9 Polsek Tipe Urban Di Bantul Terima MAMBIS(Alat Pindai Sidik Jari Canggih)

indexgjhf28fileminimizer29.jpg

Saat Kaurident Sat Reskrim Polres Bantul Aiptu Tono Wibowo, menyerahkan alat canggih bernama Mobile Automatic Multi Biometric Identification System atau MAMBIS.

Selasa (28/02) kemarin Polres Bantul menyerahkan bantuan berupa alat canggih bernama Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS) kepada 9 Polsek Tipe Urban Jajaran Polres Bantul.

Bantuan diserahkan oleh Kaurident Sat Reskrim Polres Bantul Aiptu Tono Wibowo, yang maa dimksudkan penyerahan alat canggih tersebut dalam rangka menunjang kinerja Polsek Jajaran untuk mengungkap suatu kasus kejahatan. Kecanggihan dari alat ini adalah bisa mengetahui identitas seseorang dengan cepat hanya dengan memindai sidik jari atau iris mata. Kemudian akan muncul data identitas sesuai dengan yang tercantum di e-KTP.

Dikarenakan MAMBIS atau Sistem Identifikasi Multibiometrik Otomatis ini terhubung dengan database kependudukan, dalam hal ini database e-KTP milik Kementerian Dalam Negeri.

Aiptu Tono menjelaskan bahwa hanya dengan memindai sidik jari atau iris mata, jati diri korban kejahatan atau pembunuhan serta pelaku kejahatan tanpa identitas bisa diketahui dalam hitungan detik. Dan akan muncul data diri di layar meliputi nama lengkap, alamat dan wajah sesuai rekaman pada e-KTP.

Salah satu contoh kasus yang berhasil diungkap Polres Bantul dengan bantuan alat MAMBIS adalah kasus pembunuhan yang menimpa Sih Miranti yang terjadi di Landasan Pesawat Pantai Depok Desa Parangtritis, Kretek, Bantul pada Maret 2016 lalu.

 

Saat ditemukan kondisi mayat Sih Miranti telah dalam keadaan membusuk dan tanpa identitas. Akan tetapi jempol kanan korban tidak ikut membusuk melainkan hanya mengering. Identifikasi Sat Reskrim Polres Bantul kemudian melakukan proses pemindaian sidik jari jempol kanan mayat dengan alat MAMBIS.

 

Sebelum diserahkan, terlebih dahulu para calon operator alat MAMBIS Polsek Jajaran, diberikan pelatihan cara pengoperasiannya.

 

Sumber : tribratanewsbantul.com

Menguak 24 Rahasia Teknologi Suzuki All New Satria Fu 150 Fi

all-new-satria-f150-injeksi.gif

Suzuki Satria Fu 150 Fi, merupakan pengembangan dari generasi sebelumnya yang masih menggunakan pencampur bahan bakar karburator.  Disinyalir menjadi motor terkencang di kelas nya, lalu apa rahasia di balik motor bergenre ayago (ayam ago) drag bike style ini?, Yang ternyata ada 24 rahasianya, mari kita simak…

 

1. PERFORMA MESIN TERBAIK

Suzuki membawa Warisan Legenda Mesin DNA Balap Keluarga GSX-R. All New Satria F150 menggunakan mesin 4 tak satu silinder, berpendingin cairan, real DOHC , hyperunderbone 150cc full injeksi. Legenda GSX-R  750 menggunakan mesin empat tak 4 silinder, berpendingin cairan, DOHC, 750cc full injeksi. “Dari perbandingan diatas untuk setiap 1 liter GSX-R 750 menghasilkan tenaga 140PS, sedangkan All New Satria F150 menghasilkan tenaga 123,3 PS/ liter.

Rancangan baru mesin 150cc  dengan inovasi injeksi DOHC 4 valve twin cam membuat New Satria memiliki akselerasi dan kecepatan yang maksimal.

