Astra Motor Gelar CBR Track Day di Boyolali

Isa Giant Imandra, PIC Community Honda Jawa Tengah mengibarkan bendera start melepaskan peserta CBR Track Day sesaat sebelum peserta melahap beberapa putaran lintasan yang telah disediakan.

Boyolali – Astra Motor selaku main dealer sepeda motor Honda kembali adakan gelaran Track Day Honda CBR Community guna memberikan edukasi balap kepada pecinta motor. Diadakan di wilayah perkantoran Pemkab Boyolali (8/7/2017), setidaknya ada ratusan anggota komunitas motor sport dari wilayah Yogyakarta, Boyolali, Solo, dan sekitarnya merapatkan barisan. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi Astra Motor Jawa Tengah dan Astra Motor Yogyakarta.

Ratusan anggota komunitas motor sport tersebut menerima edukasi balap langsung dari pebalap nasional andalan Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Yogyakarta) Wawan Hermawan dalam sebuah rangkaian kegiatan dengan konsep yang menyenangkan dan tetap memperhatikan unsur keselamatan.

Pebalap Nasional andalan Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Yogyakarta) Wawan Hermawan memberikan pengenalan teknik-teknik balap sepeda motor dalam sesi coaching clinic CBR Track Day 2017 yang digelar di Alun-Alun Pemkab Boyolali (8/7)

Kepala Wilayah Astra Motor Yogyakarta Darmawan Tjondrodihardjo mengatakan bahwa pada kegiatan CBR Track Day edisi Boyolali ini, pihaknya ingin mengajak komunitas penggemar motor sport untuk merasakan secara langsung kesenangan berkendara dengan konsep ‘Total Control’ yang dimiliki oleh All New Honda CBR250RR dan All New Honda CBR150R.

Varian CBR memiliki DNA motor sport yang sesungguhnya, memberikan sensasi balap dengan filosofi ‘Total Control’. Baik CBR150R maupun CBR250RR memiliki teknologi teerbaik pada kelasnya dengan performa yang mengagumkan,” ungkap Darmawan.

All New Honda CBR250RR sebagai motor supersport terbaik di kelasnya yang sangat mudah dikendarai, memiliki desain dan fitur terbaru dengan teknologi canggih di kelasnya seperti throttle by wire dan suspensi upside down. Model CBR lainnya, yaitu All New New Honda CBR150R pun hadir dengan konsep ‘Total Control’ yang mampu memberikan handling sempurna di segala jenis jalanan. Model ini dilengkapi dengan evolusi performa dan desain agresif yang berorientasi pada kecepatan, serta garis aerodinamis tegas dan tajam yang diperkaya fitur racing yang sesungguhnya.

Instruktur Safety Riding Honda memastikan seluruh peserta CBR Track Day mengenakan perlengkapan berkendara yang sesuai dengan standar keselamatan.

Kegiatan dimulai dengan melakukan test ride dengan track yang telah dibuat oleh Astra Motor, agar para anggota komunitas bisa merasakan performa sesungguhnya dari varian CBR kebanggan Honda. Setelah itu, pebalap Wawan Hermawan membekali para anggota komunitas dengan beberapa teori teknik balap dasar seperti speeding, cornering dan braking. Kemudian, para peserta kembali diberikan kesempatan untuk menjajal teknik yang telah diajarkan.

Ditemui pada kesempatan yang sama, pebalap nasional Wawan Hermawan mengatakan bahwa pengetahuan mengenai teknik dasar balap sangat krusial bagi pecinta motor sport, agar bisa tetap aman saat mengendarai kuda besi tipe sport kesayangannya.

Anak motor sport itu harus tau, kapan harus tancap gas, gimana cara ambil tikungan yang baik, dan timing yang tepat saat pengereman. Sehingga ketika saat menjajal sensasi motor sport di jalan raya, bisa tetap aman,” pungkas Wawan menambahkan.

Sport Terus Diminati, Honda Kuasai Pasar di DIY, Kedu, dan Banyumas

Sejauh ini, varian CBR150R dan CBR250RR cukup diminati oleh konsumen setia Honda di wilayah Astra Motor Yogyakarta. Kedua varian tersebut membantu Honda dalam menjaga perolehan pangsa pasar segmen motor sport Honda hingga kuartal II 2017 pada angka 62%. Hingga Juni 2017 Astra Motor Yogyakarta telah membukukan penjualan motor sport sebanyak 6.500 unit di 14 wilayah penjualan.

