melewati jalan Pajangan-Sedayu, ceck point #1 di intake Kamijoro, sebuah sudetan air dari dungai Progo peninggalan Belanda dan kini sedang dibangun bendungan baru Kamijoro.
Lalu melaju kencang menuju jalan Wates via Sedayu, disini jalan lebar dan halus plus sepi, jadi asyik buat geber ,tapi tidak bisa lebih dari 115 kpj, jalan sedikit bergelombang.
Well, lalu masuk ke jalan Wates yang rame dengan kendaraaan, terus ke Barat, melewati jembatan Bantar sungai progo, hingga ada persimpangan lalu saya ambil kiri yang menuju ke Brosot atau jalan ini dinamai Jl. Sentolo-Brosot. Nantinya jalan ini mengiringi sungai Progo hingga sampai di jembatan Progo di Srandakan, jalan berkelok asyik buat cornering, tapi saya tidak bisa…😅.
Pemberhentian selanjutnya di Bendungan Sapon,yang mana ada jalan yang hanya cukup untuk menyeberang sepedamotor.
Lalu saya pun menyeberang sungai progo diatas bendungan Sapon, hingga masuk ke Bantul lagi melalui Srandakan. Dan sampai pasar Mangiran dan balik ke kanan menuju arah pantai Pandansimo.
Masuk Retribusi lalu ke selatan lagi dan bertemulah dengan JJLS. Jalan yang lurus lebar, cocok buat raih top speed…eh, tapi terpaan angin-laut cukup kencang disini.
Disini, di sepanjang JJLS ada banyak berderet obyek wisata pantai, paling Barat ada pantai Pandansimo, lalu Pantai Baru, Kuwaru, Gua Cemara, Pandansari, Patehan dan Samas.
Lanjut ke arah timur masih di atas aspal JJLS yang agak menyerong ke kiri tepat diutara pantai Samas, hingga sekitar 2km dan aspal mulai habis, jalan masih nerupa gravel atau tanah hingga melewati jawasan wisata Mangrove Baros Kretek, lalu jembatan Baros.
Lalu jembatan Baros
JJLS terputus disini, karena ads sungsi Opak. Sepertinya masih dalam pembangunan jembatan penghubung. Sedikit memgamsti dan berfikir ulang kemarin sempat melihat di sekitar sisi utara kawasan wisata pantai Parangtritis ada jalan baru yang lebar, dan jika di luruskan memang lah segaris dengan ini.
Well, sayapun kembali balik ke Barat dan belok kanan di jalan Samas-Bantul, and go home.
Tengok speedometer …tertera angka 1.410.4 km sedang km awal dihari keempat ini pada angka 1.283,6, berarti melaju sejauh 126.8 km, menghabiskan bensin pertamax sebanyak 2,547 liter, maka dalam 1 liter mampu menempuh sejauh 49.78 km. Wah irit ya.
Ok yuuk mari kita coba tarik kesimpulan selama mengendarai New Sonic 150R selama 5 hari, secara keseluruhan motor bergenre ayago ini punya tenaga sangat responsif, bahkan agressif (beringas), di putaran awal atau bawah. Tenaga juga cukup besar, bahkan boleh dibilang melimpah untuk ukuran motor bebek.
Untuk ergonomi atau riding position atawa posisi berkendara relatif nyaman masuk dalam kategori motor bebek standar, dengan sudut kemiringan kaki tidak mengerucut atau antara paha dan betis masih membentuk sudut tegak lurus (90°). Ini bisa mengarah pada kenyamanan berkendara santai dan berboncengan. [Sebenarnya saya berharap riding positionnnya ke posisi sport].
Dengan bentuk yang racy/ sporty, jok nungging, depan nunduk, lebih mudah mengendalikan saat menikung, dan support untuk melaju kentjang/ membalap.
Ada fitur yang saya anggap sangat membantu memudahkan kita, seperti kunci kontak tertutup sendiri saat mengunci stang, mudahnya mengoper gigi, serta memposisikan gigi oada posidi N netral dari dari gigi satu maupun gigi dua. Dashboard cukup mudah terbaca. Sudah AHO ( Automatic Headlight On) , lampu depan utama pangsung menyala tatkala mtor dihidupkan kunci kontak dalam posisi ‘on’. Oiya Kunci kontaknya juga cukup kokoh dan cukup anteb berbobot.
Untuk konsumsi bbm dalam hal ini menggunakan pertamax, boleh dibilang cukup irit, rata-rata dalam satu liter mampu menempuh jarak sejauh 48 km.
Oke demikianlah review saya akan New Honda Sonic 150R dalam penggunaan harian maupun digunakan diberbagai medan, Semoga bermanfaat, dan saya ucapkam banyak terimakasih kepada PT. Astra Internasional – tbk Honda Cabang Yogyakarta atau Astra Motor Yogyakarta yang telah meminjami unit motor ini.
wah enaknya yang dipinjami unit tes
btw jika dibandingkan dengan supra GTR, konsumsi bahan bakar sonic ini lebih boro ketika dipakai. waktu touring kemarin supra GTR cuma turun 1 strip, eh si Sonic hanya tinggal 1 strip.
SukaDisukai oleh 1 orang
Hehe iya,
Berarti GTR lebih irit lagi
SukaDisukai oleh 1 orang