 

 

2. REAL DOHC (DOUBLE OVERHEAD CAMSHAFT)

dsc_8124-700x463.jpg

Sistem DOHC yang digunakan pada generasi baru Satria disebut Direct Acting Valve Drive Mechanism. “Camsaft langsung menyentuh atau menekan klep tanpa ada komponen lain seperti finger shaft. Ini yang kami sebut dengan real DOHC.

Keuntungan dari sistem ‘real DOHC’ adalah dapat membuat mesin berputar tinggi yang memberikan sensasi performa dan efisiensi tinggi.

Desain baru camshaft ‘Satria Baru’ memiliki ketinggian cam  IN menjadi  32, 20 mm dari model sebelumnya yang memiliki ketinggian 32,0 mm. Untuk ketinggian tonjolan katup buang menjadi 34,45mm, untuk model sebelumnya 34,20mm.

Selain ubahan ketinggian noken as, rancangan camshaft holder diperbarui dengan adanya jalur oli dari pompa oli (oil pump) menuju camshaft untuk memberikan pelumasan maksimal.

 

3. MESIN OVERBORE

dsc_8124-700x463.jpg

Suzuki All New Satria F150 FI memiliki mesin overbore. Sehingga hal ini memberikan efek samping pada mesin, mesin All New Satria F150 FI akhirnya mempunyai akselerasi lebih cepat jika dibandingkan motor sejenis dengan mesin overstroke.

 

2. RPM LEBIH TINGGI

SUZUKI All New Satria F150 FI mempunyai putaran mesin maksimal tertinggi 13.000 rpm. SUZUKI All New Satria F150 FI masih ada simpanan nafas sampai 13.000rpm.

 

4. PISTON LEBIH RINGAN

 

Kubikasi mesin Satria yang baru masih sama dengan generasi ‘model karbu’  147,3 cc memiliki perbandingan dimeter silinder x langkah piston 62 x 48,8 mm. Namun kompresi yang dihasilkan meningkat menjadi 11,5 : 1 dibandingkan model Satria lama yang hanya 10,2:1.

Desain piston sekarang memiliki ceruk untuk klep lebih lebar, sedangkan ukuran tingginya dari semula 45 mm dipangkas menjadi 39 mmm. Diameter pin piston dari semula 16mm menjadi 15 mmm. Ring piston sekarang lebih tipis dengan ketebalan 0,8mm. Sedangkan Satria lama ketebalannya mendekati 1mm.

Berat piston menjadi berkurang sekitar 16% jika dibandingkan Satria F150 sebelumnya. Keuntungannya adalah membuat piston lebih ringan  saat bekerja sehingga menguragi kerugian mekanis didalam ruang bakar.

Disisi lain meningkatnya nilai kompresi memberikan keuntungan menaikkan power dan meningkatkan torsi diputaran rendah sampai atas serta efisiensi bahan bakar diruang bakar.

 

5. BLOK SILINDER BERTEKNOLOGI SCEM

dsc_8345-700x480.jpg

Blok silinder menerapkan Teknologi Suzuki Composite Elektrochemical Material (SCEM) yang memiliki keistimewaan tanpa sleeve (liner lapisan dalam), suhu permukaan silinder menjadi lebih rendah, nilai muai  dan kebisingan suara (noise) yang rendah dan interval perawatan / penggantian menjadi lebih lama (panjang).

 

Keuntungan menggunakan SCEM adalah membuat mesin melepas panas secara efisien untuk membantu suhu kerja tetap optimal. Kekurangannya adalah silinder blok tidak bisa di oversize.

Pada blok silinder baru ini dilengkapi dengan water jacket sebagai media pendingin yang terintegrasi dengan sistem kerja radiator sehingga dalam keadaan jalanan macet proses pendinginan tetap sempurna.

Terdapat sensor ECTS (engine coolant temperature sensor) yang memberikan sinyal kepada ECM untuk mengkatifkan kipas pendingin pada radiator.