Pebalap Nasional andalan Astra Motor Racing Team Yogyakarta (ART Yogyakarta) Wawan Hermawanmemandu sekaligus memberikan contoh salah satu teknik cornering kepada peserta CBR Track Day (8/7).

Tren mulai bergeser, masyarakat mulai menyukai tipe sport sebagai pilihan motor Honda yang dipakai untuk berkendara. Kami berharap dengan kualitas produk yang mumpuni, serta pelayanan terbaik yang kami berikan, Honda bisa terus Satu HATI menemani konsumen dalam menggapai mimpi yang dimiliki,” pungkas Darmawan.

***

Mlecuti, Mrekatak, Temungkul : Istilah Jawa Urutan Padi berbuah

Walang sangit menyerang bunga padi

Di Jawa (Yogyakarta) memang banyak sekali istilah untuk menyatakan suatu hal , semisal dalam pertanian contohnya pada saat padi berbuah. Setelah padi berumur 2 bulan atau ⅔ umurnya atau setelah perawatan padi selesai yakni selesai di gosrok, padi mulai hidup berkembang, terlihat menghijau, batangnya mekar tumbuh tinggi dan mekar. Sesaat kemudian tanaman padi akan mulai berbunga, sebatang demi sebatang mulai tumbuh bunga, sedikit menjulang dari yang lainnya inilah yang disebut dengan Mlecuti. Istilah mlecuti menurut opini saya berasal dari kata ‘pecut’ yakni sebuah sarana atau alat untuk menghalau ternak. Batang-batang padi yang berbunga dan sedikit tinggi dan melengkung yang mirip pecut inilah maka orang Jawa menyebutnya ‘Mlecuti‘.

Selanjutnya seluruh tanaman padi akan serempak berbunga, ini yang disebut dengan ‘Mrekatak‘. Entah apa yang diartikan dari kata ini. Kalo saya berasumsi pada mekarnya bunga padi yang bersamaan atau serempak. 

Lalu jika semua tanaman padi yang berbunga tadi akan berisi, awalnya jika bulir padi muda yang berwarna hijau tadi jika dipencet maka akan keluar berupa seperti cairan warna putih susu. Dan lama kelamaan seiring berlalunya waktu akan mengeras, dan berbeban, maka mulailah batang padi bagian atas/biji akan merunduk, inilah yang disebut dengan ‘Temungkul‘.

Nah itulah 3 istilah bahasa Jawa dalam penamaan tanaman padi pada saat berbunga dan berbulir.

Dan masih banyak lagi yang lainnya yakni:

Galengan = gundukan tanah sebagai pembatas sawah(pematang) guludan lemah pinangka watesing sawah

Nembok   = menghimpun pematang dengan lumpur

Nyukoni  = mencangkul sudut-sudut sawah yang tidak terjangkau oleh mesin pengolah tanah

Ngurit   = menebar benih gabah yang sudah berkecambah

Ndhaut   = mencabut benih padi dari persemaian

Mbanjar  = membagi benih dsn telah diuntai ke lahan yang sudah sisp ditanami

Blak     = bilah bambu yang diberi tanda/ digores berjarak untuk pedoman jarak tanam(wajarnya 25-30cm)

Matun    = membersihkan rumput diantara tanaman padi

Gmadhung = tanaman padi terlihat menghijau

Mlecuti  = tanaman padi mulai berbunga satu-dua

Mrekatak = tanaman padi sudah berbunga/ berbulir

Tumungkul= padi mulai merunduk berisi

Ndangak  = ujung tanaman padi yang mendongok tanda padi tidak berisi

Gembrang = bulir padi yang habis dimakan burung pipit atau ayam

Wiwit    = upacara tradisi memetik padi

Ani-ani  = memetik padi dengan alat tradisional tangan

Derep    = buruh memanen padi

Bawon    = upah memetik/memanen padi

Ngiles   = merontokkan bulir padi dengan digilas pakai kaki

 

 

Jenis lahan

Sawah sorodan  = sawah yang dialiri air secara terus-menerus

Sawah tadhahan = Sawah  yang hanya mengandalkan curah hujan (sawah tadah hujan)

Pategalan      = lahan yang ditanami palawija, maupun umbi-umbian

Pakebonan      = tamah/ lahan yang ads disekeliling rumah, yang ditanami umbi-umbian, buah-buahan

Pekarangan     = lahan sekitar rumah yang di tanami tanaman yang berumur pendek, semisal sayuran, atau bunga-bungaan(tanaman hias)

Pagagan        = sawah yang ditanami padi  gaga diawal musim penghujan

Babadan        = lahan yang masih berwujud hutan dan harus di tebang dulu pepohonannya.

