
Pedestrian Malioboro dengan lajur untuk difabel
Kini berjalan kaki di sepanjang kawasan Malioboro(Timur Jalan), semakin mengasyikkan & menyenangkan. Kawasan trotoar yang panjang nan lurus yang melintang menghadap langsung ke Keraton Yogyakarta ini disebut dengan “Pedestrian”, semakin bersahabat dengan orang tua maupun anak-anak, maupun kaum difabel. Orang tua bisa berjalan santai dan pelan, anak-anak bisa berlarian bebas, bermain tanpa takut lagi terjatuh dan adanya kendaraan. Sahabat yang memiliki kebutuhan khusus (difabel) yang harus memakai kursi roda, dibuatkan jalur khusus tepat di tengah-tengahnya dibuatkan lajur kejut/bertanda. Trotoar yang selebar sekitar 15 meter dan sepanjang sekitar 1.000 meter tersebut, di pasang lantai marmer yang rata, dipasang tempat duduk disepanjang jalur nya.

Kawasan Pedestrian Malioboro
Tempat-tempat duduk dua model klasik bersadar dan tidak bersandar. Tempat duduk yang bersandar dipasang melintang atau menghadap ke Utara dan Selatan. Tempat duduk tanpa sandaran di pasang sejajar dengan trotoar atau menghadap ke Timur maupun Barat.
Dipasangkan pula air siap minum dibeberapa tempat (2 tempat)…tidak takut kehausan.

Air siap minum di kawasan Pedestrian Malioboro
Jadi dengan adanya kawasan pedestrian ini kita bisa semakin leluasa menikmati Malioboro.
Sempat menikmati warung angkringan diujung Utara, tapi harganya emang lebih mahal dari warung angkringan wajarnya. Untuk tempat makan lesehan kaki lima, saya tidak berani merekomendasikan. Amannya sih tanya harga dulu. Tapi kemarin sempat vuri dengar ada wisatawan yang habis inum es teh dan es buah, harganya wajar , es teh tiga ribu dan es buah empat ribu.
Namun sebenarnya menurut pandangan saya kawasan pedestrian Malioboro akan terlihat lebih asri jika tanpa pedagang lesehan kaki lima. Disamping mengurangi keasrian, juga aroma kurang sedap dari limbahnya mengusik kenyamanan. Jika mereka kompromi dan ada tempat bagi mereka diluar area pedestrian, maka itu kebih baik dan menjadi pedestrian akan berasa kebih nyaman.
Didepan pertokoan trotoar sisi Barat sarat/penuh berjajar dengan pedagang kaki lima yang menjajakan kebanyakan pakaian, kais dan cinderamata juga aksesoris, inilah katanya yang mengidentikan Malioboro, disisi Timur pun juga ada, jadi kita bisa lebih banyak pilihan berbelanja.
Disepanjang jalur pedestrian disediakan tempat sampah yang berbentuk kotak bertutup dibuat dari marmer dan alumunium yang serasi warna dengan lantai.
Kedepannnya dikabarkan akan dibuatkan toilet umum berkelas bintang lima underground. lha ini yang lebih membuat wisatawan betah disini, tanpa takut menahan hajat. Entah penempatannnya dimana saja, karena untuk saat ini dididi Utara belum ada untuk toiletnya, well kita tunggu saja.
Menyukai ini:
Suka Memuat...