Akhirnya Indonesia Benar-Benar Akan Jadi Tuan Rumah MotoGP Juga

Layout sirkuit Jakabaring - www.tmcblog.com

Layout sirkuit Jakabaring – http://www.tmcblog.com

Setelah gagal dengan menjadi tuan rumah motogp 2017 di sirkuit Sentul-Bogor Jawa Barat, karena sirkuit kurang memenuhi standar FIM Homologate dan perlu pembenahan sarana pendukung sirkuit (sesuai surat dari peyelanggara MotoGP -Dorna).

Surat Dorna ke Menpora - www.naikmotor.com

Surat Dorna ke Menpora – http://www.naikmotor.com

Akhirnya negara kita benar-benar menjadi tuan rumah dalam perhelatan balap motor paling bergengsi didunia yakni balap ‘MotoGP’. Jika tidak di musim 2018, dipastikan di musim 2019. Karena pembangunan fisik baru akan dimulai awal tahun 2017 nanti.

Dan kota pek-mpek Palembang lah yang menjadi ‘venue’ MotoGP Indonesia. Dengan nama sirkuit Jakabaring.

Kenapa bernama itu? Apa kah merupakan sebuah kependekan kata?

Ternyata bukan, Jakabaring merupakan sebuah nama danau di ibukota dari provinsi Sumatra Selatan ini. Yang mana di area sekitar danau tersebut dijadikan area olah raga kota Palembang, yakni Jakabaring Sport City (JSC), disana ada Stadion Gelora Sriwijaya, wisma atlet , area sepatu roda, stadium atletic dan masih banyak lagi.

Dan dikabarkan, bahwa biaya untuk mega proyek pembangunan sirkuit bertaraf Internasional ini tidak menggunakan uang negara/APBN atau APBD sepeserpun, 100 % dari swasta, hal ini ditegaskan oleh Gubernur Sumatera Sekatan, bapak Alex Nurdin, seusai bertemu dengan Carmelo Ezpeleta selaku bos Dorna Sports, pada Sabtu (29/10) di sirkuit Sepang Malaysia.

Berikut adalah pernyataan resmi Alex Noerdin usai bertemu dengan bos Dorna Sports:

 

Sirkuit dengan Investasi Murni Swasta

 

Begitu status saya bicara memastikan kita bangun sirkuit untuk MotoGP, beberapa ada menanggapi miring; menghabiskan uang negaralah, tak ada manfaatlah …

 

Perlu saya tegaskan, pembangunan sirkuit Jakabaring, murni 100% investasi swasta. Manalah ada anggaran negara baik APBN apalagi APBD belakangan memgalami pemotongan beberapa kali dari pusat.

 

Sangatlah tidak mudah menggaet investor untuk apa saja. Upaya kami sangat serius beragam investasi masuk, meningkatkan perputaran uang, mengangkat ekonomi masyarakat. Jika saja mereka sinis itu mau sedikit rendah hati baca, pelajari, saya yakin yang bersangkutan ingin kilat sirkuit ini jadi.

 

Namun di dalam masyrakat kita beragam. Dalam kemajemukan tentu ada saja pandangan berbeda. Saya menghargai perbedaan selama ini. Asal saja perbedaan itu berguna bagi munculnya kreatifitas, terbangunnya inovasi, bukan sebaliknya kito berkubang pada pemikiran sempit bagaikan katak dalam tempurung.

 

Olahraga di alam kekinian juga bisa mendatangkan uang. Contoh ekstrem Argentina. Devisa kedua negara itu berasal dari olahraga Polo. Bacalah.

 

Singapura lebih dekat. Kendati ekonominya sudah tumbuh pesat, mereka berupaya maksimal penyelenggara F1. Pelajari apa nilai tambah yang ada. Karenanya saya pun percaya setelah sekali kita adakan Moto GP, 2018, akan kita tingkatkan sebagai penyelenggara F1, di tahun berikutnya, toh hanya tinggal menambah sarana dan prasarana.

 

Bila sudah di 2018 dan seterusnya kalian yang sinis itu tak juga berubah pandangan, di dalam hidup ini memang ada saja orang bebal, tertutup pintu hati melihat hal positif dan kemajuan.