Talun          = lahan di pegunungan

Pagajih        = lahan/ sawah di pinggir sungai atau waduk

 

 

Hasil panen

Pala kesimpar  = tanaman yang berjenis menjalar, buahnya diatas/ menempel tanah, contoh: semangka, bligo, waluh, mentimun, jipang, dsb

 

Pala kependhen = tanaman yang buahnya didalam tanah, semisal : singkong dan umbi-umbian dsb

 

Palawija       = tanaman di sawah selain padi, semisal : jagung, kacang, kedelai, dsb

 

Pala kirna     = tanaman yang punya umur panjang (tanaman keras)  : nangka, mangga, kelapa,  duren, dsb

 

Pala gumantung = tanaman yang buahnya menggantung : pisang, pepaya, dsb

 

Sumber pustaka : http://jawadw.blogspot.co.id/2014/01/olah-tetanen.html?m=1

Beberapa Hal yang perlu Di perhatikan Saat Wisata di Kota Jogja

Tugu Jogja

Liburan atau berwisata akan berkesan dongkol bila kita mengalami hal yang tidak mengenakkan, ibaratnya kita  ‘kena jebakan betmen’, di permainkan oleh oknum pelaku wisata ditempat wisata tersebut, seperti halnya Kota Yogyakarta.

Bukannya memberi citra buruk dengan kota tercinta ini, tapi realitanya begitu, iya memang merugikan bagi pelaku wisata yang lain yang jujur & bijaksana, sebijaksana kota yang selalu tampil sahaja namun penuh wibawa.

Mengutip dari blog roda2blog.com yang adminnya pernah tinggal dan lebih mengenal seluk beluk dunia wisata jogja. Sang admin mencoba memberi gambaran serta wanti-wanti yang lugas agar kita terhindar dari perilaku jahat oknum pelaku wisata Di Jogja.

Roda2blog.com menuliskan Setidaknya ada 5 hal yang mesti di waspadai oleh wisatawan atau pelancong yang akan menikmati indahnya kota Jogja, kota yang sarat akan budaya ini, lalu apa saja 5 hal tersebut? :

1 .Waspada Sama Tukang Becak

Disetiap gang sepanjang Malioboro pasti kita akan ditawari oleh abang-abang tukang becak, nawari nganter ke wisata taman sari, Keraton, atau pusat oleh-oleh, dan sebagainya, Jangan mau ya! Iya meski mereka menawarkan dengan ongkos cuma 10ribu? jangan mau bro, kelihatanya sih murah, tapi selama dalam perjalanan anda akan dibujuk rayu untuk mampir ke pusat jajanan dan pusat souvenir di daerah prawirotaman.

Kalau sekedar bujuk rayu ndak masalah, malah kadang berubah jadi pemaksaan. Jika di satu toko anda enggak belanja, akan dimampirkan ke toko lain, pokoknya sampai anda belanja.

Itu karena apa? Para Tukang becak tersebut akan dapat komisi 10-20% dari nilai anda belanja. Harga barangnya? sudah tentu lebih mahal 2-3kali lipat dibandingkan di tempat lain.

Jika anda gak mau belanja, siap-siap diturunin! mending kalau nuruninya di Plaza Ngasem, udah deket sama Taman Sari, biasanya diturunkan di daerah Kauman, yang malah arah keluar ke Malioboro.

Saran admin, Jogja sudah ada gojek, mending pakek gojek aja deh. Atau kalau rombongan pakek Grab Car.

 

2. Jangan beli oleh-oleh di pusat jajanan

Ingin beli  bakpia patok atau makanan khas jogja lain untuk oleh-oleh? pokoknya jangan beli di pusat oleh-oleh. Di sana harganya sudah dikatrol hingga 100%. Sekotak bakpia dijual di kisaran harga 30-40rb. Tergantung kendaraan yang anda tumpangi ke toko oleh-oleh, karena nanti besar kecil komisi juga ngaruh sob.

Jika datangnya rombongan naik bus, harga bisa kisaran 40-50rb per kotak bakpia. Lho kok mahal, lha iya dong, kan buat komisi sopir dan kernet bus. Agak sedikit murah kalau anda datang memakai motor rentalan plat AB, biasanya akan dikira warga lokal Jogja maka yaa sekotak bisa dapet harga 30rb.