 

6. CAM CHAIN BARU TIDAK BERISIK DAN LEBIH KUAT

dsc_8272-700x442.jpg

Ubahan pada poros bubungan (camshaft) juga diikuti dengan penggunaan model baru rantai keteng (cam chain) model silent type cam chain. Suara menjadi lebih halus dengan model baru yang dirancang untuk mengurangi kebisingan suara dengan model 4-3 seperti yang digunakan pada Suzuki Shogun 110.

Tipe ranti keteng ini memiliki keunggulan lebih kuat dan tidak berisik dibandingkan model 3-2 yang diterapkan pada ‘Satria karbu’.

 

Satu paket dengan rantai keteng, bentuk setelannya (tensioner adjuster)  sudah menganut model ratchet, sedangkan yang dipasang pada Satria F150 masih menggunakan model konvensional. Model baru setelan tensioner rantai keteng ini lebih kuat menekan rantai, bisa diatur tekanannya dengan membuka dan mengunci penahan gigi ratchet.

 

7. KLEP LEBIH BESAR

dsc_8329-250x167.jpg

Desain baru cylinder head All New Satria F150 Fi  yang menjadi rumah katup (valve) terlihat lebih komplek dengan penerapan pendingin radiator. Ukuran garis tengah klep juga mengalami perubahan, untuk klep masuk menjadi 24 mm dari semula 22mm. Sedangkan klep buang sekarang menerapkan ukuran 21 mm dari semula 19mm yang diterapkan pada ‘FU karbu’. Masing –masing menjadi  lebih besar 2mm.

Ukuran batang klep memiliki ukuran sama, 4,5 mm, sedangkan panjangnya berbeda. Panjang batang katup masuk 82,46 mm dan katup keluar 83,44mm.  Per baru Satria memiliki panjang 43mm, pada Satria lama ukurannya adalah 38,4mm.

Sudut keringan klep juga dibenahi. Jika pada Satria lama mempunyai sudut kemiringan sam 20°, pada Satria baru sudut kemiringan klep masuk sebesar 16° dan klep keluar 17°.

Penggunaan klep lebih besar dan perubahan pada sudut kemiringan untuk meningkatkan efisiensi volumetric diruang bakar yang bertujuan mengoptimalkan pencampuran bahan bakar yang lebih baik didalam silinder.

Pembenahan pada sektor katup juga dibarengi dengan perbaikan pada saluran lubang intake sehingga memberikan keuntungan untuk mengoptimalkan aliran udara di katup masuk dan katup keluar serta meningkatkan output.

Desain katup baru ini dapat menimbulkan efek tumble dalam pencampuran bahan bakar dan udara sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna dan efisien.  Penggunaan per yang lebih panjang bertujuan untuk mengurangi valve bounching dan surging pada rpm tinggi.

Dengan penempatan busi pada posisi tengah ruang bakar  membuat pembakaran diruang bakar merata dan sempurna.

 

8. CRANKSHAFT LEBIH KECIL DAN RINGAN

Bentuk crankshaft alias kruk as memiliki dimensi lebih kecil dari model sebelumnya sehingga dimensinya juga berubah. Ukuran crankshaft FU250 Injeksi memiliki diameter web (bandul) 103mm, web to web 52mm, lebar web 19 mm dan big end 30 mm. Pada Satria lama memiliki ukuran dimeter web 110mm, web to web 52mm, lebar web 20mm dan big end 30mm.

Secara kasat mata, bentuk baru kruk as tidak lagi bulat seperti pada FU lama, terdapat coakan atau bentuknya seperti baling-baling kipas. Ada pula yang menyebutnya dengan bandul model Y. Keuntunganya adalah dengan bobot yang lebih ringan untuk menghasilkan gesekan yang minim sekaligus mengurangi kerugian mekanis yang berujung pada irit bahan bakar

Keuntungan dari kruk as model tirus ini untuk membuat daya inersia pada langkah  piston menjadi lebih baik dimana pada saat piston berada di posisi TMA menjadi lebih singkat dibandingkan menggunakan kruk as model konvensional. Ukuran engine balancer Satria FU150 FI adalah 44:44 sementara FU150 karbu adalah 49:49.