 

Satu saja kalimat saya menutup status ini: saya bekerja untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan warga Sumsel di tengah dominannya keterbatasan anggaran negara, berbagai terobosan akan maksimal saya lakukan, sembari berdoa kepada Tuhan, membukakan jalan. Aamiin.(sumber : liputan6.com)

Dan jauh jauh waktu sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi dalam suratnya pada 30 Juni 2016 kepada Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna  menginformasikan mengenai ketertarikan Pemerintah Sumatera Selatan untuk menjadi tuan rumah dalam gelaran MotoGP.

 

Dalam surat tersebut Menpora juga mengatakan bahwa Sumatera Selatan (Sumsel) diproyeksikan akan menjadi tuan rumah pada musim balapan 2018 sampai 2020 dan akan menggunakan berlokasi di Jakabaring Sport City (JSC).

 

Dalam suratnya, Imam Nahrawi juga telah mengatakan bahwa pihak Pemda Sumsel telah mengajukan rencana tersebut ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

 

Mendengar hal tersebut, Dorna mengaku sangat senang untuk menganalisis proyek yang akan dilakukan oleh Pemda Sumsel tersebut. Dorna lagi-lagi meminta dikirimkan master plan untuk dilakukan analisa sebagai penyelenggara MotoGP.

 

“Kami sangat senang dengan keinginan Pemda Sumsel untuk menyelenggarakan MotoGP, oleh karenanya Kami sangat senang jika diberi kesempatan untuk menganalisa proyek tersebut, dan untuk itu kami sangat menghargai seandainya pihak yang terkait dengajn p[royek ini bisa secepatnya bisa mengirimlan pada kami master plan sirkuit tersebut bersamaan dengan informasi wisata dari daerah tersebut dimana sirkuit tersebut akan dibangun,” tulis surat Ezpelata.

 

Beberapa waktu lalau beredar layout yang diklaim sebagai Jakabaring International Circuit via social media. Sirkuit ini memiliki panjang 4.100 Km dengan 14 tikungan berada di JSC.(sumber : naikmotor.com)

Sedangkan untuk spesifikasi sirkuit Jakabaring adalah sbb;

  • panjang 4,314 km ( 4.314 m )
  • 14 tikungan
  • 9 tikungan ke Kiri
  • 5 tikungan ke kanan
  • 8 Area tribun kapasitas 130 K penonton

Sirkuit Jakabaring ini juga terdapat sirkuit karting/ gokart . .  Jika dilihat dari gambar maka sirkuit ini berlawanan arah jarum jam dengan straight paddock/ start line berada di  sebelah kiri gambar  . . lalu masuk T1 sampai T4 Boleh dibilang fast area, tikungannya saling balas namun tidak terlalu sempit . . setelah T4 akan masuk ke Straight panjang dan bahkan lebih panjang dari Straight utama . . Ujung straight masuk ke T5 yang sempit dan Slow banget ..

 

Setelah T5 lalu di balas 3 kali tikungan ke kiri ke T6, T7 dan T8. Lalu Masuk T9 ,  T10 dan T11 yang speed corner.  T12 agak sempit sedikit . . masuk sedikit straight menuju T13 yang langsng disambut tikungan patah T14 . . Melihat Jumlah tikungan ke kiri yang banyak banget sampai berjumlah 9 tikungan . . sepertinya Sirkuit MotoGP jakabaring ini bakalan menjadi Sirkuit cepat . . Dasat opini tmcblog ini hanya berdasarkan perkiraan karena seperti kita ketahui sepertinya jauh lebih banyak orang bisa cepat nikung ke Kiri dari pada nikung ke kanan yang Tricky.

 

Selain itu Jelas banget  . . Ini adalah sirkuit yang bakalan butuh ban dengan tipe Asimetrik dengan kompon sisi  ban kiri lebih hard dari pada kompon karent ban sisi kanan  . . ini dikarenakan karena jumlah tikungan ke kiri hampir 2 kali lipat lebih banyak dari pada tikungan ke Kanan.(sumber: tmcblog )

15 thoughts on “Akhirnya Indonesia Benar-Benar Akan Jadi Tuan Rumah MotoGP Juga

Tinggalkan komentar