Saran admin, Jika pengen murah, beli oleh-oleh di tempat ini:

  • Pasar Beringharjo 500 meter dari Malioboro ke arah Kraton
  • Pasar Ngasem 10 meter aja dari Istana Taman Sari
  • Stasiun Lempuyangan jejeran toko di depan Stasiun atau di dalam stasiun, setiap kereta api berhenti di sini biasanya 10 menitan. Cukup untuk beli oleh-oleh khas Jogja dan Gudeg nya pun juga ada.

Di tiga tempat di atas, sekotak bakpia dibandrol di kisaran 15-20rb.

Dan akan lebih murah lagi kalau anda tahu pabriknya Bakpia 25 yang dibeli langsung di pabriknya. Tapi ya jika ke sananya naik Ojek, Becak atau Taksi ya enggak bakalan dianter ke sana. Tetep dibelokkan ke toko oleh-oleh yang ada papan nama besar Bakpia 25.

 

3. Jangan Makan di Malioboro

Bila ingin merasakan makan lesehen dengan suasana Malioboro, geserlah aja dulu ke arah selatan. Ke area depan pasar Beringharjo sebelum benteng Vrederburgh. Selain harganya lebih murah, makanan di area Beringharjo juga lebih “khas Jogja” dibanding area di depan gedung DPRD.

Di depan Beringharjo anda bisa mendapati makanan seperti Gudeg, ada juga gudeg basah, pecel, baceman dll.

 

4. Hati-hati kalau mau ngangkring di Tugu

Angkringan di kawasan utara Stasiun Tugu Jogja terkenal dengan Kopi Joss dan Teh Legitnya. Eittt dulu di sana cuma ada 2 Angkringan saja, Lek Man dan Lek Dul. Tapi sekarang sudah full angkringan yang ikut-ikutan dengan harga yang merajalela. Kalau gak hati-hati bisa kena dua kali, udah kopinya rasa sasetan, ehh harganya pakek tarif tol lagi … modyarr.

Posisi Angkringan lek man dan lek dul yang asli Tugu ada di tengah-tengah. Ciri khasnya dengan dua pikulan di kanan dan kiri. Salah satu kelebihan dua angkringan asli ini, jika anda makan minum di sana, tidak ada pengamen yang berani masuk lokasi angkringan lek man dan lek dul. maklum lha wong yang ngopi kebanyakan warga sekitar, jika ada pengamen masuk langsung diusir.

 

5. Hotel Murah di Malioboro banyakk, tapi awasss !!!

Nginep di Jogja yang paling enak ya di kawasan Malioboro, selain murah (hanya 80-100rb/ malam) juga enak, karena di pusat kota jadi enggak plonga-plongo kalau malam.

 

Emang beneran murah? iya kalau anda langsung pesan kamar di hotelnya

Beda kasus kalau tanya dulu tukang becak apalagi ke hotel dianterin sama tukang becak, harga bisa naik 50-100rb bro.

 

Yang paling penting lagi, kalau menginap di kawasan Malioboro jangan terlalu mepet ke Stasiun Tugu ya, karena itu kawasan Sarkem yang banyak dihuni wanita tuna susila.

 

Lokasi Pertama adalah Kampung Sosrokusuman, lokasinya adalah dua gang setelah Malioboro Mall, di sepanjang lorong isinya adalah hotel-hotel murah, warung makanya juga murah dan religius. Diantara yang terkenal ada Hotel Pantes, Hotel Garden, Puri, Penginapan Harum dll.

Lokasinya masuk Gang pas di sebelah Mall Malioboro dan gang Sebelum Hotel Mutiara. Banyak pilihan hotel murah di sepanjang lorong gang.

Kampung Sosrowijayan, jalan masuknya pas di depan gedung DPRD, ada gapura besar. Di lorong-lorongnya banyak penginapan murah meriah.

Nah itulah 5 hal yang harus diwaspada sebelum anda melancong ke Jogja

Gimana masih menganggap liburan di Jogja mahal? enggak lah. Apalagi kalau makan minumnya di angkringan atau warung-warung kopi yang biasa dipakai mangkal tukang becak. Masih murah-meriah sob.

 

Soo jangan takut liburan ke Jogja!! Dan jangan lupa gunakan gadget (google map) untuk petunjuk lokasi tujuan wisata sebelum naik transportasi umum.