 

9. DESAIN BARU CRANKCASE

dsc_8357-700x432.jpg

Rancangan baru pada crankcase untuk mengurangi gejala pumping lost dengan adanya sistem pernafasan mesin (engine breathing system) pada bagian bawah piston sehingga diding crankcase memiliki lubang.

Ubahan ini juga berfungsi untuk meningkatkan performa mesin menjadi lebih baik dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Sistem pernafasan pada bagian bawah piston turut memberikan piston lebih ringan melakoni siklus kerjanya.

 

10. KNALPOT

dsc_8237-700x319.jpg

Selain untuk memenuhi peraturan EURO3 , rancangan baru pada pipa knalpot menggunakan pipa lebih besar, dari semula berdiameter 25,4mm sekarang meningkat menjadi 31,8mm. Meningkatkan ouput power dan respon pada rpm rendah hingga atas.

 

 

11. KOPLING

 

Meskipun kampas kopling bisa saling substitusi, model baru kampas kopling ini memiliki desain berbeda. Lebih kecil dan jarang, membuat distribusi perpindahan gigi trasmisi lebih lembut. Masih menganut model per kopling lima buah, namun desain rumah kopling Satria baru berbeda dengan yang lama.

Perubahan juga terdapat pada stud kopling dengan ukuran lebih besar menjadikan lebih kuat menekan  kopling namun enteng ditarik dan resposif. Desain cover clutch menjadi satu dengan water pump.

 

12. TRANSMISI

 

Sama seperti pendahulunya yang menggunakan 6 percepatan , Satria baru menerapkan perubahan pada  sistem gigi transmisi guna meningkatkan akselerasi dan torsi.

Ukuran rasio gigi reduksi primer(primary reduction ratio) Satria injeksi adalah 69/21 = 3, 285. Satria lama  adalah 70/20 = 3,500. Rasio gigi akhir (final reduction ratio) Satria baru adalah 38/14 = 2,714. Satria lama 43/14=3,071.

Untuk ukuran  rasio masing-masing gigi percepatan Satria baru pada gigi1 : 38/13 = 2,923, ( Satria lama 33/12=2,750), gigi 2 : 29/15 = 1,923 ( Satria lama 25/14=1,785),  gigi 3 : 31/21=1,476,(Satria lama 26/19= 1,368), gigi 4 : 28/23=1,217, ( Satria lama 23/21=1,095), gigi5: 23/22=1,045 (Satria lama 21/23=0,913) dan gigi6 : 25/27 =0,925 (Satria lama 20/25=0,800).

 

Perubahan primary reduction ratio dan final reduction ratio sehingga total rasio pada gigi ke-6  adalah TR = primary reduction x gear ratio 6 x final reduction (TR =3,285 x 0,925 x 2,714 = 8,247).  Dari sini kita bisa mengetahui seberapa banyak roda belakang berputar pada rpm tertentu pada gigi percepatan ke-6 dengan rumus Rpm/TR.

Inovasi baru pada komponen gearshifting yang pada bagian kopling untuk memudahkan perpindahan gigi menjadi lebih mudah.

 

13. ELEKTRONIK BERTEKNOLOGI  CANGGIH

dsc_8285-700x466.jpg

Engine  Control Module (ECM) yang merupakan otak dari Satria injeksi untuk menerima sinyal dari sensor dan melakukan pengolahan sinyal dari sensor untuk mengirimkan sinyal perintah suplai bahan bakar dan menentukan waktu pengapian.

Cara kerja ECM ini adalah memonitor dan menganalisa sinyal yang diterima dari berbagai sensor kemudian akan meneruskan perintah ke komponen aktuator.

ECM bikinan Denso memiliki jumlah 36 pin dengan program terbaru untuk mengoptimalkan tenaga mesin dan konsumsi bahan bakar yang lebih ekonomis. ECM membaca 8 sensor dan 3 aktuator. Sensor tersebut  yaitu TPS, IAPS, IATS, ECST, CPS, O2 Sensor, Tip Over Sensor dan Speed Sensor. 3 aktuator yang dibaca adalah ignition coil, fuel pump (pompa bahan bakar) dan injektor.

 

14. PANEL INSTRUMENT LEBIH LENGKAP

dashboard-satria-fu-injeksi-tahun-2016.jpg

Panel instrumen / dashboard All New Satria F150 FI semuanya model digital,  dilengkapi dengan jam dan trip A / Trip B sehingga kita bisa mengukur selisih jarak tempuh motor saat berangkat dan pulang. Atau mudah untuk mengukur konsumsi bbm.

 

 

15. SENSOR-SENSOR

dsc_8245-700x482.jpg

IATS (Intake Air Temperature Sensor) untuk mendeteksi suhu udara yang masuk kedalam intake manifold. TPS (Trottle Posistion Sensor) untuk mendeteksi sudut bukaan katup throttle.

O2 sensor buatan Denso ini bertugas membaca sisa hasil pembakaran di saluran exhaust dan untuk menekan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan. Melalui sensor O2 yang mendeteksi dari sisa hasil pembakaran memberikan informasi ke ECU untuk memberikan perintah ke injektor.

ECTS (Engine Coolant Temperature Sensor) bertugas mendeteksi temperatur silinder. Sensor tipe thermistor (hambatan yang berubah menurut perubahan suhu) mengirimkan sinyal ke ECM sebagai nilai tegangan. Sinyal ini digunakan untuk memberikan kompensasi durasi waktu injeksi bahan bakar. Sensor ECTS juga berfungsi untuk mendeteksi panas yang berlebihan.

CPS (Crank Shaft  Posistion Sensor) sebagai sensor utama untuk menentukan ignition timing (waktu pengapian) dan Rpm mesin. TIP Over sensor untuk mendeteksi kemiringan sepeda motor hingga maksimal 65°, selanjutnya ECM mematikan kerja mesin dengan memutus kerja inginition coil, fuel pump dan injektor.

Speed Sensor untuk memberikan informasi kecepatan pada speedo meter.

 

16. STATOR DAN ROTOR

dsc_8296-700x466.jpg

Desain baru stator coil untuk mengurangi kerugian mekanis terhadap rotor dan menghasilkan kelistrian yang baik. Pada Satria baru meskipun sama-sama menerapkan 1 fase seperti pada Satria karbu, jumlah kutub-nya menjadi 12 buah dari sebelumnya 8.   Jika Satria karbu jumlah pitch pick-up hanya satu buah, pada Satria Injeksi terdapat sebelas pitch pick-up.

 

 

17. SISTEM INJEKSI

dsc_8249-700x506.jpg

Pada komponen sistem injeksi, Satria 150FI  menggunakan trottle body buatan Mikuni memiliki ukuran valve 32mm terintegrasi dengan sensor unit sehingga memudahkan untuk perawatan. Unit  sensor yang terdapat pada throttle body meliputi IAPS (intake air pressure sensor), IATS (intake air temperature sensor) , O2 sensor dan TPS (throttle position sensor).

Injektor  model solenoid valve yang terdiri dari needle valve, solenoid coil, solenoid spring dan filter memiliki empat lubang penyemprot mengadopsi teknologi moge Suzuki untuk meyemprotkan bahan bakar menggunakan model semprotan ganda (twin spray) dimana pada setiap 2 lubangnya arah penyemprotannya di arahkan pada katup masuk dengan tekanan 294kpa secara terus menerus dari putaran mesin stasioner hingga putaran maksimum.