 

Source Original : roda2blog.com

Taman Gumuk Pasir Barchan, Kawasan Wisata Parangtritis

Gumuk Pasir Bachan – Parangkusumo Bantul

Meskipun sudah terkenal lama obyek wisata ini , namun baru kali ini masuk ke obyek ini TGP( Taman Gumuk Pasir – Barchan.
Selama ini hanya sekedar lewat saja ketika  dari pantai Depok menuju pantai parangkusumo/parangtritis, lha ternyata sangat menarik, pemirsa. Koq ya baru sekarang ya bisa menjelajahinya.

Taman Gumuk Pasir(TGP)

Yang ternyata kawasan gumuk pasir seperti ini tergolong langka, hanya 3 tempat di 3 negara se Asia Tenggara. Yakni dua diantaranya ada di negara di Filipina, dan Vietnam.

Nah jika penasaran ada apa saja di gurun pasiryang berada di negeri tropis ini? Pantengin(baca) terus tulisan ini yach….

Well, gumuk atau gurun atau gundukan pasir ini terbentuk dari semacam siklus alami, yakni bermula merupakan material lembut(pasir) dari letusan gunung Berapi (dalam hal ini Gunung Merapi), kemudian terbawa arus dari beberapa sungai yang ada (berinduk ke sungai Opak) hingga bermuara ke laut selatan(barat pantai Depok) dan menyebar ke sepanjang garis pantai. Kemudian pasir tidak bisa masuk kelaut, hanya tersapu oleh ombak pesisir secara-terus menerus. Jika pasir ada yang mengering lalu tersapu dan terbawa angin kedaratan dan terbentuklah area luas berupa gundukan(dune) atau gumuk pasir yang dikategorikan berjenis Barchan,(Barchan dune adalah bentukan dari timbunan pasir yang terjadi karena pengendapan material-material yang terbawa oleh angin yang terbentuk pada daerah dataran yang terbuka, http://geologikita.blogspot.com/2008/12/barchan-dune.html?m=1)

Seingat saya dahulunya area gumuk pasir ini sangatlah luas/panjang, mulai dari pantai Parangtritis hingga ke arah barat yakni pantai Depok atau sekitar sepanjang 3 km. Namun seiring dengan perubahan alam yang mans gundukan pasir mulai ditumbuhi beragam tanaman dan juga ditanami beragam tanaman, maka area gumuk pasir mulai berkurang, dsn kini hanya tersisa dua arwa saja, sisi timur gumuk pasir yang sering digunakan untuk kegiatan ibadah(manasik haji & sholat ied) dan sebelah barat di kembangkan oleh warga menjadi obyek wisata Taman Gumuk Pasir(TGP).

Taman Gumuk Pasir Bantul

Foto diatas menunjukkan kondisi terkini TGP, yang semakin menarik dengan adanya … kupu-kupu (itu tersusun dari tutup botol air minum kemasan loh), ada menara/gardu pandang, dan ada taman ‘Padang Ilalang. Disamping juga area belakang atau utara ada nya cekungan gurun yang mana pengunjung bisa bermain papan selancar atau istilah bekennya ‘sandboard, (tadi sempat dengar ada yang sewa 100 ribu sepuasnya).

Gardu pandang/menara di TGP

Oiya untuk naik-turun gardu pandang tadi kita mesti merogok kocek 5 ribu rupiah, dan juga untuk masuk area ‘Padang Ilalang’.

Diantara gardu pandang ada banyak pohon cemara-udang yang mungkin sengaja ditanam dan dipelihara oleh pihak pengurus, dan sepertinya mampu sedikit menghalau teriknya matahari. Saran terbaik untuk berkunjung di tempat ini memanglah diwaktu pagi maupun sore, namun begitu boleh dan tidaklah mengapa ands datang kapan saja, atau di wsktu siang hari jika anda ingin merasakan teriknya mentari seperti berada di gurun sahara…hehe…

Gurun atau gumuk pasir yang cukup luas bak gurun sahara

Di obyek wisata TGP ini tidaklah dipungut biasa masuk, karena sudah termasuk dalam retribusi pantai Parangtritis maupun pantai Depok, hanya kita dibebankan biaya parkir, yang wajar koq, 3 ribu untuk sepedamotor. (Oiya, kecuali jika mau naik Gardu pandang/ menars, atau masuk area ‘Padang Ilals?ang’ dan juga sewa Sandboarding.

Sewa sand-board di gumuk pasir bisa kontak nomor yang tertera di foto

Pandan laut – Tanaman endemik yang ada di TGP

Ada banyak ayunan dan tempat duduk disini, gratis