Model rumah filter udara  baru dengan kapasitas 24% lebih besar untuk meningkatkan efisiensi volumetrik diruang bakar sehingga pencampuran bahan bakar yang lebih baik didalam silinder menjadi lebih optimal. Pompa bahan bakar menggunakan tekanan 294 kPa untuk menyalurkan bahan bakar menuju injektor.

 

18. RADIATOR DAN EXTRA FANFAN

dsc_8326-700x525.jpg

Sistem komponen pendingin Satria injeksi menggunakan radiator. Memiliki kapasitas cairan  sekitar 1liter dengan reservoir sebanyak 250cc. Terdapat 26 kisi-kisi pendinginan dilengkapi dengan kipas yang akan berputar saat temperatur mencapai 105° Celcius dan akan berhenti setelah suhu cairan pendingin mencapai 100° Celcius.

 

twinspar.jpg.jpg

19. SASIS KUAT DAN RINGAN

Terdapat perbedaan bentuk rangka Suzuki All New Satria F150 berbeda dengan Satria lama, desain baru dengan nama Suzuki Advanced Twin Spar Frame dimana main tube A diubah menjadi bentuk kotak dari model sebelumnya dari model pipa.

Down tube B ditambahkan untuk mensuport desain baru mesin dan seat rail C dirancang ulang untuk meningkatkan rigiditas (kekakuan) dan balance (keseimbangan) layaknya GSX-R.

 

Suzuki sampai saat ini masih menganut model sasis berbentuk kotak karena berkeyakinan bahwa bobotnya ringan dan kekuatannya masih lebih baik dibandingkan dengan model pipa.

 

20. RANGKA TWIN SPAR

SUZUKI All New Satria F150 FI mempunyai tipe rangka Twinspar yang kokoh dan melebar pada bagian bawah, sehingga mempunyai kestabilan yang lebih baik diatas motor kompetitor. Akhirnya pada saat manuver di tikungan tidak ada gejala motor oleng.

 

 

 

21. SWING ARM BENTUK A

 

Ini lagi yang bikin All New Satria F150 FI tampil beda, yang lain menggunakan swing arm model H, sedangkan All New Satria F150 FI menggunakan swing arm model A yang mengakibatkan motor lebih stabil disaat melakukan cornering. Ini disebabkan swing arm di dekap langsung dari arah luar oleh rangka motor.

 

22. POSISI SETANG KEMUDI LEBIH TINGGI

suzuki-satria-f-injeksi-syuting-iklan-di-sentul-pertamax7-com.jpg

Posisi setang kemudi All New Satria jaraknya lebih tinggi, sehingga tidak mentok ke lutut pengendara saat belok.

 

 

23. DIMENSI RAMPING DAN KOMPAK

Rancangan baru All New Satria F150 mempunyai dimensi lebih panjang  dan lebar secara keseluruhan dari Satria Karbu. Sementara tinggi keseluruhan masih sama. Tampilan lampu depan dengan sumber cahaya dari LED terlihat lebih fresh. Panel meter sudah full digital dengan beragam fitur multi fungsi bersanding dengan fitur kunci pengaman.

Terdapat kompartemen untuk menunjang aktifitas harian. Lampu belakang dilengkapi dengan penerangan untuk plat nomor. Spakbor belakang terdapat sirip pelindung cipratan air yang bisa dilepas.

 

24. VELG UKURAN STANDAR MOTOR UNDERBONE

Dengan ukuran velg yang tidak terlalu lebar, menjadikan ban yang dipakai akan berbentuk donat sehingga bidang sentuh ban dengan aspal lebih minim disaat motor melaju lurus dan disaat melakukan cornering atau menikung motor tidak akan kehilangan grib.

..

Sumber  : Suzuki Motor Manado

.